Peringkat 5 Karakter Paling Jahat dalam The Glory, Setan pun Minder!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Drama Korea The Glory penuh dengan karakter antagonis yang jahatnya minta ampun, tapi ada yang perilakunya benar-benar di atas rata-rata layaknya iblis.
The Glory yang tayang di Netflix telah menamatkan seluruh 16 episodenya. Pada bagian kedua serial ini, kejahatan para pelaku antagonisnya makin terkuak. Tentu saja, ini membuat penonton selalu emosi saat melihat perilaku mereka.
Di antara para pelaku kejahatan, ada yang melakukannya karena desakan ekonomi. Ada juga yang demi kesenangan semata. Selain itu, ada juga yang masih punya sedikit kebaikan di hatinya.
Misalnya saja salah satu antagonis utama Jeon Jae-joon (Park Sung-hoon). Tak cuma menjadi pelaku perisakan aktif, ia juga berselingkuh dengan Park Yeon-jin (Lim Ji-yeon) sampai perempuan itu hamil, juga memperkosa Yoon So-hee (Lee So-ee) sampai gadis itu hamil.
Meski begitu, serial ini masih sedikit memberikan gambaran bahwa Jae-joon menyayangi anaknya yang lahir dari rahim Yeon-jin. Ia bahkan berusaha memiliki anak itu, meski caranya selalu salah.
Berbeda dengan Jae-joon, ada beberapa karakter antagonis yang sama sekali tidak ditunjukkan sama sekali kelebihan atau kebaikannya. Malahan, kejahatan mereka terus meningkat, membuatnya seperti iblis berwujud manusia.
Atas pertimbangan tersebut, berikut ini peringkat lima karakter antagonis paling jahat dalam The Glory, yang membuat penonton selalu emosi.
Peringatan: tulisan ini mengandung spoiler berat
Foto: Netflix
Seok-jae adalah suami Kang Hyeon-nam (Hye-ran) yang kerjaan-nya hanya mabuk-mabukan, secara rutin memukuli istri dan anak perempuannya, dan mencuri uang hasil kerja keras Hyeon-nam. Bisa dibilang, Seok-jae adalah pria, suami, dan ayah yang sama sekali tidak berguna.
Lee Seok-jae juga sangat materialistis, dan karena sifat tamaknya inilah malapetaka datang dalam hidupnya. Tergiur uang banyak, ia rela melakukan apa saja, dan akhirnya kena tipu ibu Park Yeon-jin (Lim Ji-yeon), Hong Young-ae (Yoon Da-kyung). Pada akhirnya, kematian adalah karma yang tepat untuknya.
Foto: Netflix
Young-ae juga tak layak jadi seorang ibu. Pertama, ia sangat mengontrol kehidupan Yeon-jin. Ia tak pernah mengajari Yeon-jin untuk bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri.
Kedua, ia selalu mencari solusi ke dukun palsu yang pada akhirnya berakibat buruk pada hidupnya. Yang paling parah, pada akhirnya ia rela 'menjual' anaknya demi menyelamatkan dirinya sendiri.
Ia memberikan barang bukti emblem seragam bernama anaknya itu pada Moon Dong-eun (Song Hye-kyo) yang meminta langsung padanya. Belakangan, aksinya itu jadi bumerang karena emblem tersebut sudah tak berguna sebagai barang bukti. Ia masuk penjara, dan Yeon-jin jelas membencinya.
Foto: Netflix
Setiap kali karakter ibu Dong-eun muncul di layar, penonton otomatis akan naik darah karena kelakuan-nya benar-benar bikin emosi. Ditambah akting Park Ji-ah yang apik, karakter ini jadi benar-benar terasa menyebalkan.
Mi-hee adalah seorang tukang mabuk yang hanya memikirkan uang dan dirinya sendiri. Ia dua kali memilih uang sogokan dibanding anaknya, meninggalkan Dong-eun begitu saja sedari anaknya masih remaja, bahkan juga membakar apartemen Dong-eun.
Meski begitu, seluruh aksinya yang jahat dan menyebalkan ini masih belum ada apa-apanya dibanding dua karakter antagonis lainnya.
Foto: Netflix
Yeon-jin memang antagonis utama, tapi dia masih bukan yang terjahat. Meski begitu, tak ada satu pun kebaikan yang terlihat dalam perilakunya.
Sejak remaja, ia sudah jadi perisak yang sangat kejam dan ekstrem. Begitu dewasa, ia juga masih suka memandah rendah tiga teman gengnya, yaitu Choi Hye-jeong (Cha Joo-young), Son Myeong-oh (Kim Gun-woo), dan Lee Sa-ra (Kim Hi-eora).
Dalam karier, meski punya posisi cukup tinggi, tapi ia juga bukan karyawan yang baik. Ia tak pernah membuat naskah prakiraan cuacanya sendiri. Ia juga memperlakukan anak buahnya dengan buruk.
Satu-satunya nilai plus Yeon-jin sebenarnya adalah ia masih sayang pada anaknya. Namun ini pun akhirnya hilang, setelah ia memilih untuk meninggalkan suami dan anaknya, dibanding memenuhi permintaan sang suami agar ia meminta maaf pada keluarga So-hee.
Ditambah ia telah menyebabkan dua orang menemui ajalnya, benar-benar tak ada hal baik yang tertinggal dalam diri Yeon-jin.
Foto: Netflix
Karakter paling iblis dalam The Glory jatuh pada Yeong-cheon, pembunuh ayah Joo Yeo-jeong (Lee Do-hyun). Ia memang hanya karakter sampingan, porsi penampilannya pun sedikit, tapi status pembunuh dan psikopat sudah cukup membuatnya jadi yang paling jahat.
Yeong-cheon tega membunuh ayah Yeo-jeong, dokter yang justru mau menolong dan mengoperasinya saat ia sekarat, saat tak ada satu pun dokter dan orang yang mau menolongnya. Ia bahkan membunuh ayah Yeo-jeong dengan sangat brutal dan mengerikan.
Setelah itu, diperlihatkan ia sama sekali tak menyesali perbuatannya saat divonis hukuman mati di pengadilan. Ia malah tertawa sambil dengan santainya menggaruk-garuk tangan saat vonis dibacakan.
Masih belum cukup, ia bahkan juga rutin menyurati Yeo-jeong untuk menimbulkan trauma yang lebih mendalam pada anak dari orang yang dibunuhnya. Benar-benar tak ada empati sama sekali dalam pikirannya.
Yang paling mengerikan, motifnya untuk membunuh. Yeong-cheon merasa terhina saat ayah Yeo-jeong memberi tahu stafnya agar menghubungi Yeo-jeong dan memintanya tidak makan mi instan karena mereka gagal makan malam bersama.
Ia tidak terima saat dirinya sekarat, sang dokter malah bicara tentang mi instan. Ia pun membunuh sang dokter, hanya supaya bisa melihat Yeo-jeong datang ke rumah sakit.
Yeong-Cheon adalah sejahat-jahatnya manusia, yang rela membunuh orang yang telah menolongnya, bahkan dengan sengaja menanamkan trauma yang lebih dalam lagi pada anak korban selama bertahun-tahun.
The Glory yang tayang di Netflix telah menamatkan seluruh 16 episodenya. Pada bagian kedua serial ini, kejahatan para pelaku antagonisnya makin terkuak. Tentu saja, ini membuat penonton selalu emosi saat melihat perilaku mereka.
Di antara para pelaku kejahatan, ada yang melakukannya karena desakan ekonomi. Ada juga yang demi kesenangan semata. Selain itu, ada juga yang masih punya sedikit kebaikan di hatinya.
Misalnya saja salah satu antagonis utama Jeon Jae-joon (Park Sung-hoon). Tak cuma menjadi pelaku perisakan aktif, ia juga berselingkuh dengan Park Yeon-jin (Lim Ji-yeon) sampai perempuan itu hamil, juga memperkosa Yoon So-hee (Lee So-ee) sampai gadis itu hamil.
Meski begitu, serial ini masih sedikit memberikan gambaran bahwa Jae-joon menyayangi anaknya yang lahir dari rahim Yeon-jin. Ia bahkan berusaha memiliki anak itu, meski caranya selalu salah.
Berbeda dengan Jae-joon, ada beberapa karakter antagonis yang sama sekali tidak ditunjukkan sama sekali kelebihan atau kebaikannya. Malahan, kejahatan mereka terus meningkat, membuatnya seperti iblis berwujud manusia.
Atas pertimbangan tersebut, berikut ini peringkat lima karakter antagonis paling jahat dalam The Glory, yang membuat penonton selalu emosi.
Peringatan: tulisan ini mengandung spoiler berat
5. Lee Seok-Jae (Ryu Seung-Hyun)
Foto: Netflix
Seok-jae adalah suami Kang Hyeon-nam (Hye-ran) yang kerjaan-nya hanya mabuk-mabukan, secara rutin memukuli istri dan anak perempuannya, dan mencuri uang hasil kerja keras Hyeon-nam. Bisa dibilang, Seok-jae adalah pria, suami, dan ayah yang sama sekali tidak berguna.
Lee Seok-jae juga sangat materialistis, dan karena sifat tamaknya inilah malapetaka datang dalam hidupnya. Tergiur uang banyak, ia rela melakukan apa saja, dan akhirnya kena tipu ibu Park Yeon-jin (Lim Ji-yeon), Hong Young-ae (Yoon Da-kyung). Pada akhirnya, kematian adalah karma yang tepat untuknya.
4. Hong Young-Ae (Yoon Da-Kyung)
Foto: Netflix
Young-ae juga tak layak jadi seorang ibu. Pertama, ia sangat mengontrol kehidupan Yeon-jin. Ia tak pernah mengajari Yeon-jin untuk bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri.
Kedua, ia selalu mencari solusi ke dukun palsu yang pada akhirnya berakibat buruk pada hidupnya. Yang paling parah, pada akhirnya ia rela 'menjual' anaknya demi menyelamatkan dirinya sendiri.
Ia memberikan barang bukti emblem seragam bernama anaknya itu pada Moon Dong-eun (Song Hye-kyo) yang meminta langsung padanya. Belakangan, aksinya itu jadi bumerang karena emblem tersebut sudah tak berguna sebagai barang bukti. Ia masuk penjara, dan Yeon-jin jelas membencinya.
3. Jung Mi-Hee (Park Ji-Ah)
Foto: Netflix
Setiap kali karakter ibu Dong-eun muncul di layar, penonton otomatis akan naik darah karena kelakuan-nya benar-benar bikin emosi. Ditambah akting Park Ji-ah yang apik, karakter ini jadi benar-benar terasa menyebalkan.
Mi-hee adalah seorang tukang mabuk yang hanya memikirkan uang dan dirinya sendiri. Ia dua kali memilih uang sogokan dibanding anaknya, meninggalkan Dong-eun begitu saja sedari anaknya masih remaja, bahkan juga membakar apartemen Dong-eun.
Meski begitu, seluruh aksinya yang jahat dan menyebalkan ini masih belum ada apa-apanya dibanding dua karakter antagonis lainnya.
2. Park Yeon-jin (Lim Ji-Yeon)
Foto: Netflix
Yeon-jin memang antagonis utama, tapi dia masih bukan yang terjahat. Meski begitu, tak ada satu pun kebaikan yang terlihat dalam perilakunya.
Sejak remaja, ia sudah jadi perisak yang sangat kejam dan ekstrem. Begitu dewasa, ia juga masih suka memandah rendah tiga teman gengnya, yaitu Choi Hye-jeong (Cha Joo-young), Son Myeong-oh (Kim Gun-woo), dan Lee Sa-ra (Kim Hi-eora).
Dalam karier, meski punya posisi cukup tinggi, tapi ia juga bukan karyawan yang baik. Ia tak pernah membuat naskah prakiraan cuacanya sendiri. Ia juga memperlakukan anak buahnya dengan buruk.
Satu-satunya nilai plus Yeon-jin sebenarnya adalah ia masih sayang pada anaknya. Namun ini pun akhirnya hilang, setelah ia memilih untuk meninggalkan suami dan anaknya, dibanding memenuhi permintaan sang suami agar ia meminta maaf pada keluarga So-hee.
Ditambah ia telah menyebabkan dua orang menemui ajalnya, benar-benar tak ada hal baik yang tertinggal dalam diri Yeon-jin.
1. Kang Yeong-Cheon (Lee Moo-Saeng)
Foto: Netflix
Karakter paling iblis dalam The Glory jatuh pada Yeong-cheon, pembunuh ayah Joo Yeo-jeong (Lee Do-hyun). Ia memang hanya karakter sampingan, porsi penampilannya pun sedikit, tapi status pembunuh dan psikopat sudah cukup membuatnya jadi yang paling jahat.
Yeong-cheon tega membunuh ayah Yeo-jeong, dokter yang justru mau menolong dan mengoperasinya saat ia sekarat, saat tak ada satu pun dokter dan orang yang mau menolongnya. Ia bahkan membunuh ayah Yeo-jeong dengan sangat brutal dan mengerikan.
Setelah itu, diperlihatkan ia sama sekali tak menyesali perbuatannya saat divonis hukuman mati di pengadilan. Ia malah tertawa sambil dengan santainya menggaruk-garuk tangan saat vonis dibacakan.
Masih belum cukup, ia bahkan juga rutin menyurati Yeo-jeong untuk menimbulkan trauma yang lebih mendalam pada anak dari orang yang dibunuhnya. Benar-benar tak ada empati sama sekali dalam pikirannya.
Yang paling mengerikan, motifnya untuk membunuh. Yeong-cheon merasa terhina saat ayah Yeo-jeong memberi tahu stafnya agar menghubungi Yeo-jeong dan memintanya tidak makan mi instan karena mereka gagal makan malam bersama.
Ia tidak terima saat dirinya sekarat, sang dokter malah bicara tentang mi instan. Ia pun membunuh sang dokter, hanya supaya bisa melihat Yeo-jeong datang ke rumah sakit.
Yeong-Cheon adalah sejahat-jahatnya manusia, yang rela membunuh orang yang telah menolongnya, bahkan dengan sengaja menanamkan trauma yang lebih dalam lagi pada anak korban selama bertahun-tahun.
(ita)