7 Bos Agensi K-Pop yang Terkena Skandal, dari Big 4 hingga Kakao
loading...
A
A
A
Jin-young dikaitkan dengan kelompok tersebut melalui kegiatan sosial dan donasi pribadi yang dianggap mendukung agenda kelompok. Namun ia membantah dengan menjelaskan bahwa donasinya adalah untuk kegiatan amal yang sah.
4. Bang Si-hyuk (HYBE)
Foto: News1
Pada 8 Agustus lalu, pendiri sekaligus chairman HYBE Bang Si-hyuk menjadi pusat perhatian setelah foto-fotonya bersama dua streamer AfreecaTV di Beverly Hills, Los Angeles, tersebar luas. Foto itu berasal dari kanal YouTubeI am WalKing yang secara tak sengaja merekam ketiga tengah berjalan di kawasan elite Amerika itu.
Salah satu perempuan diidentifikasi sebagai Juice Seyeon (In Se-yeon), seorang influencer muda yang juga terkenal lewat penampilannya dalam program Netflix The Influencer. Ia dikenal dengan konten yang cukup berani, sehingga kehadirannya bersama Bang Si-hyuk segera memicu spekulasi.
HYBE dilaporkan segera meminta penghapusan artikel terkait dari berbagai platform atas tuduhan pelanggaran privasi, tapi sorotan terhadap insiden ini terus berkembang, menambah kontroversi yang sudah ada di sekitar Bang Si-hyuk.
Sebelumnya,terungkap bahwa Bang Si-hyuk membeli mansion mewah di Los Angeles senilai 35 miliar won (Rp558 triliun) melalui anak perusahaan HYBE bernama BEL AIR STRADELLA, LLC. Perusahaan ini sepenuhnya dimiliki oleh Bang Si-hyuk dan didaftarkan pada Desember 2023, diduga khusus untuk mengamankan properti tersebut.
Skandal ini semakin diperparah ketika Komisi Perdagangan Adil Korea (KFTC) meluncurkan penyelidikan terhadap HYBE Labels setelah ditemukan adanya kesalahan dalam laporan kondisi perusahaan untuk 2024, yang diduga sengaja menghilangkan informasi penting mengenai aset-aset milik Bang Si-hyuk.
Koreksi yang kemudian diterbitkan oleh HYBE mengungkapkan bahwa mansion tersebut dibeli dengan uang perusahaan, bukan sebagai aset pribadi, yang memicu spekulasi dan kritik dari para pemegang saham serta publik.
Skandal ini menambah tekanan pada HYBE, yang baru saja ditetapkan sebagai konglomerat besar, untuk menjaga transparansi dan etika dalam operasi bisnis mereka.
5. Lee Hae-jin (Starship Entertainment)
Foto:Starship Entertainment
CEO Starship Entertainment Lee Hae-jin, agensi yang menaungi IVE, MONSTA X, dan Cosmic Girls (WJSN), terlibat dalam kontroversi besar terkait manipulasi voting dalam program survival populer Produce 101.
Kontroversi ini mencuat setelah terungkap bahwa hasil voting program tersebut dimanipulasi untuk menguntungkan trainee tertentu, termasuk yang berasal dari Starship Entertainment.
Skandal ini memicu kemarahan publik dan menyebabkan penurunan kepercayaan terhadap integritas program survival dan industri hiburan Korea secara keseluruhan. Lee Hae-jin dan beberapa eksekutif dari agensi lain terlibat dalam penyelidikan oleh pihak berwenang.
6. Kim Kwang-soo (MBK Entertainment)
Foto: via Soompi
Kim Kwang-soo, CEO MBK Entertainment, menghadapi kritikan tajam setelah kontroversi yang melibatkan girl group T-ara pada 2012. Skandal tersebut berpusat pada dugaan perisakan antar-anggota grup, yang menyebabkan keretakan di dalam grup dan berujung pada keluarnya beberapa anggota.
Selain itu, Kim juga dikritik karena kontrak yang dianggap memberatkan artis-artisnya, dengan mereka terikat kontrak jangka panjang dengan pembagian keuntungan yang tidak adil.
7. Kim Beom-soo (Kakao Corp.)
Foto: Kakao Corp.
Kim Beom-soo bukanlah bos agensi K-pop, tapi pendiri Kakao Corp., perusahaan konglomerasi teknologi di Korea, ini diduga terlibat dalam kasuspembelian saham SM Entertainment.
Karena kasus ini, Kim Beom-sooditangkap pada 23 Juli lalu atas tuduhan memanipulasi harga saham SM Entertainment dalam persaingan akuisisi dengan HYBE. Pengadilan Seoul mengeluarkan surat penangkapan karena risiko pelarian dan penghilangan bukti.
Dugaan manipulasi harga saham ini terkait dengan pembelian saham SM Entertainment oleh Kakao, yang menyebabkan harga melonjak dan membuat HYBE mundur dari perebutan saham. Kim Beom-soo telah membantah tuduhan ini.
Hingga kini, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan. Adapun kini Kakao menguasai 39,87% saham SM Entertainment. Meski begitu, beredar rumor bahwa Kakao akan menjual saham agensi K-pop tersebut.
4. Bang Si-hyuk (HYBE)
Foto: News1
Pada 8 Agustus lalu, pendiri sekaligus chairman HYBE Bang Si-hyuk menjadi pusat perhatian setelah foto-fotonya bersama dua streamer AfreecaTV di Beverly Hills, Los Angeles, tersebar luas. Foto itu berasal dari kanal YouTubeI am WalKing yang secara tak sengaja merekam ketiga tengah berjalan di kawasan elite Amerika itu.
Salah satu perempuan diidentifikasi sebagai Juice Seyeon (In Se-yeon), seorang influencer muda yang juga terkenal lewat penampilannya dalam program Netflix The Influencer. Ia dikenal dengan konten yang cukup berani, sehingga kehadirannya bersama Bang Si-hyuk segera memicu spekulasi.
HYBE dilaporkan segera meminta penghapusan artikel terkait dari berbagai platform atas tuduhan pelanggaran privasi, tapi sorotan terhadap insiden ini terus berkembang, menambah kontroversi yang sudah ada di sekitar Bang Si-hyuk.
Sebelumnya,terungkap bahwa Bang Si-hyuk membeli mansion mewah di Los Angeles senilai 35 miliar won (Rp558 triliun) melalui anak perusahaan HYBE bernama BEL AIR STRADELLA, LLC. Perusahaan ini sepenuhnya dimiliki oleh Bang Si-hyuk dan didaftarkan pada Desember 2023, diduga khusus untuk mengamankan properti tersebut.
Skandal ini semakin diperparah ketika Komisi Perdagangan Adil Korea (KFTC) meluncurkan penyelidikan terhadap HYBE Labels setelah ditemukan adanya kesalahan dalam laporan kondisi perusahaan untuk 2024, yang diduga sengaja menghilangkan informasi penting mengenai aset-aset milik Bang Si-hyuk.
Koreksi yang kemudian diterbitkan oleh HYBE mengungkapkan bahwa mansion tersebut dibeli dengan uang perusahaan, bukan sebagai aset pribadi, yang memicu spekulasi dan kritik dari para pemegang saham serta publik.
Skandal ini menambah tekanan pada HYBE, yang baru saja ditetapkan sebagai konglomerat besar, untuk menjaga transparansi dan etika dalam operasi bisnis mereka.
5. Lee Hae-jin (Starship Entertainment)
Foto:Starship Entertainment
CEO Starship Entertainment Lee Hae-jin, agensi yang menaungi IVE, MONSTA X, dan Cosmic Girls (WJSN), terlibat dalam kontroversi besar terkait manipulasi voting dalam program survival populer Produce 101.
Kontroversi ini mencuat setelah terungkap bahwa hasil voting program tersebut dimanipulasi untuk menguntungkan trainee tertentu, termasuk yang berasal dari Starship Entertainment.
Skandal ini memicu kemarahan publik dan menyebabkan penurunan kepercayaan terhadap integritas program survival dan industri hiburan Korea secara keseluruhan. Lee Hae-jin dan beberapa eksekutif dari agensi lain terlibat dalam penyelidikan oleh pihak berwenang.
6. Kim Kwang-soo (MBK Entertainment)
Foto: via Soompi
Kim Kwang-soo, CEO MBK Entertainment, menghadapi kritikan tajam setelah kontroversi yang melibatkan girl group T-ara pada 2012. Skandal tersebut berpusat pada dugaan perisakan antar-anggota grup, yang menyebabkan keretakan di dalam grup dan berujung pada keluarnya beberapa anggota.
Selain itu, Kim juga dikritik karena kontrak yang dianggap memberatkan artis-artisnya, dengan mereka terikat kontrak jangka panjang dengan pembagian keuntungan yang tidak adil.
7. Kim Beom-soo (Kakao Corp.)
Foto: Kakao Corp.
Kim Beom-soo bukanlah bos agensi K-pop, tapi pendiri Kakao Corp., perusahaan konglomerasi teknologi di Korea, ini diduga terlibat dalam kasuspembelian saham SM Entertainment.
Karena kasus ini, Kim Beom-sooditangkap pada 23 Juli lalu atas tuduhan memanipulasi harga saham SM Entertainment dalam persaingan akuisisi dengan HYBE. Pengadilan Seoul mengeluarkan surat penangkapan karena risiko pelarian dan penghilangan bukti.
Dugaan manipulasi harga saham ini terkait dengan pembelian saham SM Entertainment oleh Kakao, yang menyebabkan harga melonjak dan membuat HYBE mundur dari perebutan saham. Kim Beom-soo telah membantah tuduhan ini.
Hingga kini, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan. Adapun kini Kakao menguasai 39,87% saham SM Entertainment. Meski begitu, beredar rumor bahwa Kakao akan menjual saham agensi K-pop tersebut.