CERMIN: Slam Dunk bagi Ben Affleck

Sabtu, 08 April 2023 - 08:19 WIB
loading...
CERMIN: Slam Dunk bagi...
Air jadi bukti berikutnya bahwa Ben Affleck tak hanya piawai sebagai aktor, tapi juga sutradara. Foto/Warner Bros. Pictures
A A A
JAKARTA - Apa yang terjadi di Amerika pada tahun 1984? Amerika Serikat dan Vatikan membangun kembali hubungan diplomatik penuh. John Buster dan tim peneliti di Harbor-UCLA Medical Center mengumumkan transfer embrio pertama dalam sejarah, dari satu perempuan ke perempuan lain yang menghasilkan kelahiran hidup.

Michael Jackson membuat rekor memenangkan delapan Grammy Awards. Bruce Springsteen merilis album ketujuh Born in the U.S.A. CD dari album tersebut adalah CD pertama yang diproduksi di Amerika Serikat. Vanessa L. Williams menjadi Miss America pertama yang mengundurkan diri setelah foto bugilnya muncul di majalah Penthouse. Dan Nike memulai hubungan bersejarahnya dengan Michael Jordan yang akan mengubah banyak hal dalam industri sepatu dunia.

Airmembuka filmnya dengan sangat mengesankan berupa cuplikan-cuplikan peristiwa yang terjadi sepanjang tahun 1984. Dan dengan demikian secara efektif kita dibawa masuk menelusuri lorong waktu nan panjang yang akan bermuara hampir 40 tahun dari sekarang.

Pada tahun itu, seorang revolusioner bernama Sonny Vaccaro tengah gelisah. Kecintaannya terhadap olahraga basket membuatnya ditarik masuk ke divisi olahraga sepatu Nike. Tapi selama beberapa waktu Sonny merasa tak berbuat apa pun. Ia merasa seperti menyaksikan keruntuhan Nike akan terjadi di depan matanya tak lama lagi. Tapi ia tak ingin itu terjadi. Ia ingin berbuat sesuatu.

CERMIN: Slam Dunk bagi Ben Affleck

Foto: Warner Bros. Pictures

Sejak awal film diperlihatkan bagaimana Sonny yang 'berbeda'. Ketika rekan sekerjanya tampil rapi berjas di kantor, ia malah selalu tampil kasual hanya dengan Polo shirt. Kita melihat bagaimana cara berpikir Sonny yang berbeda. Ia mencari jalan agar Nike tak selalu menjadi pilihan terakhir setelah Converse dan Adidas.

Bagaimana seorang revolusioner bekerja? Ia bekerja di luar kebiasaan. Ia berpikir di luar kebiasaan. Berbekal pengalamannya, ia mengenali taktik demi taktik yang akan dilakukan para kompetitor. Sonny tahu dan ia harus bertindak revolusioner. Juga visioner. Ia harus melihat jauh ke depan. Melihat hal-hal yang belum dilihat oleh para kompetitornya.



Pengalamannya di lapangan basket membuat Sonny jeli mencium bakat seseorang jauh sebelum ia terkenal. Sonny melihat itu pada Michael Jordan. Ia melihat Michael tak hanya akan menjadi seorang superstar tapi juga seorang legenda. Ia ingin agar Nike berinvestasi penuh pada Michael dan berjudi sepenuhnya pada satu orang.

Tapi bagaimana jika Michael cedera dan tak bisa bermain basket lagi? Bagaimana jika Michael ternyata tak secemerlang yang diperkirakan Sonny? Bagaimana jika Michael ternyata seorang pebasket biasa dengan karier yang begitu cepat meredup?

CERMIN: Slam Dunk bagi Ben Affleck

Foto: Warner Bros. Pictures

Ada satu masa dalam hidup saat kita akan mempertaruhkan segalanya. Kita mempertaruhkan apa yang kita punya atas sebuah visi. Sebuah visi yang punya peluang sukses dan gagal sama besarnya.

Seperti kegemarannya berjudi, Sonny juga tahu bahwa dalam hidup ia perlu mempertaruhkan segalanya. Ia tak boleh hanya sekadar bermain aman. Jika selalu seperti itu, ia tak akan mewujud menjadi seorang revolusioner.

Sonny beruntung. Ia berada di lingkungan yang meski awalnya menentangnya habis-habisan tapi belakangan juga mendukungnya habis-habisan. Tapi Sonny pun mengerahkan segala daya upayanya. Ia melakukan hal-hal di luar kebiasaan penuh risiko. Ia memikirkan hal-hal di luar kebiasaan yang akan bisa mengubur karier yang susah payah dibangunnya.

Perjuangan Sonny dengan segala lika-likunya sebelum bekerja sama dengan Michael Jordan dipotret dengan sangat baik oleh Ben Affleck. Airadalah sebuah slam dunk baginya. Setelah Argo, kita semakin percaya bahwa Ben adalah seorang sutradara alamiah.

CERMIN: Slam Dunk bagi Ben Affleck

Foto: Warner Bros. Pictures

Ia cerdik mengelus cerita, memolesnya hingga berkilau dan mengerahkan sepasukan aktor-aktris brilian untuk menjadi penutur ceritanya. Airmenjelma sebagai Oscar Contender pertama untuk berkompetisi pada tahun depan. Matt Damon, Ben Afleck, dan Viola Davis juga berpeluang meraih nomine Oscar di sektor akting.



Setelah Tetrisyang menyuguhkan perjuangan luar biasa dari Henk Rogers mendapatkan hak distribusi Tetris ke seluruh dunia, menyenangkan betul kembali bisa menyimak sebuah film dengan aroma yang sama dalam menyuguhkan perjuangan luar biasa Sonny Vaccaro merekrut Michael Jordan untuk membangun lini basket sepatu Nike. Kita melihat dua orang revolusioner yang mengubah dunia hingga hari ini.

“Revolusi dilakukan melalui manusia, tetapi individu harus menempa semangat revolusioner mereka dari hari ke hari" (Che Guevara).


AIR
Produser: Ben Affleck, Madison Ainley, Jason Michael Berman, Matt Damon, David Ellison, Peter Guber, Jeff Robinov, Jesse Sisgold, Jon Weinbach
Sutradara: Ben Affleck
Penulis Skenario: Alex Convery
Pemain: Matt Damon, Ben Affleck, Viola Davis

Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute
(ita)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1708 seconds (0.1#10.140)