CERMIN: Leonard Bernstein dan Bradley Cooper Menantang Kenyamanan Diri

Jum'at, 22 Desember 2023 - 14:43 WIB
loading...
CERMIN: Leonard Bernstein dan Bradley Cooper Menantang Kenyamanan Diri
Film Maestro yang dibintangi oleh Bradley Cooper menampilkan kisah karakter nyata konduktor Leonard Bernstein. Foto/Netflix
A A A
JAKARTA - Tahun 2009. Film berjudul The Hangover dirilis dan kita berkenalan dengan seorang bintang baru bernama Bradley Cooper.

Bradley berpenampilan selayaknya seorang bintang: bertinggi badan 1,85 meter, dengan mata biru, rambut cokelat, dan paras ganteng. Tapi mungkin banyak dari kita, sebagaimana juga saya, tak membayangkan jika bintang itu perlahan bertransformasi menjadi seorang aktor kaliber dengan sejumlah nomine Oscar di genggaman.

Namun kita tak lebih menyangka lagi jika Bradley masih bisa bertransformasi ke jenjang karier yang lebih menantang. Tahun 2018, ia merilis film panjang pertamanya sebagai sutradara berjudul A Star Is Born dan hasilnya perolehan box office sebesar USD436 juta dari seluruh dunia dan 8 nomine Academy Awards 2019 plus 1 piala Oscar untuk Lagu Terbaik.



Tapi sepertinya Bradley memang tipe pribadi yang gemar menantang diri. Jika seorang sutradara di Indonesia sukses besar dengan tema horor dalam film pertamanya, maka ia akan sukarela menenggelamkan dirinya ke dalam tema serupa selama bertahun-tahun. T
Namun Bradley memilih cerita yang luar biasa berbeda dengan pendekatan yang juga menarik (dan sangat berbeda) untuk film panjang keduanya. Maestro menjadi judul film yang tayang di Netflix tersebut dan mengangkat kisah hidup Leonard Bernstein.

CERMIN: Leonard Bernstein dan Bradley Cooper Menantang Kenyamanan Diri

Foto: Netflix

Ia adalah seorang maestro dirijen Amerika pertama. Kisah hidup Leonard yang flamboyan, dengan orientasi seksualnya yang ambigu, dibingkai dalam sebuah kisah keluarga dan cinta sejati menjadi menarik untuk ditonton.

Dari A Star Is Born ke Maestro adalah lompatan luar biasa jauh bagi Bradley. Ia kini mendorong dirinya ke luar dari kenyamanan, masuk menelikung ke dalam kehidupan Lenny (panggilan Leonard) dan istrinya, Felicia, yang tak banyak diketahui orang. Bradley menulis skenarionya bersama Josh Singer sekaligus memainkan peran sebagai Leonard. Bahkan Martin Scorsese dan Steven Spielberg yang menjadi produser dalam Maestro tak bisa melakukan yang dilakoni Bradley sekaligus.

Di tangan Bradley, kita melihat sosok flamboyan Lenny sejak awal. Mudah sekali akrab dengan siapa pun berkat pembawaannya yang ceria dan sekaligus karismatik, juga tentu saja dengan kepiawaiannya melakoni beragam peran (sebagaimana Bradley).

Lenny adalah seorang dirigen, komposer, pencipta lagu dan juga musisi. Tapi Lenny juga adalah seorang suami bagi Felicia yang sangat mencintainya, dan tiga orang anak yang sangat mengidolakan ayahnya. Dan kita tahu ada 'musim panas' yang terus menggelegak dalam diri Lenny yang sudah dilihat Felicia sejak awal. “Musim panas” itulah yang membuatnya hidup dan membuatnya bisa mengisi hidupnya dengan musik.

CERMIN: Leonard Bernstein dan Bradley Cooper Menantang Kenyamanan Diri

Foto: Netflix

Namun Felicia, meskipun juga seorang aktris tangguh, tetap tak bisa berpura-pura di hadapan suaminya ketika memergoki Lenny mencium seorang pria muda. Seperti yang selalu diingatkan oleh kakak Lenny, Shirley, ya mestinya Felicia sudah sadar mencintai laki-laki yang tak hanya flamboyan, tapi juga rumit sebagaimana banyak musisi genius lainnya.

Felicia tahu waktu itu akan tiba, waktu saat ia akan bertemu sebuah kenyataan yang tak ingin dipercayainya. Ketika waktu itu tiba, ia tak hanya tak ingin mempercayainya, ia juga tak ingin mengingat apa yang sudah diberitahu oleh Shirley sejak awal.

Materi cerita yang sesungguhnya potensial menjadi over-dramatic ini, toh, tetap bisa ditangani Bradley dengan baik. Kita tak melihat adegan kemarahan yang meledak-ledak, kita tak melihat kesengsaraan dua orang yang saling mencintai, kita juga tak melihat kegusaran berlebihan dari Lenny dan Felicia. Mereka mengutamakan perasaan anak-anak mereka dan menyimpan rapat-rapat apa pun yang seharusnya mereka rasakan.

Oleh karena itu, yang kita lihat dalam Maestro adalah sebuah kisah cinta sejati dari Felicia untuk Lenny, demikian pula sebaliknya. Kita tahu susah betul untuk mendefinisikan apa sesungguhnya makna cinta, tapi Bradley memperlihatkannya dalam durasi 129 menit.

CERMIN: Leonard Bernstein dan Bradley Cooper Menantang Kenyamanan Diri

Foto: Netflix

Kita memahami bagaimana rasanya menjadi Lenny yang berusaha sekuat tenaga menahan diri dalam pernikahannya berkat keketatan akting dari Bradley. Kita mengerti bagaimana rasanya menjadi Felicia yang menahan diri untuk tak membenci perilaku suaminya, juga berkat akting yang terasa jujur dari Carey Mulligan. Hingga sebuah kejadian menyatukan keluarga mereka kembali.

Sebagaimana Bradley, Leonard Bernstein juga seseorang yang selalu menantang kenyamanan diri. Ia selalu mencari-cari sesuatu yang tersimpan dan tak terlihat dalam notasi musik dan membangkitkannya ketika memimpin sebuah orkestra dan menjadi kejutan bagi penonton. Leonard pun tak pernah takut menjadi dirinya sendiri, dengan preferensi seksualnya yang bisa dengan mudah membuat karier cemerlangnya berakhir.



Saya teringat kutipan menarik dari Bradley dalam sebuah wawancara. “Pasti ada sesuatu yang ingin Anda ceritakan dan itulah mesin yang memacu semua pekerjaan yang harus Anda lakukan untuk menciptakan cerita, tetapi Anda harus menyukai semacam inti dari yang Anda ceritakan untuk menjadi pembuat film”.

Harusnya sebagian sutradara kita, termasuk saya, mesti memahami bahwa jika sebuah kisah perlu diceritakan dalam wujud film, maka selalu ada jalan baginya untuk mencapai tujuannya, entah dengan cara apa pun itu.


Maestro
Produser: Fred Berner, Bradley Cooper, Amy Durning, Kristie Macosko Krieger, Martin Scorsese, Steven Spielberg
Sutradara: Bradley Cooper
Penulis Skenario: Bradley Cooper, Josh Singer
Pemain: Bradley Cooper, Carey Mulligan, Sarah Silverman

Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute, bisa dikontak via Instagram @ichwanpersada
(ita)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2601 seconds (0.1#10.140)