Tips Sukses KKN dan Pengabdian Masyarakat untuk Mahasiswa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Proses belajar sebagai mahasiswa bukan cuma di ruang kelas saja, tapi juga di tengah-tengah masyarakat.
Program belajar, juga pengabdian ini punya banyak bentuk. Mulai dari bakti sosial, menjadi sukarelawan, sampai Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Menurut buku "What We Need is A Community Education Project" karya Caroline Ford (2000), orientasi dari pengabdian masyarakat harus bersifat berkelanjutan dan tidak cuma membantu masyarakat dalam satu waktu.
Masih dalam buku yang sama, ada delapan langkah yang bisa diterapkan oleh mahasiswa supaya program pengabdian masyarakat bersifat berkelanjutan. ( )
1. MENGANALISIS ISU ATAU MASALAH
Foto: Pixabay
Memahami permasalahan secara mendalam adalah langkah untuk menemukan solusi terbaik. Permasalahan yang berkepanjangan harus diketahui sebab dan akibat hingga ke akarnya. Menganalisis isu atau masalah dalam program yang sedang dicanangkan dapat dilakukan dengan cara mencari info dari artikel di laman sumber berita daerah terkait dan mewawancarai masyarakat asli daerah sasaran program.
2. MENGIDENTIFIKASI PEMANGKU KEPENTINGAN
Foto: Pixabay
Identifikasi pemangku kepentingan (stakeholder) membantu kita untuk menentukan siapa saja yang akan terdampak atau memengaruhi sebuah kebijakan yang diterapkan. Saat mengifentifikasi pemangku kepentingan, perhatikan siapa yang menjadi pemangku utama atau yang punya pengaruh dalam masyarakat.
Setelah menemukan orang yang dirasa berpengaruh guna menyukseskan program, kita bisa mengajaknya untuk mengambil peran. Selain itu, mendengarkan seluruh pendapat dari masing-masing pemangku kepentingan sangat penting demi keberlangsungan program.
3. PAHAMI KARAKTERISTIK SASARAN PROGRAM
Foto: Pixabay
Memahami karakteristik, latar belakang sosial dan budaya sasaran program membantu kita dalam mendesain metode yang akan digunakan. Karakteristik seperti usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan memudahkan untuk memetakan mereka dalam hubungannya dengan masalah atau isu yang sedang dihadapi. ( )
4. MENENTUKAN TUJUAN DAN HASIL
Foto: Pixabay
Mengetahui tiga langkah di atas terlebih dahulu membuat kita lebih realistis dalam menentukan arah tujuan dan hasil yang mungkin dapat dicapai dari program yang sedang dilaksanakan. Hal ini menyadarkan kita bahwa perubahan dilakukan secara bertahap dan harus bersifat berkelanjutan.
5. MENDESAIN METODE
Foto: Pixabay
Menginvestigasi metode, perangkat, dan media yang mungkin bisa digunakan membuat program menjadi lebih efisien. Guna memudahkan desain metode yang mungkin diterapkan kita dapat menganalisisnya dengan metode SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat). Membuat daftar beragam media juga membantu kita dalam memudahkan desain metode seperti apa yang cocok untuk diterapkan.
Program belajar, juga pengabdian ini punya banyak bentuk. Mulai dari bakti sosial, menjadi sukarelawan, sampai Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Menurut buku "What We Need is A Community Education Project" karya Caroline Ford (2000), orientasi dari pengabdian masyarakat harus bersifat berkelanjutan dan tidak cuma membantu masyarakat dalam satu waktu.
Masih dalam buku yang sama, ada delapan langkah yang bisa diterapkan oleh mahasiswa supaya program pengabdian masyarakat bersifat berkelanjutan. ( )
1. MENGANALISIS ISU ATAU MASALAH
Foto: Pixabay
Memahami permasalahan secara mendalam adalah langkah untuk menemukan solusi terbaik. Permasalahan yang berkepanjangan harus diketahui sebab dan akibat hingga ke akarnya. Menganalisis isu atau masalah dalam program yang sedang dicanangkan dapat dilakukan dengan cara mencari info dari artikel di laman sumber berita daerah terkait dan mewawancarai masyarakat asli daerah sasaran program.
2. MENGIDENTIFIKASI PEMANGKU KEPENTINGAN
Foto: Pixabay
Identifikasi pemangku kepentingan (stakeholder) membantu kita untuk menentukan siapa saja yang akan terdampak atau memengaruhi sebuah kebijakan yang diterapkan. Saat mengifentifikasi pemangku kepentingan, perhatikan siapa yang menjadi pemangku utama atau yang punya pengaruh dalam masyarakat.
Setelah menemukan orang yang dirasa berpengaruh guna menyukseskan program, kita bisa mengajaknya untuk mengambil peran. Selain itu, mendengarkan seluruh pendapat dari masing-masing pemangku kepentingan sangat penting demi keberlangsungan program.
3. PAHAMI KARAKTERISTIK SASARAN PROGRAM
Foto: Pixabay
Memahami karakteristik, latar belakang sosial dan budaya sasaran program membantu kita dalam mendesain metode yang akan digunakan. Karakteristik seperti usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan memudahkan untuk memetakan mereka dalam hubungannya dengan masalah atau isu yang sedang dihadapi. ( )
4. MENENTUKAN TUJUAN DAN HASIL
Foto: Pixabay
Mengetahui tiga langkah di atas terlebih dahulu membuat kita lebih realistis dalam menentukan arah tujuan dan hasil yang mungkin dapat dicapai dari program yang sedang dilaksanakan. Hal ini menyadarkan kita bahwa perubahan dilakukan secara bertahap dan harus bersifat berkelanjutan.
5. MENDESAIN METODE
Foto: Pixabay
Menginvestigasi metode, perangkat, dan media yang mungkin bisa digunakan membuat program menjadi lebih efisien. Guna memudahkan desain metode yang mungkin diterapkan kita dapat menganalisisnya dengan metode SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat). Membuat daftar beragam media juga membantu kita dalam memudahkan desain metode seperti apa yang cocok untuk diterapkan.