6 Detail dalam Drakor Moving yang Mungkin Kamu Lewatkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Drama Korea Moving menghadirkan banyak karakter, subplot, serta detail adegan yang mungkin saja kamu lewatkan.
Meski bergenre laga fantasi, tapi serial yang tayang di Disney+ ini juga menampilkan kisah drama hubungan antarmanusia dan cerita manusiawi dari para manusia super. Berjalan sepanjang 20 episode, banyak peristiwa menarik yang terjadi, yang bisa jadi terlewatkan oleh sebagian penonton.
Berikut ini enam detail dalam drama Korea Moving yang bisa jadi terlewatkan olehmu, mengutip dari Koreaboo.
Foto: Disney+ via Koreaboo
Ju-won punya kemampuan memulihkan diri dengan cepat, tapi dalam salah satu adegan saat ia mengantarkan ayam pesanan, diperlihatkan tangannya yang memiliki luka tembakan peluru. Lalu dalam adegan kilas balik, kita tahu bahwa luka itu disebabkan oleh tembakan dari Doo-shik.
Saat itu, Doo-shik berusaha kabur dengan menyandera Min Yong-joon, lalu menembak Mi-hyun sebagai sebuah sandiwara agar orang-orang percaya bahwa ia membenci perempuan itu. Namun tembakan tersebut dihalau oleh Ju-won dengan tangannya.
Masih terlihatnya luka tembakan itu di tangan Ju-won setelah bertahun-tahun lamanya bisa menandakan satu hal, yaitu Ju-won yang memang sengaja membiarkan bekas luka itu tetap ada. Tujuannya adalah agar ia selalu mengingat rekan dan sahabatnya itu setiap saat.
Foto: Disney+ via Koreaboo
Yang satu ini hanya bisa diketahui oleh mereka yang menguasai bahasa Korea. Dalam Moving, selalu digambarkan adegan Gang-hoon yang pulang sekolah, dan Jae-man sang ayah yang setia menunggunya di depan toko mereka.
Percakapan mereka saat itu pun selalu sama dan singkat. Penonton bisa menyimpulkan bahwa hubungan mereka tidak terlalu dekat, berbeda dengan Bong-seok dan Hui-soo saat berbicara dengan orang tua mereka.
Lalu dalam adegan kilas balik kita tahu bahwa saat Gang-hoon kecil, ia memanggil Jae-man dalam bahasa yang lebih kasual yang menunjukkan hubungan mereka yang dekat. Namun setelah Jae-man keluar dari penjara, Gang-hoon mulai memanggilnya dengan kata yang lebih formal.
Nah, karena itulah Jae-man yang masih terus dihantui rasa bersalah selalu setia menunggu Gang-hoon pulang sekolah, meski hanya menyapa seadanya. Pada akhir episode 20, hubungan keduanya pun mencair, dengan Gang-hoon yang terisak dan menyatakan dirinya tak mau lagi berpisah dengan sang ayah.
Foto: Disney+ via Koreaboo
Hye-won adalah murid korban perisakan yang dibela oleh Hui-soo. Ia akhirnya juga pindah ke sekolah yang sama dengan Hui-soo. Pada akhir episode 20, kita tahu bahwa ia sesungguhnya adalah pejabat tinggi di National Intelligence Service (NIS).
Nah, saat baru pindah ke SMA Jeongwon, ia mengatakan bahwa dirinya bertemu dan menyapa satpam sekolah, yaitu Ji-sung. Sementara kita tahu bahwa Ji-sung adalah mata-mata NIS. Jadi sebenarnya pertemuan keduanya sebenarnya adalah pertemuan antara dua mata-mata pemerintah.
Foto: Disney+ via Koreaboo
Lantai rooftop rumah Mi-hyun dan Bong-seok, yang juga menjadi restoran Tonkatsu Namsan, diperlihatkan berwarna ungu. Tadinya, warna ini tak memiliki makna apapun sampai penonton diajak mengalami kilas balik kisah cinta Mi-hyun dan Doo-shik.
Saat keduanya makan malam bersama di sebuah restoran, Mi-hyun mengatakan pada Doo-shik bahwa ia menyukai warna ungu. Setelah Doo-shik menghilang, jadi jelaslah alasan Mi-hyun menggunakan warna tersebut di lantai atap rumahnya, yaitu agar mudah ditemukan oleh Doo-shik jika suaminya itu kembali pulang.
Dalam episode 20, saat Mi-hyun dan Doo-shik pindah ke rumah baru, lantai atapnya juga berwarna ungu. Adegan akhirnya lalu memperlihatkan Doo-shik yang terbang dan melihat warna ungu yang menonjol di antara atap-atap rumah lainnya. Ia lantas turun di lantai tersebut, dan menemukan istri dan anaknya benar tinggal di rumah itu.
Foto: Disney+ via Koreaboo
Demi menyembunyikan diri dari kejaran pemerintah Korea Selatan, Ju-won dan Hui-soo berpindah-pindah tempat tinggal. Ini membuat Hui-soo juga harus terus berpindah sekolah dan akibatnya tak punya teman.
Pada satu titik, Ju-won akhirnya memutuskan untuk menjadi pekerja di lubang tambang agar Hui-soo bisa sekolah dengan baik. Namun belakangan, penonton diberitahu bahwa Ju-won sebenarnya punya klaustrofobia alias takut berada di tempat yang tertutup, kecil, dan gelap.
Ini diketahui dalam percakapannya dengan Ji-hee yang belakangan menjadi istrinya saat mereka di kamar motel tempat Ju-won tinggal. Karena itulah di sana ia selalu menyalakan televisi dan membuka jendela meskipun sedang musim dingin.
Foto: Disney+ via Koreaboo
Saat Hui-soo berkunjung ke rumah Bong-seok, Mi-hyun menyajikan sepiring apel. Ia lalu berkata bahwa itu adalah apel yang manis dan segar.
Lalu belakangan dalam adegan kilas balik, kita tahu bahwa sebelumnya Mi-hyun dan Doo-shik pernah memiliki perkebunan apel saat mereka berada dalam persembunyian.
Meski bergenre laga fantasi, tapi serial yang tayang di Disney+ ini juga menampilkan kisah drama hubungan antarmanusia dan cerita manusiawi dari para manusia super. Berjalan sepanjang 20 episode, banyak peristiwa menarik yang terjadi, yang bisa jadi terlewatkan oleh sebagian penonton.
Berikut ini enam detail dalam drama Korea Moving yang bisa jadi terlewatkan olehmu, mengutip dari Koreaboo.
1. Tanda Bekas Peluru di Tangan Ju-Won
Foto: Disney+ via Koreaboo
Ju-won punya kemampuan memulihkan diri dengan cepat, tapi dalam salah satu adegan saat ia mengantarkan ayam pesanan, diperlihatkan tangannya yang memiliki luka tembakan peluru. Lalu dalam adegan kilas balik, kita tahu bahwa luka itu disebabkan oleh tembakan dari Doo-shik.
Saat itu, Doo-shik berusaha kabur dengan menyandera Min Yong-joon, lalu menembak Mi-hyun sebagai sebuah sandiwara agar orang-orang percaya bahwa ia membenci perempuan itu. Namun tembakan tersebut dihalau oleh Ju-won dengan tangannya.
Masih terlihatnya luka tembakan itu di tangan Ju-won setelah bertahun-tahun lamanya bisa menandakan satu hal, yaitu Ju-won yang memang sengaja membiarkan bekas luka itu tetap ada. Tujuannya adalah agar ia selalu mengingat rekan dan sahabatnya itu setiap saat.
2. Gang-Hoon Memanggil Nama Ayahnya dengan Bahasa Formal
Foto: Disney+ via Koreaboo
Yang satu ini hanya bisa diketahui oleh mereka yang menguasai bahasa Korea. Dalam Moving, selalu digambarkan adegan Gang-hoon yang pulang sekolah, dan Jae-man sang ayah yang setia menunggunya di depan toko mereka.
Percakapan mereka saat itu pun selalu sama dan singkat. Penonton bisa menyimpulkan bahwa hubungan mereka tidak terlalu dekat, berbeda dengan Bong-seok dan Hui-soo saat berbicara dengan orang tua mereka.
Lalu dalam adegan kilas balik kita tahu bahwa saat Gang-hoon kecil, ia memanggil Jae-man dalam bahasa yang lebih kasual yang menunjukkan hubungan mereka yang dekat. Namun setelah Jae-man keluar dari penjara, Gang-hoon mulai memanggilnya dengan kata yang lebih formal.
Nah, karena itulah Jae-man yang masih terus dihantui rasa bersalah selalu setia menunggu Gang-hoon pulang sekolah, meski hanya menyapa seadanya. Pada akhir episode 20, hubungan keduanya pun mencair, dengan Gang-hoon yang terisak dan menyatakan dirinya tak mau lagi berpisah dengan sang ayah.
3. Pertemuan Mata-Mata NIS di Sekolah
Foto: Disney+ via Koreaboo
Hye-won adalah murid korban perisakan yang dibela oleh Hui-soo. Ia akhirnya juga pindah ke sekolah yang sama dengan Hui-soo. Pada akhir episode 20, kita tahu bahwa ia sesungguhnya adalah pejabat tinggi di National Intelligence Service (NIS).
Nah, saat baru pindah ke SMA Jeongwon, ia mengatakan bahwa dirinya bertemu dan menyapa satpam sekolah, yaitu Ji-sung. Sementara kita tahu bahwa Ji-sung adalah mata-mata NIS. Jadi sebenarnya pertemuan keduanya sebenarnya adalah pertemuan antara dua mata-mata pemerintah.
4. Alasan Lantai Atas Rumah Mi-Hyun Berwarna Ungu
Foto: Disney+ via Koreaboo
Lantai rooftop rumah Mi-hyun dan Bong-seok, yang juga menjadi restoran Tonkatsu Namsan, diperlihatkan berwarna ungu. Tadinya, warna ini tak memiliki makna apapun sampai penonton diajak mengalami kilas balik kisah cinta Mi-hyun dan Doo-shik.
Saat keduanya makan malam bersama di sebuah restoran, Mi-hyun mengatakan pada Doo-shik bahwa ia menyukai warna ungu. Setelah Doo-shik menghilang, jadi jelaslah alasan Mi-hyun menggunakan warna tersebut di lantai atap rumahnya, yaitu agar mudah ditemukan oleh Doo-shik jika suaminya itu kembali pulang.
Dalam episode 20, saat Mi-hyun dan Doo-shik pindah ke rumah baru, lantai atapnya juga berwarna ungu. Adegan akhirnya lalu memperlihatkan Doo-shik yang terbang dan melihat warna ungu yang menonjol di antara atap-atap rumah lainnya. Ia lantas turun di lantai tersebut, dan menemukan istri dan anaknya benar tinggal di rumah itu.
5. Ju-Won Mengidap Klaustrofobia tapi Bekerja di Lubang Tambang demi Hui-Soo
Foto: Disney+ via Koreaboo
Demi menyembunyikan diri dari kejaran pemerintah Korea Selatan, Ju-won dan Hui-soo berpindah-pindah tempat tinggal. Ini membuat Hui-soo juga harus terus berpindah sekolah dan akibatnya tak punya teman.
Pada satu titik, Ju-won akhirnya memutuskan untuk menjadi pekerja di lubang tambang agar Hui-soo bisa sekolah dengan baik. Namun belakangan, penonton diberitahu bahwa Ju-won sebenarnya punya klaustrofobia alias takut berada di tempat yang tertutup, kecil, dan gelap.
Ini diketahui dalam percakapannya dengan Ji-hee yang belakangan menjadi istrinya saat mereka di kamar motel tempat Ju-won tinggal. Karena itulah di sana ia selalu menyalakan televisi dan membuka jendela meskipun sedang musim dingin.
6. Mi-Hyun dan Apel
Foto: Disney+ via Koreaboo
Saat Hui-soo berkunjung ke rumah Bong-seok, Mi-hyun menyajikan sepiring apel. Ia lalu berkata bahwa itu adalah apel yang manis dan segar.
Lalu belakangan dalam adegan kilas balik, kita tahu bahwa sebelumnya Mi-hyun dan Doo-shik pernah memiliki perkebunan apel saat mereka berada dalam persembunyian.
(ita)