Mungkinkah dalam Dunia Nyata Postingan Emily in Paris Bisa Viral? Ini Kata Para Influencer di Paris
loading...
A
A
A
PARIS - Dalam serial "Emily in Paris", Emily Cooper (Lily Collins) sering mengunggah foto-fotonya saat di Paris di akun Instagram @emilyinparis.
"Emily in Paris" adalah cerita tentang cewek Amerika yang ditugaskan ke Paris sebagai staf media sosial setelah perusahaan tempatnya bekerja mengakuisisi perusahaan pemasaran di Paris.
Serial ini lahir dari Darren Star, orang yang sukses membuat serial "Sex and The City". Sama seperti serial tersebut, "Emily in Paris" juga bertabur cerita sukses perempuan muda di kota besar, dengan baju-baju yang keren dan kisah cinta yang rumit.
Sebagai orang baru di Paris, pastinya Emily juga berlagak mirip turis , yang hobi foto-foto dengan latar ikonik, juga antusias mencoba kuliner di sana, lalu mengunggahnya di akun Instagramnya.
Sepanjang 10 episode serial ini, penonton bisa melihat unggahan-unggahan Emily. Dari follower yang cuma puluhan, pengikut Emily di Instagram melonjak drastis menjadi puluhan ribu pada akhir season pertama.
Nah, Vulture pun penasaran, apakah dalam kehidupan nyata, postingan-postingan Emily beneran bisa menjadi viral dan bikin seseorang dalam waktu yang relatif singkat bisa punya banyak pengikut?
Sebagai narasumber, ada tiga influencer yang tinggal di Paris, yaitu Lamia Lagha, Carin Olsson, dan Monica de La Villardière, masing-masing merupakan orang Jerman, Swedia, dan Kanada.
Mereka adalah pengguna awal Instagram, dan punya jumlah pengikut mulai dari 50 ribu hingga 865 ribu akun. Inilah pendapat mereka tentang unggahan-unggahan Emily. ( )
1. UNGGAHAN 1
Foto: Netflix
Pada awal episode pertama, setelah masuk ke apartemen yang dibiayai perusahaannya, Emily mengubah akun Instagram-nya. Ia mengambil foto selfie di luar jendela apartemennya dan mem-posting-nya ke 48 pengikutnya dengan caption "#roomwithaview".
Carin mengakui bahwa postingan Instagram pertamanya pada sekitar tahun 2013 sangat mirip dengan itu, dan kalau dipikir-pikir sekarang, rasanya agak memalukan. Pada zamannya, unggahan seperti itu benar-benar akan diresponsnya orang banyak. Tapi kalau sekarang, itu jadi postingan yang membosankan. "Tapi itulah yang saya lakukan, jadi tidak apa-apa, ” kata Carin.
Senada dengan Carin, Lamia juga mengakui bahwa orang yang mengunggah hal tersebut biasanya bukan orang Paris, tapi tinggal di Paris. "Saya rasa tidak apa-apa, meski juga agak klise," kata Lamia.
Sementara menurut Monica, unggahan tersebut cuma berhasil untuk orang Amerika seperti Emily, sementara, “Orang-orang di Paris udah bosen banget dengan hal ini," katanya.
2. UNGGAHAAN 2
Foto: Netflix
Emily melakukan foto boomerang, sambil menggigit pain au chocolat. Dia memberinya teks "Butter + chocolat = <3".
Monica menyebut bahwa respons pengikut akan berbeda, bergantung pada lokasi mereka tinggal. Katanya, orang Amerika Utara dan beberapa orang Inggris akan berkata, "OMG, luar biasa, Anda menjalani kehidupan terbaik Anda".
Tapi orang Prancis, justru mungkin akan berhenti mem-follow akun tersebut. "Saya baru-baru ini mem-posting foto lasagna, dan kehilangan beberapa follower," kata Monica.
3. UNGGAHAN 3
Foto: Netflix
Emily berfoto selfie di luar kafe. "So romantic I may be falling in love with myself," tulisnya. Setelah bercakap singkat dengan teman kantornya, dia mengubah caption menjadi, "Lonely in Paris".
Ketiga influencer bertanya-tanya, apakah ini semacam kode Emily untuk menggoda lawan jenis. Lamia bahkan menganggap unggahan ini sebagai sebuah klise yang mengecewakan. “Sangat khas Paris. Semua cewek duduk di kafe, mereka suka memakai lipstik merah, mereka merokok. Padahal bagi saya, seorang Parisian bukan cuma itu aja," ujarnya. “Beberapa cewek terlalu sering mem-posting yang kayak begini."
4. UNGGAHAN 4
Foto: Netflix
Emily memotret foto patung laki-laki telanjang dan menulis, "chiseled abs". ( )
Monica mengaku ini jenis humor yang dia sukai. Sementara Lamia menyebut bahwa dia pahambahwapostingan ini banyak yang me-like karena lucu. Tapi dia bilang, cewek Prancis hampir gak mungkin mengunggah foto itu di Prancis. Sementara kalo di tempat lain, bisa aja terjadi.
5. UNGGAHAN 5
Foto: Netflix
Pada titik ini, akun Emily meroket hingga hampir 1.500 pengikut. Dia menginjak kotoran anjing, mengambil foto pelakunya, dan menulis, "#mindthemerde"
Monica dan Lamia sama-sama setuju bahwa unggahan ini kurang menyenangkan dan klise, juga bisa bikin seseorang kehilangan pengikut.
6. UNGGAHAN 6
Foto: Netflix
Saat mengunjungi pasar keju, Emily mengambil foto dan menulis, "Paris is for lovers", lalu mengeditnya menjadi, "Paris is for cheese lovers"
Menurut Monica, akun @emilyinparis lebih cocok jadi akun gaya hidup Paris pada umumnya dibanding akun mode. Jadi fashionista Prancis gak akan kecewa dengan postingannya. "Sejauh ini, satu-satunya yang saya pikir akan gagal adalah (postingan) kotoran.”
“Dia benar,” kata Lamia. “Ada banyak keju enak di Paris. Ini sangat klise, tapi saya rasa ini idenya. ”
7. UNGGAHAN 7
Foto: Netflix
Setelah putus, Emily memotret kondisi di luar apartemennya yang sedang hujan. “Paris is weeping,” tulisnya.
Ketiganya gak terkesan dengan unggahan ini. Saat Monica ditanya influencer Paris yang dianggapnya keren, dia menyebut Jeanne Damas, seorang influencer awal di Prancis dengan 1,5 juta pengikut.
"Dia punya 1.000 peniru, tapi gak ada yang kayak Jeanne Damas kecuali Jeanne Damas, ” ujar Monica. (
)
8. UNGGAHAN 8
Foto: Netflix
Emily mendapat tugas membuat iklan untuk produk peremajaan vagina, lalu baru tahu bahwa kata "vagina" dalam bahasa Prancis memakai kata ganti pria. Dia lalu mengunggah foto dengan kalimat, "The vagina is not male".
Brigitte Macron, istri Presiden Prancis, me-retweet unggahan itu. Emily pun berhasil mengumpulkan hingga 6.000 pengikut, dan teman-teman kantornya lantas mengajaknya untuk duduk bareng saat makan siang, sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Ketiga influencer setuju bahwa unggahan ini menarik dan bisa sangat viral. “Saya udah ngomel tentang ini selama bertahun-tahun! Kata ganti Prancis untuk payudara juga laki-laki. Kalau kamu mengucapkan kata slang yang umum digunakan untuk penis, itu adalah perempuan. Saya berharap saya mengunggah ini bertahun-tahun yang lalu. Saya akan me-retweet itu (unggahan Emily), " kata Monica panjang lebar.
9. UNGGAHAN 9
Foto: Netflix
Di luar gym, Emily melihat sekumpulan perempuan Prancis lagi merokok. “#Frenchworkout #Smokin' bodies," tulisnya.
“Itu sangat akurat,” kata Monica. “Saya mulai ingin mem-follow akun Instagram Emily. Dia jauh lebih cerdas dibanding yang saya kira."
"Benar," kata Lamia. “Perempuan Prancis banyak yang merokok, dan semua olahraga ini baru dimulai di Paris. Jadi banyak perempuan mulai berolahraga, tapi mereka tetap merokok. Saya melihat ini lucu."
10. UNGGAHAN 10
Foto: Netflix
Emily sekarang punya lebih dari 10.000 pengikut. Dia mem-posting foto buket mawar merah muda dan memberi judul "#EverythingsComingUpRoses!"
Untuk Lamia dan Monica, unggahan ini biasa aja dan gak berkesan.
11. UNGGAHAN 11
Foto: Netflix
Emily diundang untuk acara makan siang bagi influencer yang diadakan sebuah produk kosmetik. Di sana, influencer diperlakukan berbeda sesuai jumlah pengikutnya di Instagram. Setelah mendapat perlakuan buruk dengan diberi hadiah berukuran kecil dan persaingan keras dengan influencer lainnya, Emily mem-posting “Durée is smudgeproof, even when you’re berry hungry”. Unggahan ini lalu menarik perhatian sang pemilik kosmetik.
Menurut Lamia, semua hal ini gak akan terjadi di dunia nyata. Sementara menurut Carin, yang mungkin terjadi adalah penentuan tempat duduk berdasarkan jumlah pengikut di Instagram.
Namun Monica menyebut, semua yang terjadi pada Emily memang benar terjadi, baik disadari oleh perusahaan maupun tidak.
Walau begitu, ketiganya sepakat bahwa kata "berry hungry" itu gak menarik.
12. UNGGAHAN 12
Foto: Netflix
Emily meluapkan emosinya di Paris setelah bosnya menyuruhnya menutup akun Instagramnya. Namun ternyata klien malah meminta Emily untuk mem-posting sesuatu yang terkait bisnisnya di akun pribadi Emily, membuat posisinya sebagai influencer makin kuat. Pada episode akhir, Emily terlihat punya 25 ribu pengikut.
Menurut Carin, orang Prancis memang agak terlambat soal beriklan di digital atau media sosial dibanding di Amerika. "Tapi menurut saya, influencer gak akan menggantikan iklan di Metro atau majalah. Tapi mungkin juga aku naif," katanya.
Secara garis besar, Lamia merasa Emily mengambil jalan pintas untuk mengumpulkan pengikut dengan cara mengunggah hal-hal klise. "Ini cuma berhasil buat orang Amerika atau teman-teman Emily yang melihat kehidupan di Paris dari kampung mereka," ujarnya.
Sementara Monica memilih menyarankan Emily untuk gak terlalu memusingkan soal postingan-nya itu. "Lakukan saja secara spontan," katanya.
Lulu Faradiza
Kontributor GenSINDO
Universitas Negeri Jakarta
Instagram: @lulufrdza
Lihat Juga: Penjelasan Ending Light Shop dan Nasib Karakternya, Drama Korea Pengorbanan serta Penebusan
"Emily in Paris" adalah cerita tentang cewek Amerika yang ditugaskan ke Paris sebagai staf media sosial setelah perusahaan tempatnya bekerja mengakuisisi perusahaan pemasaran di Paris.
Serial ini lahir dari Darren Star, orang yang sukses membuat serial "Sex and The City". Sama seperti serial tersebut, "Emily in Paris" juga bertabur cerita sukses perempuan muda di kota besar, dengan baju-baju yang keren dan kisah cinta yang rumit.
Sebagai orang baru di Paris, pastinya Emily juga berlagak mirip turis , yang hobi foto-foto dengan latar ikonik, juga antusias mencoba kuliner di sana, lalu mengunggahnya di akun Instagramnya.
Sepanjang 10 episode serial ini, penonton bisa melihat unggahan-unggahan Emily. Dari follower yang cuma puluhan, pengikut Emily di Instagram melonjak drastis menjadi puluhan ribu pada akhir season pertama.
Nah, Vulture pun penasaran, apakah dalam kehidupan nyata, postingan-postingan Emily beneran bisa menjadi viral dan bikin seseorang dalam waktu yang relatif singkat bisa punya banyak pengikut?
Sebagai narasumber, ada tiga influencer yang tinggal di Paris, yaitu Lamia Lagha, Carin Olsson, dan Monica de La Villardière, masing-masing merupakan orang Jerman, Swedia, dan Kanada.
Mereka adalah pengguna awal Instagram, dan punya jumlah pengikut mulai dari 50 ribu hingga 865 ribu akun. Inilah pendapat mereka tentang unggahan-unggahan Emily. ( )
1. UNGGAHAN 1
Foto: Netflix
Pada awal episode pertama, setelah masuk ke apartemen yang dibiayai perusahaannya, Emily mengubah akun Instagram-nya. Ia mengambil foto selfie di luar jendela apartemennya dan mem-posting-nya ke 48 pengikutnya dengan caption "#roomwithaview".
Carin mengakui bahwa postingan Instagram pertamanya pada sekitar tahun 2013 sangat mirip dengan itu, dan kalau dipikir-pikir sekarang, rasanya agak memalukan. Pada zamannya, unggahan seperti itu benar-benar akan diresponsnya orang banyak. Tapi kalau sekarang, itu jadi postingan yang membosankan. "Tapi itulah yang saya lakukan, jadi tidak apa-apa, ” kata Carin.
Senada dengan Carin, Lamia juga mengakui bahwa orang yang mengunggah hal tersebut biasanya bukan orang Paris, tapi tinggal di Paris. "Saya rasa tidak apa-apa, meski juga agak klise," kata Lamia.
Sementara menurut Monica, unggahan tersebut cuma berhasil untuk orang Amerika seperti Emily, sementara, “Orang-orang di Paris udah bosen banget dengan hal ini," katanya.
2. UNGGAHAAN 2
Foto: Netflix
Emily melakukan foto boomerang, sambil menggigit pain au chocolat. Dia memberinya teks "Butter + chocolat = <3".
Monica menyebut bahwa respons pengikut akan berbeda, bergantung pada lokasi mereka tinggal. Katanya, orang Amerika Utara dan beberapa orang Inggris akan berkata, "OMG, luar biasa, Anda menjalani kehidupan terbaik Anda".
Tapi orang Prancis, justru mungkin akan berhenti mem-follow akun tersebut. "Saya baru-baru ini mem-posting foto lasagna, dan kehilangan beberapa follower," kata Monica.
3. UNGGAHAN 3
Foto: Netflix
Emily berfoto selfie di luar kafe. "So romantic I may be falling in love with myself," tulisnya. Setelah bercakap singkat dengan teman kantornya, dia mengubah caption menjadi, "Lonely in Paris".
Ketiga influencer bertanya-tanya, apakah ini semacam kode Emily untuk menggoda lawan jenis. Lamia bahkan menganggap unggahan ini sebagai sebuah klise yang mengecewakan. “Sangat khas Paris. Semua cewek duduk di kafe, mereka suka memakai lipstik merah, mereka merokok. Padahal bagi saya, seorang Parisian bukan cuma itu aja," ujarnya. “Beberapa cewek terlalu sering mem-posting yang kayak begini."
4. UNGGAHAN 4
Foto: Netflix
Emily memotret foto patung laki-laki telanjang dan menulis, "chiseled abs". ( )
Monica mengaku ini jenis humor yang dia sukai. Sementara Lamia menyebut bahwa dia pahambahwapostingan ini banyak yang me-like karena lucu. Tapi dia bilang, cewek Prancis hampir gak mungkin mengunggah foto itu di Prancis. Sementara kalo di tempat lain, bisa aja terjadi.
5. UNGGAHAN 5
Foto: Netflix
Pada titik ini, akun Emily meroket hingga hampir 1.500 pengikut. Dia menginjak kotoran anjing, mengambil foto pelakunya, dan menulis, "#mindthemerde"
Monica dan Lamia sama-sama setuju bahwa unggahan ini kurang menyenangkan dan klise, juga bisa bikin seseorang kehilangan pengikut.
6. UNGGAHAN 6
Foto: Netflix
Saat mengunjungi pasar keju, Emily mengambil foto dan menulis, "Paris is for lovers", lalu mengeditnya menjadi, "Paris is for cheese lovers"
Menurut Monica, akun @emilyinparis lebih cocok jadi akun gaya hidup Paris pada umumnya dibanding akun mode. Jadi fashionista Prancis gak akan kecewa dengan postingannya. "Sejauh ini, satu-satunya yang saya pikir akan gagal adalah (postingan) kotoran.”
“Dia benar,” kata Lamia. “Ada banyak keju enak di Paris. Ini sangat klise, tapi saya rasa ini idenya. ”
7. UNGGAHAN 7
Foto: Netflix
Setelah putus, Emily memotret kondisi di luar apartemennya yang sedang hujan. “Paris is weeping,” tulisnya.
Ketiganya gak terkesan dengan unggahan ini. Saat Monica ditanya influencer Paris yang dianggapnya keren, dia menyebut Jeanne Damas, seorang influencer awal di Prancis dengan 1,5 juta pengikut.
"Dia punya 1.000 peniru, tapi gak ada yang kayak Jeanne Damas kecuali Jeanne Damas, ” ujar Monica. (
Baca Juga
8. UNGGAHAN 8
Foto: Netflix
Emily mendapat tugas membuat iklan untuk produk peremajaan vagina, lalu baru tahu bahwa kata "vagina" dalam bahasa Prancis memakai kata ganti pria. Dia lalu mengunggah foto dengan kalimat, "The vagina is not male".
Brigitte Macron, istri Presiden Prancis, me-retweet unggahan itu. Emily pun berhasil mengumpulkan hingga 6.000 pengikut, dan teman-teman kantornya lantas mengajaknya untuk duduk bareng saat makan siang, sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Ketiga influencer setuju bahwa unggahan ini menarik dan bisa sangat viral. “Saya udah ngomel tentang ini selama bertahun-tahun! Kata ganti Prancis untuk payudara juga laki-laki. Kalau kamu mengucapkan kata slang yang umum digunakan untuk penis, itu adalah perempuan. Saya berharap saya mengunggah ini bertahun-tahun yang lalu. Saya akan me-retweet itu (unggahan Emily), " kata Monica panjang lebar.
9. UNGGAHAN 9
Foto: Netflix
Di luar gym, Emily melihat sekumpulan perempuan Prancis lagi merokok. “#Frenchworkout #Smokin' bodies," tulisnya.
“Itu sangat akurat,” kata Monica. “Saya mulai ingin mem-follow akun Instagram Emily. Dia jauh lebih cerdas dibanding yang saya kira."
"Benar," kata Lamia. “Perempuan Prancis banyak yang merokok, dan semua olahraga ini baru dimulai di Paris. Jadi banyak perempuan mulai berolahraga, tapi mereka tetap merokok. Saya melihat ini lucu."
10. UNGGAHAN 10
Foto: Netflix
Emily sekarang punya lebih dari 10.000 pengikut. Dia mem-posting foto buket mawar merah muda dan memberi judul "#EverythingsComingUpRoses!"
Untuk Lamia dan Monica, unggahan ini biasa aja dan gak berkesan.
11. UNGGAHAN 11
Foto: Netflix
Emily diundang untuk acara makan siang bagi influencer yang diadakan sebuah produk kosmetik. Di sana, influencer diperlakukan berbeda sesuai jumlah pengikutnya di Instagram. Setelah mendapat perlakuan buruk dengan diberi hadiah berukuran kecil dan persaingan keras dengan influencer lainnya, Emily mem-posting “Durée is smudgeproof, even when you’re berry hungry”. Unggahan ini lalu menarik perhatian sang pemilik kosmetik.
Menurut Lamia, semua hal ini gak akan terjadi di dunia nyata. Sementara menurut Carin, yang mungkin terjadi adalah penentuan tempat duduk berdasarkan jumlah pengikut di Instagram.
Namun Monica menyebut, semua yang terjadi pada Emily memang benar terjadi, baik disadari oleh perusahaan maupun tidak.
Walau begitu, ketiganya sepakat bahwa kata "berry hungry" itu gak menarik.
12. UNGGAHAN 12
Foto: Netflix
Emily meluapkan emosinya di Paris setelah bosnya menyuruhnya menutup akun Instagramnya. Namun ternyata klien malah meminta Emily untuk mem-posting sesuatu yang terkait bisnisnya di akun pribadi Emily, membuat posisinya sebagai influencer makin kuat. Pada episode akhir, Emily terlihat punya 25 ribu pengikut.
Menurut Carin, orang Prancis memang agak terlambat soal beriklan di digital atau media sosial dibanding di Amerika. "Tapi menurut saya, influencer gak akan menggantikan iklan di Metro atau majalah. Tapi mungkin juga aku naif," katanya.
Secara garis besar, Lamia merasa Emily mengambil jalan pintas untuk mengumpulkan pengikut dengan cara mengunggah hal-hal klise. "Ini cuma berhasil buat orang Amerika atau teman-teman Emily yang melihat kehidupan di Paris dari kampung mereka," ujarnya.
Sementara Monica memilih menyarankan Emily untuk gak terlalu memusingkan soal postingan-nya itu. "Lakukan saja secara spontan," katanya.
Lulu Faradiza
Kontributor GenSINDO
Universitas Negeri Jakarta
Instagram: @lulufrdza
Lihat Juga: Penjelasan Ending Light Shop dan Nasib Karakternya, Drama Korea Pengorbanan serta Penebusan
(it)