Sering Kesandung Kalau Lagi Jalan? Bisa Jadi Ini Penyebabnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Apa kamu termasuk orang yang gampang banget kesandung atau nabrak benda yang ada di sekitar kamu?
Sebagian orang mungkin cuma lagi kikuk, canggung, atau gak fokus aja. Tapi sebagian lagi mungkin mengalami hal yang dalam istilah kedokteran disebut vertical heterophoria (VH).
Melansir Neuro Visual Center of New York, vertical heterophoria (VH) adalah disfungsi penglihatan binokular yang memengaruhi cara mata dalam bekerja.
Penglihatan binokular adalah sepasang mata yang dibutuhkan supaya kita bisa melihat sesuatu (gambar) secara utuh.
Nah, gara-gara disfungsi penglihatan binokular ini, kesejajaran vertikal pada mata jadi gak teratur karena salah satunya lebih tinggi dari yang lain. ( )
Akibatnya, mata jadi susah untuk fokus pada tempat yang sama, yang berakibat pada penglihatan stereo yang buruk (menggabungkan dua gambar terpisah dari setiap mata menjadi satu gambar 3D).
Foto: Getty Images
Walaupun ketidaksejajaran itu kecil banget, tapi tetap bisa bikin otot mata bekeja lebih keras dan jadi tegang.
Nah, hal ini bisa mengarah pada gejala binocular vision dysfunction (BVD), seperti sakit kepala dan pusing.
Sayangnya, para penderita ini biasanya sering salah kaprah dalam mendiagnosis masalah kesehatan ini dengan menganggapnya cuma sebagai gangguan vertigo dan migren aja.
Orang yang menderita vertical heterophoria juga bisa kesulitan saat melakukan aktivitas harian, misalnya membaca buku. (Baca Juga: Apakah Kita Boleh Minum Air Sisa Semalam?)
Foto: Getty Images
Gejala Vertical Heterophoria
Yang unik, fakta di lapangan menyebut beberapa gejala VH sama sekali gak ada hubungannya dengan mata.
Hal ini dijelaskan Dr. Cheryl Berger Israeloff, dokter optometri Garden City, yang berbasis di Neuro Visual Center New York.
"Hanya gejala yang sangat aneh, dan mungkin bukan sesuatu yang dikaitkan dengan mata mereka," ungkapnya, dikutip dari Northporth Wellness Center.
Cheryl juga merujuk pada sebuah video yang dipublikasikan di situs web Northport Wellness Center, yang menerangkan bahwa para pengidap vertical heterophoria merasa sakit kepala di bawah mata mereka.
Foto: Getty Images
Inilah yang bikin beberapa ahli kesehatan mendiagnosis bahwa penderita kena sinus, bukan vertical heterophoria.
Bukan cuma itu, masih ada sejumlah gejala VH lainnya, di antaranya sakit kepala di atas alis atau pelipis, pusing atau merasa tubuh gak seimbang, leher tegang, kesulitan dalam belajar, dan persepsi mengukur kedalaman yang buruk. ( )
Sebagian orang mungkin cuma lagi kikuk, canggung, atau gak fokus aja. Tapi sebagian lagi mungkin mengalami hal yang dalam istilah kedokteran disebut vertical heterophoria (VH).
Melansir Neuro Visual Center of New York, vertical heterophoria (VH) adalah disfungsi penglihatan binokular yang memengaruhi cara mata dalam bekerja.
Penglihatan binokular adalah sepasang mata yang dibutuhkan supaya kita bisa melihat sesuatu (gambar) secara utuh.
Nah, gara-gara disfungsi penglihatan binokular ini, kesejajaran vertikal pada mata jadi gak teratur karena salah satunya lebih tinggi dari yang lain. ( )
Akibatnya, mata jadi susah untuk fokus pada tempat yang sama, yang berakibat pada penglihatan stereo yang buruk (menggabungkan dua gambar terpisah dari setiap mata menjadi satu gambar 3D).
Foto: Getty Images
Walaupun ketidaksejajaran itu kecil banget, tapi tetap bisa bikin otot mata bekeja lebih keras dan jadi tegang.
Nah, hal ini bisa mengarah pada gejala binocular vision dysfunction (BVD), seperti sakit kepala dan pusing.
Sayangnya, para penderita ini biasanya sering salah kaprah dalam mendiagnosis masalah kesehatan ini dengan menganggapnya cuma sebagai gangguan vertigo dan migren aja.
Orang yang menderita vertical heterophoria juga bisa kesulitan saat melakukan aktivitas harian, misalnya membaca buku. (Baca Juga: Apakah Kita Boleh Minum Air Sisa Semalam?)
Foto: Getty Images
Gejala Vertical Heterophoria
Yang unik, fakta di lapangan menyebut beberapa gejala VH sama sekali gak ada hubungannya dengan mata.
Hal ini dijelaskan Dr. Cheryl Berger Israeloff, dokter optometri Garden City, yang berbasis di Neuro Visual Center New York.
"Hanya gejala yang sangat aneh, dan mungkin bukan sesuatu yang dikaitkan dengan mata mereka," ungkapnya, dikutip dari Northporth Wellness Center.
Cheryl juga merujuk pada sebuah video yang dipublikasikan di situs web Northport Wellness Center, yang menerangkan bahwa para pengidap vertical heterophoria merasa sakit kepala di bawah mata mereka.
Foto: Getty Images
Inilah yang bikin beberapa ahli kesehatan mendiagnosis bahwa penderita kena sinus, bukan vertical heterophoria.
Bukan cuma itu, masih ada sejumlah gejala VH lainnya, di antaranya sakit kepala di atas alis atau pelipis, pusing atau merasa tubuh gak seimbang, leher tegang, kesulitan dalam belajar, dan persepsi mengukur kedalaman yang buruk. ( )