Life Long Learning, Secercah Cahaya dalam Pendidikan Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bicara soal pendidikan di Indonesia, gak jarang di antara kita yang langsung membandingkannya dengan pendidikan di negara maju seperti pendidikan di Finlandia.
Banyak orang beranggapan bahwa kualitas pendidikan di sana jauh lebih baik dibandingkan dengan kualitas pendidikan di Indonesia.
Foto: Pixabay
Anggapan itu gak sepenuhnya salah. Tapi tahu gak, sih, bahwa Indonesia juga sudah menerapkan sistem pendidikan yang gak kalah keren dari negara maju?
Kamu mungkin pernah mendengar istilah belajar dari buaian sampai liang lahat, belajar sepanjang hayat, atau life long learning. Nah, sistem belajar ini ternyata udah diterapkan dalam pendidikan di Indonesia.
Dikutip dari Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan yang berjudul “Peran Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dalam Mengurangi Buta Aksara di Karimun Jawa” (2017) karya Ais Irmawati, bentuk pendidikan di Indonesia dibagi menjadi pendidikan formal, nonformal, dan informal.
Foto: Pixabay
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) tahun 2003 pasal 26 ayat 1, pendidikan nonformal diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan pengganti, penambah, pelengkap, atau pendidikan sepanjang hayat.
Nah, pembelajaran sepanjang hayat atau life long learning dalam pendidikan nonformal adalah wujud nyata pendidikan di Indonesia yang selama ini kamu anggap tertinggal.
Tahu gak, sih, bahwa dengan adanya sistem belajar life long learning yang diterapkan dalam PKBM, bisa membantu memeratakan pendidikan bagi mereka yang selama ini putus sekolah dan ingin melanjutkan pendidikannya.
Foto: Pixabay
Salah satunya Oja, Alumni PKBM 21 Jakarta angkatan 2020 yang senang bisa bangkit dari keterpurukan gara-gara putus sekolah.
"Alhamdulillah, sekarang setelah lulus dari PKBM yang belajarnya berbasis life long learning, aku dapat banyak pengalaman dan bisa lanjut untuk ikut seleksi SBMPTN tahun ini dan lanjut untuk masuk kuliah," ujar Oja.
Sedangkan menurut Krisna yang juga alumni PKBM 21 Jakarta angkatan 2020, belajar dengan metode life long learninggak cuma memberikan kesempatan untuk kejar paket, tapi banyak pelajaran hidup yang bisa didapat.
"Saya bertemu banyak orang yang membawa saya jauh ke arah yang lebih positif. Jadi saya gak cuma dapat ijazah paket C aja, tapi banyak mendapat pengalaman, keterampilan, dan teman-teman yang berharga," jelas Krisna.
Eka Sarmila
Kontributor GenSINDO
Universitas Negeri Jakarta
Instagram: @eka_sarmila_
Banyak orang beranggapan bahwa kualitas pendidikan di sana jauh lebih baik dibandingkan dengan kualitas pendidikan di Indonesia.
Foto: Pixabay
Anggapan itu gak sepenuhnya salah. Tapi tahu gak, sih, bahwa Indonesia juga sudah menerapkan sistem pendidikan yang gak kalah keren dari negara maju?
Kamu mungkin pernah mendengar istilah belajar dari buaian sampai liang lahat, belajar sepanjang hayat, atau life long learning. Nah, sistem belajar ini ternyata udah diterapkan dalam pendidikan di Indonesia.
Dikutip dari Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan yang berjudul “Peran Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dalam Mengurangi Buta Aksara di Karimun Jawa” (2017) karya Ais Irmawati, bentuk pendidikan di Indonesia dibagi menjadi pendidikan formal, nonformal, dan informal.
Foto: Pixabay
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) tahun 2003 pasal 26 ayat 1, pendidikan nonformal diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan pengganti, penambah, pelengkap, atau pendidikan sepanjang hayat.
Nah, pembelajaran sepanjang hayat atau life long learning dalam pendidikan nonformal adalah wujud nyata pendidikan di Indonesia yang selama ini kamu anggap tertinggal.
Tahu gak, sih, bahwa dengan adanya sistem belajar life long learning yang diterapkan dalam PKBM, bisa membantu memeratakan pendidikan bagi mereka yang selama ini putus sekolah dan ingin melanjutkan pendidikannya.
Foto: Pixabay
Salah satunya Oja, Alumni PKBM 21 Jakarta angkatan 2020 yang senang bisa bangkit dari keterpurukan gara-gara putus sekolah.
"Alhamdulillah, sekarang setelah lulus dari PKBM yang belajarnya berbasis life long learning, aku dapat banyak pengalaman dan bisa lanjut untuk ikut seleksi SBMPTN tahun ini dan lanjut untuk masuk kuliah," ujar Oja.
Sedangkan menurut Krisna yang juga alumni PKBM 21 Jakarta angkatan 2020, belajar dengan metode life long learninggak cuma memberikan kesempatan untuk kejar paket, tapi banyak pelajaran hidup yang bisa didapat.
"Saya bertemu banyak orang yang membawa saya jauh ke arah yang lebih positif. Jadi saya gak cuma dapat ijazah paket C aja, tapi banyak mendapat pengalaman, keterampilan, dan teman-teman yang berharga," jelas Krisna.
Eka Sarmila
Kontributor GenSINDO
Universitas Negeri Jakarta
Instagram: @eka_sarmila_
(it)