Gotong Royong Mempercepat Transformasi Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam konteks perekonomian modern, digitalisasi telah menjadi tulang punggung yang mendukung berbagai sektor, termasuk keuangan dan industri kreatif.
Dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKDI) X Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2024 muncul harapan besar terhadap peran digitalisasi dalam mendorong inklusi keuangan, memberdayakan UMKM, serta menciptakan lapangan kerja baru.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta yang berbicara pada sesi Casual Talk: Apa-Apa Digital, Apa-Apa Cyber, Ada Apa, sih? menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam mempercepat transformasi digital. Dia menyoroti peran strategis Bank Indonesia dalam mengembangkan kebijakan yang mendukung ekosistem digital, serta menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah tantangan baru seperti keamanan siber.
Selain itu, Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fitria Irmi Triswati, menekankan bahwa inklusi keuangan harus menjadi prioritas utama dalam era digital. Dengan semakin meluasnya akses ke layanan keuangan digital, diharapkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk yang berada di daerah terpencil, dapat menikmati manfaat dari ekonomi digital.
Namun, perkembangan digitalisasi juga membawa tantangan baru. Pakar IT Onno W Purbo mengingatkan tentang pentingnya kesadaran dan edukasi masyarakat terkait ancaman siber yang semakin kompleks. Dia menyebutkan masyarakat perlu memahami cara menjaga keamanan data pribadi mereka di dunia maya, agar tidak hanya menjadi konsumen teknologi tetapi juga pengguna yang bijak.
Bagi industri kreatif, seperti yang diwakili oleh Irish Bella,Denis Adhiswara, dan Dazen Frilla, digitalisasi membuka peluang baru untuk eksplorasi kreatif dan monetisasi konten. Namun, mereka juga menyoroti tantangan yang muncul, seperti isu hak cipta dan persaingan global, yang perlu diatasi melalui kebijakan dan regulasi yang adaptif.
GenBI/Ijlal Setiawan
Dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKDI) X Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2024 muncul harapan besar terhadap peran digitalisasi dalam mendorong inklusi keuangan, memberdayakan UMKM, serta menciptakan lapangan kerja baru.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta yang berbicara pada sesi Casual Talk: Apa-Apa Digital, Apa-Apa Cyber, Ada Apa, sih? menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam mempercepat transformasi digital. Dia menyoroti peran strategis Bank Indonesia dalam mengembangkan kebijakan yang mendukung ekosistem digital, serta menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah tantangan baru seperti keamanan siber.
Selain itu, Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fitria Irmi Triswati, menekankan bahwa inklusi keuangan harus menjadi prioritas utama dalam era digital. Dengan semakin meluasnya akses ke layanan keuangan digital, diharapkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk yang berada di daerah terpencil, dapat menikmati manfaat dari ekonomi digital.
Namun, perkembangan digitalisasi juga membawa tantangan baru. Pakar IT Onno W Purbo mengingatkan tentang pentingnya kesadaran dan edukasi masyarakat terkait ancaman siber yang semakin kompleks. Dia menyebutkan masyarakat perlu memahami cara menjaga keamanan data pribadi mereka di dunia maya, agar tidak hanya menjadi konsumen teknologi tetapi juga pengguna yang bijak.
Bagi industri kreatif, seperti yang diwakili oleh Irish Bella,Denis Adhiswara, dan Dazen Frilla, digitalisasi membuka peluang baru untuk eksplorasi kreatif dan monetisasi konten. Namun, mereka juga menyoroti tantangan yang muncul, seperti isu hak cipta dan persaingan global, yang perlu diatasi melalui kebijakan dan regulasi yang adaptif.
GenBI/Ijlal Setiawan
(ita)