Bikin Ngiler! Cek Jajanan Khas Sumenep yang Harus Kamu Coba
Senin, 22 Juni 2020 - 12:42 WIB
JAKARTA - Kabupaten Sumenep adalah kabupaten paling ujung timur di Pulau Madura, Jawa Timur. Kabupaten ini punya kekayaan alam berlimpah, objek wisata alami, dan pastinya kekayaan kuliner yang bikin kita pengen ngunyah terus.
Nah, kalau satu saat nanti kamu main ke Sumenep, kamu harus mencoba kuliner ini. Dijamin bakal ketagihan, deh!
1. KORKET CENGNGIH (KROKET SAMBAL)
Foto:Devy Putri Nur Oktavia
Korket cengngih terbuat dari singkong kukus yang ditumbuk sampai halus dan gak berserat. Setelah diberi bumbu, adonan singkong dibentuk bulat lonjong kemudian digoreng dengan minyak panas. Korket biasanya dimakan dengan cara mencocolkannya ke cengngih (sambal rawit yang diulek dengan garam dan sedikit air). Nah, ngiler, kan?!
Tekstur korket renyah dan lebut di dalam, juga gurih. Asin dari korket singkong berpadu dengan pedas sambal, bikin korket cocok jadi camilan saat pagi dan sore. Bukan cuma itu, korket juga bisa jadi pelengkap untuk makanan khas Sumenep lainnya seperti kaldu dan campor.
2. OLET
Foto:Devy Putri Nur Oktavia
Olet adalah makanan khas dari Kecamatan Lenteng. Masih terbuat dari dari singkong, tapi yang ini diparut dengan mesin selep sampai lembut. Kemudian dicampur dengan kacang merah yang udah direbus dan sedikit gula. Olet kemudian dikukus sampai matang.
Untuk penyajiannya disajikan dengan taburan kelapa parut dan siraman gula aren yang dilelehkan. Masyarakat Sumenep biasa menyantap olet untuk sarapan. Olet biasanya banyak dijual di pasar-pasar tradisional di Sumenep dengan harga sekitar Rp3.000-Rp5.000. Murah banget!
3. PENTOL GHEPEK
Foto:Devy Putri Nur Oktavia
Pentol ghepek adalah makanan yang berasal dari Kecamatan Ambunten, yang banyak menghasilkan hasil laut dan olahannya, salah satunya kuliner yang satu ini. Pentol adalah makanan seperti bakso dan terbuat dari daging sapi. Namun pentol ghepek terbuat pentol daging ikan yang diselipkan pada tahu tipis, lalu dikukus sampai matang. Ghepek artinya terjepit atau dijapit.
Jadi setelah pentolnya matang, dijepit menggunakan alat khusus yang terbuat dari lempengan plat besi sampai menjadi lembaran pipih. Uniknya, sambal pentol ghepek memakai cabai rawit yang dicampur dengan tepung sagu, lalu dimasak sampai mengental. Sambal pentol ghepek berwarna bening dan bertekstur seperti lem kertas, tapi pedasnya minta ampun. Mantap pol!
4. URAP-URAP TONO
Nah, kalau satu saat nanti kamu main ke Sumenep, kamu harus mencoba kuliner ini. Dijamin bakal ketagihan, deh!
1. KORKET CENGNGIH (KROKET SAMBAL)
Foto:Devy Putri Nur Oktavia
Korket cengngih terbuat dari singkong kukus yang ditumbuk sampai halus dan gak berserat. Setelah diberi bumbu, adonan singkong dibentuk bulat lonjong kemudian digoreng dengan minyak panas. Korket biasanya dimakan dengan cara mencocolkannya ke cengngih (sambal rawit yang diulek dengan garam dan sedikit air). Nah, ngiler, kan?!
Tekstur korket renyah dan lebut di dalam, juga gurih. Asin dari korket singkong berpadu dengan pedas sambal, bikin korket cocok jadi camilan saat pagi dan sore. Bukan cuma itu, korket juga bisa jadi pelengkap untuk makanan khas Sumenep lainnya seperti kaldu dan campor.
2. OLET
Foto:Devy Putri Nur Oktavia
Olet adalah makanan khas dari Kecamatan Lenteng. Masih terbuat dari dari singkong, tapi yang ini diparut dengan mesin selep sampai lembut. Kemudian dicampur dengan kacang merah yang udah direbus dan sedikit gula. Olet kemudian dikukus sampai matang.
Untuk penyajiannya disajikan dengan taburan kelapa parut dan siraman gula aren yang dilelehkan. Masyarakat Sumenep biasa menyantap olet untuk sarapan. Olet biasanya banyak dijual di pasar-pasar tradisional di Sumenep dengan harga sekitar Rp3.000-Rp5.000. Murah banget!
3. PENTOL GHEPEK
Foto:Devy Putri Nur Oktavia
Pentol ghepek adalah makanan yang berasal dari Kecamatan Ambunten, yang banyak menghasilkan hasil laut dan olahannya, salah satunya kuliner yang satu ini. Pentol adalah makanan seperti bakso dan terbuat dari daging sapi. Namun pentol ghepek terbuat pentol daging ikan yang diselipkan pada tahu tipis, lalu dikukus sampai matang. Ghepek artinya terjepit atau dijapit.
Jadi setelah pentolnya matang, dijepit menggunakan alat khusus yang terbuat dari lempengan plat besi sampai menjadi lembaran pipih. Uniknya, sambal pentol ghepek memakai cabai rawit yang dicampur dengan tepung sagu, lalu dimasak sampai mengental. Sambal pentol ghepek berwarna bening dan bertekstur seperti lem kertas, tapi pedasnya minta ampun. Mantap pol!
4. URAP-URAP TONO
tulis komentar anda