3 Inti Penting Ending Drakor Twinkling Watermelon, Ini Bukan soal Romansa
loading...
A
A
A
Itulah mengapa ceritanya fokus pada usaha Eun-gyeol membuat masa muda Yi Chan menjadi lebih baik dengan menjadi tutor belajar dan rekan satu bandnya. Ia juga membimbing Cheong-ah (Shin Eun-soo) untuk belajar bahasa isyarat agar bisa berkomunikasi dengan dunia. Juga menyadarkan ayah Cheong-ah agar ia bisa dekat dengan anaknya.
Tidak menjadikan disabilitas sebagai sesuatu yang harus diperbaiki juga memberi sinyal simpati pada para penyandang disabilitas. Ini karena mereka kerap dianggap sebagai golongan yang "tidak sempurna" karena "disabilitas adalah sebuah kelemahan".
Namun justru dalam Twinkling Watermelon, memperbaiki kualitas hidup jauh lebih penting daripada mencegah kecelakaan yang membuat seseorang menjadi penyandang disabilitas. Ini juga memberi pelajaran hidup, bahwa apa pun yang terjadi, hidup harus bisa dijalani dengan berani, karena jika dijalani sebaik mungkin, maka hasil yang baik juga akan bisa dinikmati.
Foto: tvN
Sebagian penonton Twinkling Watermelon mengeluh bahwa jalan cerita drama Korea ini lambat, dan tak banyak scene yang menampilkan Yi Chan dan Cheong-ah berdua. Ini artinya, sebagian penonton tersebut berharap agar kisah romantis antara dua karakter ini bisa lebih menonjol dibanding plot cerita lainnya.
Hal ini bisa dimaklumi karena beberapa konten promosi Twinkling Watermelon mengarahkan bahwa ini adalah drama Korea romantis berlatar dunia remaja. Dalam beberapa publikasi, genre serial ini pun disebut sebagai drama romantis.
Namun nyatanya, Twinkling Watermelon lebih cocok disebut sebagai serial coming of age. Istilah ini dipakai untuk cerita yang mengisahkan proses perubahan individu dari masa remaja ke dewasa muda dengan segala krisis dan perjuangan yang harus dilakukannya.
Ini tentu saja juga melibatkan kisah bromance dan persahabatan, juga hubungan dengan keluarga. Cerita cinta tentu juga termasuk karena romansa tak mungkin lepas dari kehidupan remaja, tapi ini bukanlah inti yang ingin diceritakan dalam Twinkling Watermelon.
Jadi pilihan sutradara dan penulis skenario Twinkling Watermelon, Son Jung-hyun dan Jin Soo-wan, yang memfokuskan ceritanya pada sosok Eun-gyeol, juga Eun-yoo, bisa dibilang sudah tepat. Ini mengingat keduanya adalah sosok penting penjelajah waktu yang punya motivasi kuat untuk mengubah masa lalu keluarga mereka demi masa depan yang lebih baik.
Tidak menjadikan disabilitas sebagai sesuatu yang harus diperbaiki juga memberi sinyal simpati pada para penyandang disabilitas. Ini karena mereka kerap dianggap sebagai golongan yang "tidak sempurna" karena "disabilitas adalah sebuah kelemahan".
Namun justru dalam Twinkling Watermelon, memperbaiki kualitas hidup jauh lebih penting daripada mencegah kecelakaan yang membuat seseorang menjadi penyandang disabilitas. Ini juga memberi pelajaran hidup, bahwa apa pun yang terjadi, hidup harus bisa dijalani dengan berani, karena jika dijalani sebaik mungkin, maka hasil yang baik juga akan bisa dinikmati.
3. Romansa Bukan Inti Cerita Twinkling Watermelon
Foto: tvN
Sebagian penonton Twinkling Watermelon mengeluh bahwa jalan cerita drama Korea ini lambat, dan tak banyak scene yang menampilkan Yi Chan dan Cheong-ah berdua. Ini artinya, sebagian penonton tersebut berharap agar kisah romantis antara dua karakter ini bisa lebih menonjol dibanding plot cerita lainnya.
Hal ini bisa dimaklumi karena beberapa konten promosi Twinkling Watermelon mengarahkan bahwa ini adalah drama Korea romantis berlatar dunia remaja. Dalam beberapa publikasi, genre serial ini pun disebut sebagai drama romantis.
Namun nyatanya, Twinkling Watermelon lebih cocok disebut sebagai serial coming of age. Istilah ini dipakai untuk cerita yang mengisahkan proses perubahan individu dari masa remaja ke dewasa muda dengan segala krisis dan perjuangan yang harus dilakukannya.
Ini tentu saja juga melibatkan kisah bromance dan persahabatan, juga hubungan dengan keluarga. Cerita cinta tentu juga termasuk karena romansa tak mungkin lepas dari kehidupan remaja, tapi ini bukanlah inti yang ingin diceritakan dalam Twinkling Watermelon.
Jadi pilihan sutradara dan penulis skenario Twinkling Watermelon, Son Jung-hyun dan Jin Soo-wan, yang memfokuskan ceritanya pada sosok Eun-gyeol, juga Eun-yoo, bisa dibilang sudah tepat. Ini mengingat keduanya adalah sosok penting penjelajah waktu yang punya motivasi kuat untuk mengubah masa lalu keluarga mereka demi masa depan yang lebih baik.
(ita)