10 Film Asing Paling Cuan di Korea, Juaranya Bukan Film MCU

JAKARTA - Film asing paling cuan atau paling banyak pendapatannya di Korea mayoritas diisi oleh film-film superhero atau action, tapi jawaranya justru bukan dari keduanya.

Film-film dari studio besar Hollywood memang masih sangat berjaya di Korea Selatan. Bahkan pendapatannya masih sulit disaingi oleh film-film Jepang yang juga menjadi favorit di negeri itu.

Berikut ini daftar 10 film asing paling besar pendapatannya di Korea Selatan. Data mengutip dari Korean Film Council (KOFIC) dan Box Office Mojo (BOM).

10. Interstellar (2014)

Foto: Warner Bros. Pictures

Film fiksi ilmiah karya Christopher Nolan ini meraih pendapatan hingga USD61.263.383 (Rp931,5 miliar) menurut data KOFIC, dengan jumlah tiket terjual 10.105.274. Sedangkan data dari BOM dari empat kali perilisan (rilis asli dan perilisan ulang) di Korea, penghasilannya mencapai USD132.639.870 (Rp2,01 triliun). Adapun bujet film ini sebesar USD165 juta (Rp2,5 triliun).

9. Avatar (2009)

Foto:20th Century Fox

Dari sutradara James Cameron, film animasi Avatar di Korea Selatan berhasil mendapatkan pendapatan hingga USD61.858.846 (Rp940,6 miliar) dengan total tiket 8.151.952 menurut data KOFIC. Sedangkan data BOM dari tiga kali perilisan menghasilkan USD112.672.707 (Rp1,71 triliun). Bujet film ini sebesar USD237 juta (Rp3,60 triliun).

8. Frozen (2013)

Foto:Walt Disney Studios Motion Pictures

Film animasi ini berbujet USD150 juta (Rp2,28 triliun). Di Korea, KOFIC mencatat pendapatannya sebesar USD62.622.649 (Rp952,2 miliar) dengan 10.296.101 penonton. Adapun data dari BOM mencatat penghasilannya di Korea sebesar USD65.508.608 (Rp996,1 miliar).

7. Top Gun: Maverick (2022)

Foto: Paramount Pictures

Dari sekuel Top Gun yang dibintangi oleh Tom Cruise, film laga ini tercatat meraup pendapatan hingga USD66.728.969 (Rp1,01 triliun) dengan 8.177.446 buah tiket bioskop terjual. Sementara data BOM mencatat angka USD67.537.798 (Rp1,02 triliun). Adapun bujetnya mencapai USD177 juta (Rp2,69 triliun).

6. The Avengers: Age of Ultron (2015)

Foto:Walt Disney Studios Motion Pictures

Sekuel dari Avengers dan film ke-11 dari Marvel Cinematic Universe (MCU) ini meraup pendapatan sebesar USD67.271.101 (Rp1,02 triliun) dengan jumlah tiket bioskop terjual hingga 10.494.499 buah. Dari BOM, pendapatannya tercatat USD72.319.433 (Rp1,09 triliun). Bujet film ini sebesar USD444 juta (Rp6,75 triliun).

5. Avengers: Infinity War (2018)

Foto:Walt Disney Studios Motion Pictures

Film ketiga dari seri Avengers dan film ke-19 dari MCU ini meraih pendapatan hingga USD75.897.311 (Rp1,15 triliun) dari 11.212.710 penonton. Sementara data dari BOM menunjukkan angka USD81.741.715 (Rp1,24 triliun). Bujet film ini sekitar USD400 juta (Rp6,08 triliun).

4. Aladdin (2019)

Foto:Walt Disney Studios Motion Pictures

Film live action ini meraih pendapatan USD81.260.552 (Rp1,23 triliun) dari 12.552.283 penonton di bioskop Korea. Sedangkan data BOM menunjukkan angka yang jauh lebih besar, yaitu USD91.000.048 (Rp1,38 triliun). Adapun bujet filmnya mencapai USD183 juta (Rp2,78 triliun).

3. Frozen II (2019)

Foto:Walt Disney Studios Motion Pictures

Sekuel animasi sukses ini meraih pendapatan hingga USD84.786.788 (Rp1,28 triliun) dari 13.369.079 penonton. Sedangkan data BOM mencatat angka USD91.141.553 RP1,38 triliun). Bujetnya menyentuh angka USD150 juta (Rp2,28 triliun).

2. Avengers: Endgame (2019)

Foto: Walt Disney Studios Motion Pictures

Sekuel Infinity War dan film ke-22 MCU ini meraih pendapatan hingga USD92.829.885 (Rp1,41 triliun) dengan total penonton 13.934.592 orang. Adapun data BOM menunjukkan angka yang lebih besar yaitu USD105.483.265 (Rp1,60 triliun) Bujet film ini mencapai sekitar USD400 juta (Rp6,08 triliun).

1. Avatar: The Way of Water (2022)

Foto:20th Century Studios

Sekuel film Avatar ini menjadi film asing dengan penghasilan terbesar di Korea Selatan, mencapai USD68.583.601 pada 2022 dan USD35.956.309 pada 2023, jadi totalnya sebesar USD108.045.923 (Rp1,64 triliun). Angka ini sama dengan data BOM. Adapun bujet filmnya sekitar USD250 juta (Rp3,80 triliun).