Film I’m Thinking of Ending Things Bikin Bingung, Begini Penjelasan dari Bukunya
loading...
A
A
A
Teks lengkap dari pesan suara awal ada dalam novel: “Hanya ada satu pertanyaan yang harus diselesaikan. Saya ketakutan. Saya merasa sedikit gila. Saya tidak sadar. Asumsinya benar. Saya bisa merasakan ketakutan saya tumbuh. Sekarang waktunya untuk jawabannya. Hanya satu pertanyaan. Satu pertanyaan untuk dijawab.”
Dalam novel, petugas kebersihan sedang mempermainkan perjalanan imajinasinya ini untuk membantunya memutuskan apakah akan bunuh diri atau tidak. Itu adalah upaya petugas kebersihan dalam merumuskan jawaban atas pertanyaan mendasar tersebut. ( )
4. ORANG TUA JAKE
Foto: Netflix
Dalam buku, Jake dan Lucy memenuhi undangan makan malam dari orang tua Jake. Diperankan David Thewlis dan Toni Collette, mereka seperti melakukan perjalanan waktu dari masa dewasa muda sampai usia sepuh. Penjelasan paling sederhana adalah bahwa mereka disatukan dari kenangan lama Jake dan cara dia menggambarkan perasaannya pada orang tuanya dari masa ke masa.
Dalam buku, orang tua petugas kebersihan sudah lama meninggal, juga tidak disebutkan tentang demensia atau Jake yang merawat mereka menjelang akhir hidup mereka. Saat sang pacar memuji Jake karena telah merawat ibunya, Jake bilang, “Terkadang rasanya tidak ada yang melihat hal baik yang kita lakukan.”
Hal ini karena si petugas kebersihan menciptakan cerita ini dan ingin menunjukkan sebagian karakternya yang baik supaya seseorang bisa melihat hal-hal baik yang sudah dilakukannya.
5. PERTUNJUKAN MUSIKAL KLASIK
Foto: Netflix
Bukunya berlatar di lokasi pedesaan, tapi dalam film yang diambil di New York, secara eksplisit seharusnya berlatarkan di Oklahoma. Perubahan ini agaknya dibuat untuk memberikan alasan alami bagi petugas kebersihan untuk sangat akrab dengan seni musikal di Oklahoma. Dalam novel tidak disebutkan teater musikal sama sekali, tapi Charlie mengamati bahwa siapa pun yang bekerja di sekolah menengah selama 30 tahun pasti akan melihat banyak acara musikal musim semi.
Saat imajinasi si petugas kebersihan mulai berantakan, lamunan itu semakin menarik dengan adegan musikal yang diperankan Jake dan Lucy versi lain. Dalam konsep yang dibuat si petugas kebersihan, Jake menikahi Lucy sebelum dia ditikam sampai mati oleh si petugas kebersihan, sebuah gambaran bahwa usia tua membunuh harapan masa muda.
Demikian pula saat film berakhir, si petugas kebersihan membayangkan dirinya — versi dirinya yang lebih tua dan lebih sukses — menampilkan "Lonely Room," sebuah lagu yang dinyanyikan Jud Fry dalam kisah tentang membayangkan hidup yang lebih baik dan lebih bahagia.
6. TULSEY TOWN
Foto: Netflix
Dalam buku, Jake dan Lucy mampir larut malam di Dairy Queen. Tulsey Town adalah nama toko es krim dalam film. Iklan vintage Tulsey Town yang juga menjadi halusinasi si petugas kebersihan menjelang akhir film ialah metafora "luka mengalir" yang dibuat Jake tentang anak-anak yang tidak popular dan tersakiti.
Hal ini menggambarkan masa muda Jake yang ditampilkan oleh tiga penjual es krim, salah satu anak yang tidak populer punya ruam yang parah di lengannya, dan Jake juga punya ruam yang sama. Dalam novel, petugas kebersihan lah yang punya ruam akibat kekerasan.
7. BERBAGAI REFERENSI KARYA DALAM DIALOG
Foto: Netflix
Banyak referensi karya yang dikutip menjadi sebuah dialog antara Jake dan Lucy, misalnya, “Kebanyakan orang adalah orang lain. Pikiran mereka adalah opini orang lain, kehidupan mereka adalah peniruan, hasrat mereka adalah kutipan,” kata Lucy, sebelum menunjukkan bahwa itu juga hanyalah kutipan dari Oscar Wilde.
Hal ini menjadi penjelasan si petugas kebersihan alias Jake yang tidak tahu apa-apa tentang perempuan. Dia mencampurkan dialog dengan pikirannya akan buku, film, dan seni yang baru-baru ini dia konsumsi. Dalam film, dia akan mengklaim sebagai penulis puisi Eva H.D., dan ulasan Pauline Kael tentang "A Woman Under the Influence".
Dalam novel, petugas kebersihan sedang mempermainkan perjalanan imajinasinya ini untuk membantunya memutuskan apakah akan bunuh diri atau tidak. Itu adalah upaya petugas kebersihan dalam merumuskan jawaban atas pertanyaan mendasar tersebut. ( )
4. ORANG TUA JAKE
Foto: Netflix
Dalam buku, Jake dan Lucy memenuhi undangan makan malam dari orang tua Jake. Diperankan David Thewlis dan Toni Collette, mereka seperti melakukan perjalanan waktu dari masa dewasa muda sampai usia sepuh. Penjelasan paling sederhana adalah bahwa mereka disatukan dari kenangan lama Jake dan cara dia menggambarkan perasaannya pada orang tuanya dari masa ke masa.
Dalam buku, orang tua petugas kebersihan sudah lama meninggal, juga tidak disebutkan tentang demensia atau Jake yang merawat mereka menjelang akhir hidup mereka. Saat sang pacar memuji Jake karena telah merawat ibunya, Jake bilang, “Terkadang rasanya tidak ada yang melihat hal baik yang kita lakukan.”
Hal ini karena si petugas kebersihan menciptakan cerita ini dan ingin menunjukkan sebagian karakternya yang baik supaya seseorang bisa melihat hal-hal baik yang sudah dilakukannya.
5. PERTUNJUKAN MUSIKAL KLASIK
Foto: Netflix
Bukunya berlatar di lokasi pedesaan, tapi dalam film yang diambil di New York, secara eksplisit seharusnya berlatarkan di Oklahoma. Perubahan ini agaknya dibuat untuk memberikan alasan alami bagi petugas kebersihan untuk sangat akrab dengan seni musikal di Oklahoma. Dalam novel tidak disebutkan teater musikal sama sekali, tapi Charlie mengamati bahwa siapa pun yang bekerja di sekolah menengah selama 30 tahun pasti akan melihat banyak acara musikal musim semi.
Saat imajinasi si petugas kebersihan mulai berantakan, lamunan itu semakin menarik dengan adegan musikal yang diperankan Jake dan Lucy versi lain. Dalam konsep yang dibuat si petugas kebersihan, Jake menikahi Lucy sebelum dia ditikam sampai mati oleh si petugas kebersihan, sebuah gambaran bahwa usia tua membunuh harapan masa muda.
Demikian pula saat film berakhir, si petugas kebersihan membayangkan dirinya — versi dirinya yang lebih tua dan lebih sukses — menampilkan "Lonely Room," sebuah lagu yang dinyanyikan Jud Fry dalam kisah tentang membayangkan hidup yang lebih baik dan lebih bahagia.
6. TULSEY TOWN
Foto: Netflix
Dalam buku, Jake dan Lucy mampir larut malam di Dairy Queen. Tulsey Town adalah nama toko es krim dalam film. Iklan vintage Tulsey Town yang juga menjadi halusinasi si petugas kebersihan menjelang akhir film ialah metafora "luka mengalir" yang dibuat Jake tentang anak-anak yang tidak popular dan tersakiti.
Hal ini menggambarkan masa muda Jake yang ditampilkan oleh tiga penjual es krim, salah satu anak yang tidak populer punya ruam yang parah di lengannya, dan Jake juga punya ruam yang sama. Dalam novel, petugas kebersihan lah yang punya ruam akibat kekerasan.
7. BERBAGAI REFERENSI KARYA DALAM DIALOG
Foto: Netflix
Banyak referensi karya yang dikutip menjadi sebuah dialog antara Jake dan Lucy, misalnya, “Kebanyakan orang adalah orang lain. Pikiran mereka adalah opini orang lain, kehidupan mereka adalah peniruan, hasrat mereka adalah kutipan,” kata Lucy, sebelum menunjukkan bahwa itu juga hanyalah kutipan dari Oscar Wilde.
Hal ini menjadi penjelasan si petugas kebersihan alias Jake yang tidak tahu apa-apa tentang perempuan. Dia mencampurkan dialog dengan pikirannya akan buku, film, dan seni yang baru-baru ini dia konsumsi. Dalam film, dia akan mengklaim sebagai penulis puisi Eva H.D., dan ulasan Pauline Kael tentang "A Woman Under the Influence".