Review Film Mindcage: Thriller Misteri Kurang Chemistry

Rabu, 21 Desember 2022 - 20:20 WIB
Mindcage menjadi tontonan thriller misteri yang tidak punya chemistry. Premis kuatnya tidak dieksekusi dengan baik, terasa hambar, dan kurang dramatis. (Foto: Fandango)
Orang selalu berharap mendapatkan tontonan yang mendebarkan dan menegangkan ketika hendak menonton film dengan genre thriller misteri. Tontonan seperti ini akan mengajak penonton untuk ikut memecahkan misteri, siapa pelakunya, apa motifnya, dan apa rencananya. Ini pula yang ingin disajikan Mindcage.

Dengan cast yang lumayan seperti Martin Lawrence, John Malkovich, dan lain-lain, film ini punya premis yang sebenarnya lebih mirip satu episode di serial Criminal Minds. Namun, di film ini yang berperan adalah polisi, bukan FBI seperti di serial itu. Selain itu, Criminal Minds lebih intens dibanding film ini.

Sebagai sebuah film, Mindcage diharapkan bisa lebih detail dengan apa saja. Dari premis, karakter, hingga apa pun terkait kasus yang dihadapi para penegak hukum di film ini. Terlebih, film ini mengangkat cerita tentang pembunuhan berantai. Misteri pelaku dan motivasinya tentu akan menjadi daya tarik bagi penontonnya. Sayang, satu episode di Criminal Minds jauh lebih intens dan detail dari film ini.





Mindcage bercerita tentang misteri pembunuhan berantai yang menimpa para pekerja seks komersial (PSK) di sebuah kota kecil. Para wanita, yang biasanya disebut sebagai kelompok berisiko tinggi itu, dibunuh dengan cara yang keji. Mayat mereka kemudian didandani bak malaikat lengkap dengan sayapnya dan dipajang di tempat-tempat yang tidak diduga di kota.



Foto: Rotten Tomatoes

Pembunuhan ini mirip dengan peristiwa yang terjadi beberapa tahun sebelumnya. Polisi menduga, kasus pembunuhan kali ini dilakukan seorang peniru alias copycat. Pelaku asli kasus itu, The Artist, sudah ditangkap dan dimasukkan ke rumah sakit jiwa. Polisi kini harus berpacu dengan waktu untuk segera menangkap peniru itu atau korban akan semakin banyak berjatuhan.

Dengan premis seperti ini, penonton tentu mengharapkan sesuatu yang menarik. Namun, bagi saya, Criminal Mind atau Mind Hunter lebih menarik daripada film ini. Mindcage mengecewakan dari banyak hal.

Film ini jadi terasa begitu formulaic. Bahkan, twist-nya pun tidak mengejutkan. Pelakunya sudah bisa ditebak dari awal. Twist terakhir film ini malah membuat semua yang terjadi di film ini jadi tampak buruk. Nuansa supranatural yang dicoba diintegrasikan di film ini malah membuat Mindcage seperti film yang kehilangan arahnya. Kalau saja unsur supranatural itu tidak dipakai, film ini jauh lebih masuk akal.



Foto: Fangoria

Selain itu, para karakternya seolah sibuk dengan diri mereka sendiri. Tidak ada chemistry di antara mereka. Terlebih, pada dua karakter sentralnya, detektif Mary Kelly (Melissa Roxburgh) dan Jake Doyle (Martin Lawrence). Sebagai partner, kedua orang ini sama sekali tidak punya chemistry. Memang, mereka seperti tidak punya pandangan yang sama, tapi seolah, ada yang terlihat ingin lebih menonjol dari yang lainnya.

Dinamika kedua detektif ini sama sekali tidak menarik untuk diikuti. Nuansa misteri yang berusaha diciptakan pada diri mereka dengan cepat akan bisa ditebak orang-orang yang suka cerita misteri. Twist-nya juga gagal untuk mengalihkan perkiraan terkait siapa pelakunya.

Penampilan John Malkovich sebagai The Artist cukup mengesankan. Tapi, selain dia, yang lain terasa biasa-biasa saja. Sayang, penampilan ini agak ternoda dengan twist akhirnya. Sebagai antagonis, John cukup meyakinkan. Sayang, plotnya tidak bisa membantunya lebih banyak.



Foto: The Wrap

Mindcage gagal mengurung pikiran penontonnya. Film ini dengan cepat keluar dari jalur dan jadi membosankan karena twist-nya yang terlalu biasa. Belum lagi, petunjuk dari awal sudah langsung mengarahkan pada pelakunya. Ini juga kalau kalian sangat jeli mengikuti film ini.

Klimaks film ini juga kurang dramatis. Ada elemen yang membingungkan dan agak kurang masuk akal. Tapi, sepertinya, itu yang ingin disajikan sutradaranya, Mauro Borrelli. Padahal, tanpa elemen itu pun, film ini sebenarnya malah jadi lebih masuk akal dan lumayan pas dengan plot yang telah dibangun lebih awal. Terlebih, motivasi pun terlalu samar disampaikan di film ini.



Mindcage menjadi tontonan thriller misteri yang tidak punya chemistry. Premis kuatnya tidak dieksekusi dengan baik dan terasa hambar. Sebagai thriller, film ini juga kurang dramatis. Plot filmnya dengan cepat membosankan sebelum klimaksnya terungkap. Ada hal-hal yang tidak dijawab di film ini.

Mindcage sudah bisa disaksikan di bioskop di seluruh Indonesia. Film ini berating 17 tahun ke atas atau dewasa karena adegan kekerasan dan bahasanya juga kasar. Selamat menyaksikan!
(alv)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More