8 Anime dengan Penjahat Umpan Ini Menipu Penontonnya

Minggu, 18 Desember 2022 - 09:44 WIB
Sejumlah anime dengan cerdas menipu pahlawannya dengan menyimpan penjahat asli serial itu bersembunyi di balik umpan. Para penontonnya pun jadi ikut tertipu. (Foto: Twitter)
Sejumlah anime suka bermain-main dengan pikiran para penontonnya. Mereka suka mematahkan harapan dengan cara membuat penonton berkonsentasi pada satu kepingan bagian di cerita itu. Anime ini sering kali memperkenalkan protagonis palsu atau umpan, yang biasanya mati di awal cerita untuk memberikan perkembangan karakter bagi protagonis yang sebenarnya.

Tapi, ini tidak hanya terjadi pada protagonis. Di sejumlah anime, kreatornya membuat penjahat palsu atau umpan untuk memberikan elemen kejutan atau mendebarkan bagi penontonnya. Kehadiran mereka tidak hanya menipu pahlawannya, tapi juga penontonnya.

Para penjahat umpan in ada untuk menaikkan pertaruhan. Begitu mereka sirna, maka penjahat yang sebenarnya akan muncul untuk mencabik-cabik para pahlawannya. Ini memang bekerja dengan baik dan memberikan banyak kejutan. Anime apa saja yang memberikan penjahat umpan untuk menipu penonton? Mengutip Game Rant, simak ulasannya berikut ini!



8. Titan — Attack on Titan





Foto: Game Rant

Titan di Attack on Titan awalnya punya dampak besar di hierarki penjahat serial itu. Tapi, seiring berjalannya serial itu, ceritanya jadi lebih rumit dan menipu. Ternyata, Titan itu tidak lebih dari manusia liar yang kehilangan kendali atas kemampuan genetis mereka yang berubah menjadi raksasa. Mereka dikirim ke Paradis untuk meneror negara pulau itu.

Penjahat aslinya jauh lebih cerdas dan kejam ketimbang sejumlah raksasa besar dan cacat. Memang, Titan Zirah dan Titan Kolosal memperkenalkan dirinya di awal serial ini. Tapi, tidak ada yang sepertinya menyangka kalau mereka adalah dua remaja bingung dan dicuci otak. Attack on Titan bisa ditonton di Netflix, Disney+ Hotstar, iQIYI, Viu dan Bstation.

7. Gaara — Naruto



Foto: Twinfinite

Bagian setengah pertama Naruto menggambarkan Orochimaru sebagai penjahat besarnya. Tapi, itu terjadi bukan sebelum mereka memperkenalkan Gaara sebagai penantang utama karakter utama serial ini. Praktisnya, Gaara adalah cerminan Naruto. Dia bisa jadi seperti Gaara kalau dia tidak banyak mendapatkan cinta dan perhatian dari orang-orang di sekitarnya. Makanya, pertarungan mereka setelah tahap akhir ujian Chuunin jadi personal.

Sekuat apa pun Gaara, dia sebenarnya tidak mengincar kepala Naruto atau kehacuran Konoha. Dia hanyalah dimanfaatkan sebagai umpan oleh Orochima yang menyamar. Gaara kemudian diketahui sebagai antagonis palsu begitu konspirasinya terungkap. Tapi, dia jelas menjadi penjahat yang menarik dan bisa tetap menarik kalau dia tetap pada jalur itu. Naruto bisa ditonton di Netflix, iQIYI, dan Bstation.

6. Androids — Dragon Ball Z



Foto: Screen Rant

Android—16, 17, dan 18—awalnya digambarkan sebagai agen penghancuran di Dragon Ball Z. Ini karena serial ini harus memperkenalkan ancaman baru dan segar setelah Frieza. Android itu diperkenalkan, tapi mereka jauh dari kreasi terbaik Dr. Gero, yang ternyata adalah Cell.

Jadi, sementara Goku dan teman-temannya sibuk mencari jalan untuk mengalahkan tiga Android itu, Cell memanfaatkan kesempatan itu untuk melahap dan mengasimilasi sebanyak petarung sehingga dia bisa menjadi prajurit paling sakti. Cell akhirnya memakan dua Android, sejumlah warga, dan bahkan Goku, yang berkontribusi atas kekuatan besarnya. Dragon Ball Z bisa ditonton di iQIYI, WeTV, dan Bstation.

5. Para Umpan — Psycho-Pass



Foto: Pinterest

Psycho-Pass terjadi di dunia fiktif di mana orang-orang dinilai atas potensi kejahatan mereka berdasarkan potensi psikologis mereka untuk melakukannya di masa depan—seperti di Minority Report. Dengan demikian, melakukan tindak kejahatan pun jadi lebih sulit. Tapi entah bagaimana, banyak orang sinting masih bisa melakukan kekerasan dan kecenderungan kejam mereka, berkat seorang penghasut bernam Shogo Makishima.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More