Review Violent Night: Film Natal Anak-Anak untuk Orang Dewasa
Rabu, 30 November 2022 - 13:13 WIB
Film Natal identik dengan kehangatan keluarga dan orang-orang terdekat. Biasanya, film jenis ini menampilkan cerita tentang keluarga yang ingin merayakan Natal bersama dengan konflik yang tidak terlalu mendalam. Tapi, tidak dengan Violent Night. Bertema Natal, film ini jauh dari kata damai.
Violent Night dimulai sebagai film polos layaknya film Natal. Ada anak yang gembira karena akan merayakan Natal bersama orangtua dan keluarga besarnya, Sinterklas yang hendak membagikan kado Natal, dan drama keluarga orang kaya. Namun, tentu ada twist di sini.
Sinterklas (David Harbour) sudah bosan dengan tugas tahunannya membagikan kado Natal untuk anak-anak. Dia merasa anak-anak telah menjadi makhluk serakah karena terus menginginkan yang lebih dari yang telah mereka terima. Malas melakukan tugasnya, Sinterklas malah minum-minum di bar sebelum pergi meneruskan pekerjaannya itu meski ogah-ogahan.
Namun, malam yang membuat Sinterklas malas-malasan itu berubah menjadi salah satu malam yang paling berkesan baginya ketika dia tiba di rumah keluarga Lighthouse. Sinterklas tiba di rumah itu tanpa tahu kalau keluarga itu sedang menjadi korban perampokan dan disandera para tentara bayaran yang kejam. Mau tidak mau, Sinterklas harus menyelamatkan dirinya dan juga keluarga tersebut.
Foto: Flipboard
Violent Night punya premis yang benar-benar terasa seperti film anak-anak. Hanya, film ini bukan untuk anak-anak. Aksi Sinterklas menghadapi para tentara bayaran dan membantu keluarga Lighthouse benar-benar brutal dan kejam. Bahkan, Trudy Lighthouse, anak keluarga itu yang menjadi penghubung Sinterklas, juga bisa berlaku kejam terhadap para penjahat tersebut.
Trudy membuat jebakan bagi para penjahat itu karena terinspirasi dari Home Alone. Sementara jebakan di Home Alone konyol dan tidak berdarah-darah, jebakan di Violent Night ala Trudy lebih kejam dengan darah yang mengucur dan mayat bertumpukan. Jadi, ini mirip Home Alone versi gelapnya.
Foto: Metacritic
Film berdurasi 1 jam 59 menit ini juga kocak. Aksi Sinterklas menghadapi para penjahat itu tak jarang mengundang gelak tawa. David Harbour terlihat bersenang-senang di film ini. Seorang diri dia menghajar para penjahat itu dengan apa saja yang ada di sekitarnya. Aksi ini benar-benar brutal, kejam, dan tanpa ampun.
Sutradara film ini, Tommy Wirkola, berhasil menghadirkan tontonan Natal yang tidak generik, penuh kejutan, aksi, dan tawa. Violent Night benar-benar punya vibe film keluarga yang kental dengan kecanggungan, drama, dan segala macam intrik di dalamnya. Namun, di sisi lain, film ini juga menyajikan tontonan padat aksi yang tentunya sulit untuk dilewatkan.
Foto: SyFy
Twist film ini tidak terlalu istimewa. Tapi, semuanya disajikan dengan suasana kocak sehingga terasa lebih menarik. Film ini mampu menangkap suasana Natal yang kental dan juga kekelaman di balik sebuah keluarga kaya raya yang menjadi salah satu inti ceritanya.
Keluarga Lighthouse yang kaya raya dan berpengaruh ternyata punya rahasia gelap yang akhirnya menarik kawanan penjahat. Ketika uang sudah berbicara, maka tidak ada kawan dan lawan. Keluarga sendiri pun bisa berkhianat. Ini juga terjadi di Violent Night. Namun, karena ini film dengan vibe keluarga, beberapa bagiannya diselesaikan dengan cara damai.
Foto: JoBlo
Violent Night dimulai sebagai film polos layaknya film Natal. Ada anak yang gembira karena akan merayakan Natal bersama orangtua dan keluarga besarnya, Sinterklas yang hendak membagikan kado Natal, dan drama keluarga orang kaya. Namun, tentu ada twist di sini.
Sinterklas (David Harbour) sudah bosan dengan tugas tahunannya membagikan kado Natal untuk anak-anak. Dia merasa anak-anak telah menjadi makhluk serakah karena terus menginginkan yang lebih dari yang telah mereka terima. Malas melakukan tugasnya, Sinterklas malah minum-minum di bar sebelum pergi meneruskan pekerjaannya itu meski ogah-ogahan.
Namun, malam yang membuat Sinterklas malas-malasan itu berubah menjadi salah satu malam yang paling berkesan baginya ketika dia tiba di rumah keluarga Lighthouse. Sinterklas tiba di rumah itu tanpa tahu kalau keluarga itu sedang menjadi korban perampokan dan disandera para tentara bayaran yang kejam. Mau tidak mau, Sinterklas harus menyelamatkan dirinya dan juga keluarga tersebut.
Foto: Flipboard
Violent Night punya premis yang benar-benar terasa seperti film anak-anak. Hanya, film ini bukan untuk anak-anak. Aksi Sinterklas menghadapi para tentara bayaran dan membantu keluarga Lighthouse benar-benar brutal dan kejam. Bahkan, Trudy Lighthouse, anak keluarga itu yang menjadi penghubung Sinterklas, juga bisa berlaku kejam terhadap para penjahat tersebut.
Trudy membuat jebakan bagi para penjahat itu karena terinspirasi dari Home Alone. Sementara jebakan di Home Alone konyol dan tidak berdarah-darah, jebakan di Violent Night ala Trudy lebih kejam dengan darah yang mengucur dan mayat bertumpukan. Jadi, ini mirip Home Alone versi gelapnya.
Foto: Metacritic
Film berdurasi 1 jam 59 menit ini juga kocak. Aksi Sinterklas menghadapi para penjahat itu tak jarang mengundang gelak tawa. David Harbour terlihat bersenang-senang di film ini. Seorang diri dia menghajar para penjahat itu dengan apa saja yang ada di sekitarnya. Aksi ini benar-benar brutal, kejam, dan tanpa ampun.
Sutradara film ini, Tommy Wirkola, berhasil menghadirkan tontonan Natal yang tidak generik, penuh kejutan, aksi, dan tawa. Violent Night benar-benar punya vibe film keluarga yang kental dengan kecanggungan, drama, dan segala macam intrik di dalamnya. Namun, di sisi lain, film ini juga menyajikan tontonan padat aksi yang tentunya sulit untuk dilewatkan.
Foto: SyFy
Twist film ini tidak terlalu istimewa. Tapi, semuanya disajikan dengan suasana kocak sehingga terasa lebih menarik. Film ini mampu menangkap suasana Natal yang kental dan juga kekelaman di balik sebuah keluarga kaya raya yang menjadi salah satu inti ceritanya.
Keluarga Lighthouse yang kaya raya dan berpengaruh ternyata punya rahasia gelap yang akhirnya menarik kawanan penjahat. Ketika uang sudah berbicara, maka tidak ada kawan dan lawan. Keluarga sendiri pun bisa berkhianat. Ini juga terjadi di Violent Night. Namun, karena ini film dengan vibe keluarga, beberapa bagiannya diselesaikan dengan cara damai.
Foto: JoBlo
tulis komentar anda