Tayang Hari ini, Cek Pelajaran Hidup dari Film Guru-guru Gokil Menurut Para Pemainnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hari libur 17-an gini udah paling bener nonton film komedi "Guru-guru Gokil" yang dibintangi Dian Sastrowardoyo dan Gading Marten.
Film kocak yang bercerita tentang kisah pahit manisnya kehidupan guru di daerah pelosok ini tayang mulai hari ini (17/8) di Netflix.
Berawal sebagai aktris populer pada tahun 2000, "Guru-guru Gokil" juga jadi debut Dian Sastrowardoyo sebagai produser film.
Film ini adalah hasil karyanya yang berkolaborasi dengan BASE Entertainment, dengan sutradara Sammaria Sari Simanjuntak dan skenario yang ditulis berdasarkan riset oleh Rahabi Mandra.
Di samping produser, Dian Sastrowardoyo juga berperan sebagai Ibu Nirmala, guru kimia yang lagi hamil dan sering gak fokus.
Ada juga Gading Marten yang berperan sebagai Taat Pribadi, lalu Faradina Mufti sebagai ibu Rahayu dan para pemeran lainnya seperti Asri Welas, Boris Bokir, Arswendy Bening Swara, Ibnu Jamil, serta Kevin Ardilova dan Shakira Jasmine sebagai pemeran murid.
Selain menghibur, film ini juga ngasih kita beberapa pelajaran berharga yang bisa dipetik. Hal ini disampaikan langsung oleh para pemeran "Guru-guru Gokil" dalam konferensi pers virtual yang digelar Netflix via YouTube, pada Selasa (11/8) lalu.
Berikut beberapa pelajaran film ini menurut mereka. ( )
1. SELALU KENANG JASA GURU
Foto: BASE Entertainment
Gading Marten yang berperan sebagai guru sejarah, menyampaikan pesan tentang istilah yang beken tentang sejarah, yaitu "jasmerah". Jasmerah adalah kutipan dari pidato mantan Presiden RI Sukarno yang berarti “jangan sekali-sekali melupakan sejarah”.
“Setiap guru juga mau anak-anaknya sukses. Jadi, berarti kita bisa ada di posisi sekarang, terima kasih pada guru-guru kita. Jangan pernah lupain guru-guru kita di manapun kita menimba ilmu. Film ini mengajarkan kita untuk berterima kasih kepada guru-guru yang pernah hadir d iperjalanan hidup kita,” pungkasnya.
2. PEREMPUAN HARUS MANDIRI
Foto: BASE Entertainment
Dalam film ini, ada karakter Ibu Rahayu, guru matematika yang digambarkan sebagai sosok multitasker. Dia bisa melakukan semua hal, bahkan sesuatu yang identik dengan pekerjaan laki-laki. Pemeran Ibu Rahayu, yaitu Faradina Mufti, lalu menyampaikan pesannya.
“Kalo jadi cewek jangan ketergantungan dengan orang lain. Gak ada itu benerin lampu harus cowok, paradigma itu yang Bu Rahayu mau hilangkan. Untuk aku pribadi, cewek harus semandiri itu dan gak ketergantungan sama orang lain,” jelasnya. ( )
3. MENGHORMATI SEMUA GURU
Foto: BASE Entertainment
Boris Bokir yang memerankan Nelson Manulang, seorang guru fisika yang sering dikerjain murid berpesan supaya kita jangan pernah memandang guru dengan sebelah mata. Semua guru dengan berbagai watak mesti dihormati, tanpa terkecuali.
“Orang bilang pahlawan tanpa tanda jasa memang sudah pas. Dari sudut pandang guru, mereka sangat sayang dengan anak didik. Untuk anak didik kalau ada guru yang kurang karismanya atau kurang ketegasannya, jangan dirundung, karena semua yang diajarkan mereka demi kebaikanmu.”
4. KERJA TIM UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH
Foto: BASE Entertainment
Terakhir, pesan dari Ibnu Jamil yang memerankan Pak Gagah Perkasa, guru olahraga yang dikagumi di sekolah. Ibnu Jamil yang juga hobi olahraga ini bilang bahwa banyak hal yang bisa dipelajari dari olahraga.
Olahraga gak cuma bicara sehat, tapi juga character building. Misalnya sepak bola ngajarin kita untuk kerja sama, dan itu bisa kepake dalam permasalahan yang dihadapi guru-guru gokil ini," ujarnya.
5. MEMADUKAN BERAGAM UNSUR JADI HAL YANG MENGHIBUR
Foto: BASE Entertainment
Berperan sebagai guru kimia, Dian Sastrowardoyo bercerita bahwa ada kesamaan antara produser dan ahli kimia dalam hal campur-mencampur kombinasi bahan supaya menghasilkan sesuatu yang padu dan cocok. ( )
”Yang mau kami hadirkan di film ini adalah cerita tentang guru yang serius, dipadukan dengan elemen komedi yang belum pernah dicoba sebelumnya, tapi bisa menghibur sekaligus menginspirasi,” jelasnya.
Shanen Patricia Angelica
Kontributor GenSINDO
Universitas Indonesia
Instagram: @patriciaaash
Lihat Juga: Sinopsis Film Korea Omniscient Reader's Viewpoint dan Daftar 8 Pemainnya, Bujet Rp354 Miliar
Film kocak yang bercerita tentang kisah pahit manisnya kehidupan guru di daerah pelosok ini tayang mulai hari ini (17/8) di Netflix.
Berawal sebagai aktris populer pada tahun 2000, "Guru-guru Gokil" juga jadi debut Dian Sastrowardoyo sebagai produser film.
Film ini adalah hasil karyanya yang berkolaborasi dengan BASE Entertainment, dengan sutradara Sammaria Sari Simanjuntak dan skenario yang ditulis berdasarkan riset oleh Rahabi Mandra.
Di samping produser, Dian Sastrowardoyo juga berperan sebagai Ibu Nirmala, guru kimia yang lagi hamil dan sering gak fokus.
Ada juga Gading Marten yang berperan sebagai Taat Pribadi, lalu Faradina Mufti sebagai ibu Rahayu dan para pemeran lainnya seperti Asri Welas, Boris Bokir, Arswendy Bening Swara, Ibnu Jamil, serta Kevin Ardilova dan Shakira Jasmine sebagai pemeran murid.
Selain menghibur, film ini juga ngasih kita beberapa pelajaran berharga yang bisa dipetik. Hal ini disampaikan langsung oleh para pemeran "Guru-guru Gokil" dalam konferensi pers virtual yang digelar Netflix via YouTube, pada Selasa (11/8) lalu.
Berikut beberapa pelajaran film ini menurut mereka. ( )
1. SELALU KENANG JASA GURU
Foto: BASE Entertainment
Gading Marten yang berperan sebagai guru sejarah, menyampaikan pesan tentang istilah yang beken tentang sejarah, yaitu "jasmerah". Jasmerah adalah kutipan dari pidato mantan Presiden RI Sukarno yang berarti “jangan sekali-sekali melupakan sejarah”.
“Setiap guru juga mau anak-anaknya sukses. Jadi, berarti kita bisa ada di posisi sekarang, terima kasih pada guru-guru kita. Jangan pernah lupain guru-guru kita di manapun kita menimba ilmu. Film ini mengajarkan kita untuk berterima kasih kepada guru-guru yang pernah hadir d iperjalanan hidup kita,” pungkasnya.
2. PEREMPUAN HARUS MANDIRI
Foto: BASE Entertainment
Dalam film ini, ada karakter Ibu Rahayu, guru matematika yang digambarkan sebagai sosok multitasker. Dia bisa melakukan semua hal, bahkan sesuatu yang identik dengan pekerjaan laki-laki. Pemeran Ibu Rahayu, yaitu Faradina Mufti, lalu menyampaikan pesannya.
“Kalo jadi cewek jangan ketergantungan dengan orang lain. Gak ada itu benerin lampu harus cowok, paradigma itu yang Bu Rahayu mau hilangkan. Untuk aku pribadi, cewek harus semandiri itu dan gak ketergantungan sama orang lain,” jelasnya. ( )
3. MENGHORMATI SEMUA GURU
Foto: BASE Entertainment
Boris Bokir yang memerankan Nelson Manulang, seorang guru fisika yang sering dikerjain murid berpesan supaya kita jangan pernah memandang guru dengan sebelah mata. Semua guru dengan berbagai watak mesti dihormati, tanpa terkecuali.
“Orang bilang pahlawan tanpa tanda jasa memang sudah pas. Dari sudut pandang guru, mereka sangat sayang dengan anak didik. Untuk anak didik kalau ada guru yang kurang karismanya atau kurang ketegasannya, jangan dirundung, karena semua yang diajarkan mereka demi kebaikanmu.”
4. KERJA TIM UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH
Foto: BASE Entertainment
Terakhir, pesan dari Ibnu Jamil yang memerankan Pak Gagah Perkasa, guru olahraga yang dikagumi di sekolah. Ibnu Jamil yang juga hobi olahraga ini bilang bahwa banyak hal yang bisa dipelajari dari olahraga.
Olahraga gak cuma bicara sehat, tapi juga character building. Misalnya sepak bola ngajarin kita untuk kerja sama, dan itu bisa kepake dalam permasalahan yang dihadapi guru-guru gokil ini," ujarnya.
5. MEMADUKAN BERAGAM UNSUR JADI HAL YANG MENGHIBUR
Foto: BASE Entertainment
Berperan sebagai guru kimia, Dian Sastrowardoyo bercerita bahwa ada kesamaan antara produser dan ahli kimia dalam hal campur-mencampur kombinasi bahan supaya menghasilkan sesuatu yang padu dan cocok. ( )
”Yang mau kami hadirkan di film ini adalah cerita tentang guru yang serius, dipadukan dengan elemen komedi yang belum pernah dicoba sebelumnya, tapi bisa menghibur sekaligus menginspirasi,” jelasnya.
Shanen Patricia Angelica
Kontributor GenSINDO
Universitas Indonesia
Instagram: @patriciaaash
Lihat Juga: Sinopsis Film Korea Omniscient Reader's Viewpoint dan Daftar 8 Pemainnya, Bujet Rp354 Miliar
(it)