CERMIN: Seperti Dendam, Perselingkuhan Harus Dibayar Tuntas
Rabu, 14 September 2022 - 14:30 WIB
Perselingkuhan dengan kesepakatan khusus yang dijalaninya ternyata tak sukses karena kita bukan robot yang tak punya perasaan. Sebegitu kuatnya kita menahan diri, ketika perasaan itu muncul, maka kita tak menjadi diri kita sendiri.
Foto: Disney+
Saya juga ingin bersimpati pada Betty. Hidupnya sudah terasa sulit sejak ia dipecat dari tempatnya mengajar. Ditambah lagi ia mesti membesarkan dua anak seorang diri, seorang di antaranya masih bayi, dengan suami yang sering bertugas ke luar kota. Ia nyaris tak punya kehidupan sosial, ia terkungkung dalam penjara bernama rumah tangga.
Miniseri Candy: A Death in Texasyang tayang di Disney+ secara cemerlang membangkitkan banyak emosi dan empati kepada para karakter-karakternya. Mereka semua adalah manusia yang mudah sekali kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Candy bisa saja ada di Citayam, Betty juga dengan mudah bisa ditemukan di Bojongsoang. Mereka adalah manusia yang bergulat dengan masalah-masalah nyata yang memperlihatkan betapa kompleksnya manusia dalam memahami kemanusiaannya.
Baca Juga: 5 Sosok Antagonis Drama Korea yang Pesonanya Kalahkan Pemeran Utama
Tapi jadinya adalah ambigu. Kita nyaris susah untuk berada di sisi Candy atau Betty. Betul, pembunuhan adalah pembunuhan, tapi tidakkah kita tergelitik ingin mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di TKP?
Betul, pembunuhan adalah pembunuhan, tapi apakah yang terlihat di TKP sesuai dengan yang sesungguhnya terjadi?
Di sisi ini, Nick Antosca dan Robin Veith selaku kreator menyerahkan kepada kita, para penonton. Apakah kita akan memihak pada Candy, Betty, atau kepada kebenaran yang punya versinya masing-masing?
CANDY: A DEATH IN TEXAS
Produser: Mitch Engel
Sutradara: Michael Uppendahl, Jennifer Getzinger, Benjamin Semanoff, Tara Nicole Weyr
Penulis Skenario: Elise Brown, Robin Veith, Brett Johnson, David Matthews
Pemain: Jessica Biel, Melanie Lynskey, Pablo Schreiber
Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute
Foto: Disney+
Saya juga ingin bersimpati pada Betty. Hidupnya sudah terasa sulit sejak ia dipecat dari tempatnya mengajar. Ditambah lagi ia mesti membesarkan dua anak seorang diri, seorang di antaranya masih bayi, dengan suami yang sering bertugas ke luar kota. Ia nyaris tak punya kehidupan sosial, ia terkungkung dalam penjara bernama rumah tangga.
Miniseri Candy: A Death in Texasyang tayang di Disney+ secara cemerlang membangkitkan banyak emosi dan empati kepada para karakter-karakternya. Mereka semua adalah manusia yang mudah sekali kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Candy bisa saja ada di Citayam, Betty juga dengan mudah bisa ditemukan di Bojongsoang. Mereka adalah manusia yang bergulat dengan masalah-masalah nyata yang memperlihatkan betapa kompleksnya manusia dalam memahami kemanusiaannya.
Baca Juga: 5 Sosok Antagonis Drama Korea yang Pesonanya Kalahkan Pemeran Utama
Tapi jadinya adalah ambigu. Kita nyaris susah untuk berada di sisi Candy atau Betty. Betul, pembunuhan adalah pembunuhan, tapi tidakkah kita tergelitik ingin mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di TKP?
Betul, pembunuhan adalah pembunuhan, tapi apakah yang terlihat di TKP sesuai dengan yang sesungguhnya terjadi?
Di sisi ini, Nick Antosca dan Robin Veith selaku kreator menyerahkan kepada kita, para penonton. Apakah kita akan memihak pada Candy, Betty, atau kepada kebenaran yang punya versinya masing-masing?
CANDY: A DEATH IN TEXAS
Produser: Mitch Engel
Sutradara: Michael Uppendahl, Jennifer Getzinger, Benjamin Semanoff, Tara Nicole Weyr
Penulis Skenario: Elise Brown, Robin Veith, Brett Johnson, David Matthews
Pemain: Jessica Biel, Melanie Lynskey, Pablo Schreiber
Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute
(ita)
tulis komentar anda