SOROT: 7 Serial Impor Terbaik 2023 Sejauh Ini

Sabtu, 19 Agustus 2023 - 08:59 WIB
loading...
SOROT: 7 Serial Impor Terbaik 2023 Sejauh Ini
Serial The Diplomat menceritakan pertarungan seorang perempuan dalam menyeimbangkan pekerjaan dan pernikahannya. Foto/Netflix
A A A
JAKARTA - Sejak pandemi mengepung seluruh dunia pada 2020, layanan streamingvideo semakin gencar memproduksi serial bermutu. Sejak saat itu kita tak pernah kekurangan tontonan yang terlihat diproduksi dengan kualitas terbaik.

Sayangnya memang hal ini berbanding terbalik dengan serial lokal yang kualitasnya justru semakin menjauh dari kata “terbaik” dan malah semakin agresif memproduksi serial dengan cerita-cerita basi dan dengan kualitas yang tidak berbeda jauh dengan sinetron.

Sebagai penonton setia serial yang tayang di layanan streaming, saya merekomendasikantujuh serial impor di bawah ini untuk bisa disaksikan kala senggang. Ketujuh serial ini menyajikan cerita-cerita yang segar dengan perspektif menarik dan juga diproduksi dengan baik.



1. Shrinking

SOROT: 7 Serial Impor Terbaik 2023 Sejauh Ini

Foto: Apple TV

Dunia kita mengalami kiamat kecil ketika ia kehilangan cahayanya. Seperti Jimmy, seorang psikiater yang kehilangan istri yang amat dicintainya. Jimmy tetap menjalankan aktivitasnya. Ia tetap berpraktek, tetap menerima pasien, tetap menjalankan kewajiban sebagai seorang ayah. Hingga ia melakukan kesalahan demi kesalahan dan menyadari bencana kekacauan yang bisa terjadi sekejap di depan matanya. Untungnya Jimmy diselamatkan oleh teman-temannya.

Dengan lingkungan yang mendukung ia sepenuhnya untuk berduka dan bangkit dari luka, Jimmy toh masih kesulitan terkoneksi kembali dengan Alice, putrinya yang menginjak usia remaja. Bayangkan menonton 10 episode dengan durasi 40 menitan per episode dengan seorang karakter utama yang mencoba mangkir dari duka, sempat hilang arah dan di saat yang sama, ia justru mesti menjadi pemandu bagi pasien-pasiennya.

Namun karena Shrinking bergenre komedi, maka ia didesain untuk tak menangisi diri sendiri berlarut-larut. Skenario memberi waktu bagi Jimmy dan karakter-karakter lainnya saling terkoneksi, membangun persahabatan yang lebih erat dan tulus dan menjadikan mereka semua sebagai manusia yang lebih baik di episode final. Serial ini tayang di Apple TV

2. The Diplomat

SOROT: 7 Serial Impor Terbaik 2023 Sejauh Ini

Foto: Netflix

Dari Amerika memang sudah cukup banyak muncul serial menarik bertema politik dengan campur baur isu lainnya, mulai dari yang serius seperti House of Cardsatau Homelandhingga yang penuh dengan bumbu seks seperti Scandal. Namun serial The Diplomatberbeda dari semuanya.

Serial ini menyoroti bagaimana sulitnya menyeimbangkan pekerjaan dan pernikahan ketika Kate Wyler yang diperankan Keri hadir bak Cinderella dari medan perang. Kate bukanlah sosok duta besar yang ditugaskan sebagai balas budi presiden. Ia ditugaskan sebagai duta besar karena memang meniti jalur diplomat karier.

Ia pernah bertugas di negara konflik seperti Afganistan yang membuatnya khatam soal bagaimana rapuhnya hubungan antarnegara dan bagaimana mudahnya hubungan yang sudah rapuh itu bisa hancur begitu saja. Tapi setangguh-tangguhnya Kate di medan perang, rumah tangganya sendiri dengan Hal, juga adalah perang setiap harinya. Lebih ke perang strategis, bukan perang fisik atau pertengkaran.

Disitulah menariknya The Diplomat,ketika kita melihat karakter utama seorang perempuan tangguh dan profesional, yang berjuang setiap harinya di dua medan perang: di kantor dan rumahnya sendiri. Dalam delapan episode, kita melihat betapa menariknya sosok Kate Wyler jika saja ia betul-betul hadir di dunia nyata. Ia bisa jadi sosok calon presiden impian perempuan Amerika. Seseorang yang menjalankan tugas semata-mata untuk negara, bukan untuk menyenangkan hati bosnya. Serialnya tayang di Netflix.

3. Tiny Beautiful Things

SOROT: 7 Serial Impor Terbaik 2023 Sejauh Ini

Foto: Disney+

Mari berkenalan dengan Clare Pierces, seorang perempuan yang memasuki usia 50 tahun dan merasakan hidupnya jungkir balik. Pernikahannya di ambang perceraian yang menyebabkan ia keluar dari rumah, putri semata wayangnya tak lagi menyukainya, suaminya pun marah besar terhadapnya dan ia pun tak bisa berkonsentrasi penuh dengan pekerjaannya. Tapi satu hal yang Clare bisa: ia bisa penuh empati pada siapa pun.

Empati itu menemukan salurannya ketika ia ditawarkan oleh seorang teman lama untuk mengasuh kolom Dear Sugar. Clare tak pernah menyangka bahwa mengasuh kolom itu juga menjadi semacam terapi penyembuhan bagi dirinya.

Dituturkan secara inventif tanpa membuat pusing antara masa lalu dan masa kini membuat Tiny Beautiful Thingsjuga bisa menjadi semacam medium bagi penonton untuk merefleksikan apa saja yang sudah dilalui selama hidupnya.

“Tiny Beautiful Things” membongkar borok-borok yang sebagian dari kita pernah alami. Seorang ibu akan dengan mudah terkoneksi dengan Clare yang merasakan susahnya untuk berkomunikasi kembali dengan anak gadisnya. Seorang istri akan dengan mudah merasa relevan dengan Clare yang merasakan susahnya kembali mendapat kepercayaan dari suami setelah pengkhianatan terjadi. Seorang manusia akan mudah trenyuh dan berempati dengan Clare dengan segala hal yang dijalaninya dalam hidup yang kocar-kacir, tapi masih bisa membantu orang lain melalui kolom Dear Sugar. Serial ini tayang di Disney+ Hotstar.

4. Ted Lasso

SOROT: 7 Serial Impor Terbaik 2023 Sejauh Ini

Foto: Apple TV

Serial Ted Lassotayang perdana di Apple TV pada 14 Agustus 2020, saat seantero dunia tengah dilanda ketakutan akibat jutaan orang meninggal karena Covid-19. Sosok Ted menyeruak di ruang keluarga, memberi tontonan yang memberi rasa hangat di hati dan memperkenalkan kembali sosok Jason Sudeikis ke tengah masyarakat.

Siapa yang tak jatuh hati dengan sosok Ted? Ia tampak menyenangkan, selalu berusaha melucu di situasi apa pun, tak mudah menampakkan emosinya. Ted Lasso tampak seperti Robin Williams dalam kehidupan nyata. Tapi itu pula lah akar masalahnya. Ted selalu berusaha memperlihatkan hidupnya yang baik-baik saja meskipun ia tengah bergelut dengan masalah rumah tangganya, kesulitan hidup jauh dari putranya dan menyembunyikan rapat soal depresinya. Kita tahu semua masalah-masalah ini tinggal menunggu waktu untuk meledak.

Namun Ted Lassotak cuma mahir menampilkan sisi tiga dimensi dari karakter utamanya. Serial ini juga dengan brilian dan realistis memotret situasi yang terjadi pada sebuah klub sepak bola dengan segala macam tingkah para pemainnya, dengan beragam situasi yang melingkupinya, juga dengan kisah sampingan seputar manajer hingga humas klub.

Selama tiga musim, kita melihat bagaimana serial ini bertumbuh dan semakin cemerlang kualitasnya dari waktu ke waktu. Kita juga melihat bagaimana karakter-karakternya diberi ruang lebar untuk bertumbuh, memperlihatkan bahwa mereka juga manusia, bukan sekedar wayang yang ditiupkan nyawa oleh para penulis skenario. Terutama kita melihat bagaimana Ted berjuang untuk tak lagi sekadar membahagiakan sekelilingnya tapi terutama menjadi bahagia untuk dirinya sendiri.

5. Succession

SOROT: 7 Serial Impor Terbaik 2023 Sejauh Ini

Foto: HBO Go

Serial Succesiontayang perdana di HBO Go pada 3 Juni 2018. Sebuah serial yang tak pernah menjadi unggulan dan kelak menjadi game changer dalam industri televisi. Sebuah potret mencekam tentang suksesi kepemimpinan di sebuah keluarga kaya yang brutal dan kejam. Sebuah kisah yang mengingatkan kita pada tragedi Yunani dan mitos Romawi.

Dengan gaya penceritaan yang khas dan sering terasa mirip seperti dokumenter, kita diajak memasuki kehidupan keluarga konglomerat, Logan Roy dan keempat anaknya, Connor, Kendall, Siobhan dan Roman. Pendekatan sedemikian efektif membuat kita terjerumus ke dalam cerita dengan lebih dalam dan diajak melihat segala ketelanjangan sikap, karakter, dan dosa-dosa yang dmiliki keluarga kaya ini.

Successionmemang terasa betul mengingatkan kita pada tragedi Yunani dan mitos Romawi. Dalam beberapa episode, referensi itu juga ditabur secara cermat oleh tim penulis yang brilian. Dalam salah satu episode, salah satu anggota dewan Waystar Royco berucap pada Roman, “You and Kendall are thinking of killing your dad? Well, that’s a little Greek tragedy”. Dalam episode lainnya dalam sebuah perjamuan, Logan bahkan memperkenalkan keluarganya sebagai, “Like Romans among the Greeks. I’m sure you find us all rather, you know, big, vulgar, and boisterous”.

6. Platonic

SOROT: 7 Serial Impor Terbaik 2023 Sejauh Ini

Foto: Apple TV


Serial 10 episode ini bercerita soal bagaimana hubungan dari dua karakter utama, Sylvia dan Will. Keduanya berteman sejak masa kuliah dan lantas menjalin persahabatan yang kental. Keduanya menjalani kegilaan demi kegilaan yang terpikirkan oleh anak muda berusia 20-an tahun.

Keduanya terus menjalani persahabatan itu hingga ketika Will memutuskan menikah dengan Audrey. Sylvia bukannya cemburu dengan Audrey, hanya saja ia tak suka pada istri si sahabat. Lagipula Sylvia sudah menikah dan berbahagia dengan Charlie dan ketiga anak-anak mereka yang lucu.

Persahabatan mereka terputus begitu saja. Lalu 13 tahun kemudian, persahabatan itu tersambung kembali ketika Charlie memberitahu ke istrinya soal Will yang bercerai dari Audrey. Charlie justru menyemangati istrinya agar kembali terkoneksi dengan sahabatnya sejak masa kuliah. Setelahnya kita akan melihat bagaimana dua orang dewasa dengan kehidupan masing-masing ternyata masih bisa bersahabat meskipun juga masih bisa berantem dengan sengit.

Platonicbisa terasa sangat relevan terutama karena faktor reaksi kimiawi yang pas antara Rose Byrne dan Seth Rogen. Rose bisa menenggelamkan dirinya ke dalam tubuh Sylvia dan melakukan banyak hal bodoh yang justru membuatnya tampak manusiawi. Sementara Seth Rogen seperti ditakdirkan untuk peran Will yang sering kali menyebalkan, sesekali menyenangkan dan anehnya selalu bisa membuat penonton bisa peduli padanya.


7. Hijack

SOROT: 7 Serial Impor Terbaik 2023 Sejauh Ini

Foto: Apple TV

Serangan teroris pada 11 September 2001 adalah sebuah pertunjukan. Juga pernyataan. Atas tujuan apa pun, keduanya dilakukan secara spektakuler agar seluruh dunia melihatnya. Tapi teror di atas pesawat berisi lebih dari 200 penumpang yang melaju dari Dubai ke London dalam serial Hijackbukanlah sebuah pernyataan politik. Ia murni sebuah kepentingan ekonomi. Justru itu mungkin terasa lebih mengerikan dibanding teror sejenis yang terjadi sebelumnya.

Tak ada 'niat mulia' di balik teror itu. Tak ada iming-iming surga bagi para pelakunya. Tapi para penumpang, juga penonton, sempat mengira bahwa teror itu juga sebuah pertunjukan sebagaimana teror-teror lainnya. Serial tujuh episode yang tayang di Apple TV itu menawarkan perspektif tak terduga dari sebuah terorisme. Dan kita terhenyak.

Hijackmenggempur penonton tanpa memberi napas sedikit pun selama kurang lebih tujuh jam. Menariknya adalah skenario dengan cerdik membongkar kisah-kisah di balik para tokoh-tokoh yang ada di pesawat itu. Bagaimana Sam yang sedang mengalami masalah dengan mantan istrinya, sang pilot yang berselingkuh dengan pramugari, juga mengulas bagaimana hubungan antara sesama teroris.

duet Jim Field Smith dan Mo Ali sebagai sutradara juga brilian memperlihatkan interaksi dari begitu banyak karakter yang berada di dalam pesawat yang membuat Hijacktak terasa sekadar drama aksi pembajakan pesawat. Hijackjuga menjelma sebagai a study of character terutama soal bagaimana aksi dan reaksi manusia ketika berhadapan dengan masalah hidup dan mati.


Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute, bisa dikontak via Instagram @ichwanpersada
(ita)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6214 seconds (0.1#10.140)