Plagiat Lagu ATEEZ vs Soyeon, NCT Dream dan Olivia Rodrigo juga Pernah Alami
Selasa, 01 Maret 2022 - 09:54 WIB
JAKARTA - Soyeon G(I)-DLE secara resmi telah meminta maaf kepada produser lagu ATEEZ atas kemiripan melodi lagu yang dibuatnya dengan lagu milik ATEEZ, Wave.
Kasus ini bermula saat Soyeon membuat lagu berjudul SUN untuk dinyanyikan oleh kontestan program audisi My Teen Girl yang tayang di MBC pada 27 Februari lalu. Rapper (G)I-DLE ini adalah mentor dalam program acara tersebut.
Rupanya, melodi dalam lagu itu sangat mirip dengan lagu milik ATEEZ yang dirilis pada 2019, berjudul Wave. Berdasarkan pernyataan resmi agensi (G)I-DLE Cube Entertainment, mengutip Soompi, setelah lagunya dirilis dalam acara tersebut, Soyeon lalu menghubungi EDEN-ary, produser Wave, dan meminta maaf.
Sementara itu, Cube lalu meminta tim produksi lagu SUN untuk menambahkan nama EDEN-ary dalam kredit lagu SUN. Namun satu jam sebelum perubahan kredit lagu dirilis, agensi EDEN-ary menolak pencantuman namanya. Namun karena permintaan perubahan kredit sudah dilakukan Cube, maka akhirnya kredit lagu SUN pun berubah.
Pernyataan Cube ini pun menimbulkan rumor, bahwa penolakan EDEN-ary untuk dicantumkan namanya dalam kredit lagu adalah karena ia menolak melodi lagunya dipakai dalam SUN.
Sebelum kasus ATEEZ dan Soyeon atas lagu Wave dan SUN, kasus perubahan kredit lagu juga pernah terjadi pada beberapa artis ternama, baik K-pop maupun Barat. Berikut ini di antaranya.
1. NCT Dream - TXT
Foto: SM Entertainment/via Kbizoom
Lagu NCT Dream berjudul Countdown (3, 2, 1) punya kemiripan dengan lagu TXT berjudul Angel or Devil. Tuduhan plagiarisme muncul karena lagu milik NCT Dream itu dirilis pada 10 Mei 2021, sementara Angel or Devil pada 21 Oktober 2019.
Meski ada kemiripan, tapi saat Countdown (3, 2, 1)dirilis SM Entertainment, tak ada nama komposer dan produser Angel or Devil dalam kredit lagu Countdown (3, 2, 1), dalam hal ini Slow Rabbit dan Supreme Boi.
Foto: Spotify
Kemiripan ini disebutkan sudah diketahui MOA (sebutan fandom TXT) dan BigHit Music selaku label grup tersebut sejak September 2021. Setelah tudingan plagiarisme beredar di internet, tak lama kemudian nama Slow Rabbit dan Supreme Boi dimasukkan ke dalam kredit lagu Countdown (3, 2, 1).
Baca Juga: Adu Kuat Comeback NCT Dream, Stray Kids, (G)I-DLE, Red Velvet Maret 2022, Siapa Juaranya?
2. Olivia Rodrigo - Taylor Swift dan Paramore
Foto: Spotify
Olivia Rodrigo juga disebut mengambil melodi bagian bridge dari lagu Taylor Swift berjudul Cruel Summer (2020) dan memasukkan dalam lagu populernya, deja vu (2021). Saat lagunya dirilis, kreditnya hanya menyantumkan nama Olivia dan penulis serta produser Daniel Nigro.
Kasus ini bermula saat Soyeon membuat lagu berjudul SUN untuk dinyanyikan oleh kontestan program audisi My Teen Girl yang tayang di MBC pada 27 Februari lalu. Rapper (G)I-DLE ini adalah mentor dalam program acara tersebut.
Rupanya, melodi dalam lagu itu sangat mirip dengan lagu milik ATEEZ yang dirilis pada 2019, berjudul Wave. Berdasarkan pernyataan resmi agensi (G)I-DLE Cube Entertainment, mengutip Soompi, setelah lagunya dirilis dalam acara tersebut, Soyeon lalu menghubungi EDEN-ary, produser Wave, dan meminta maaf.
Sementara itu, Cube lalu meminta tim produksi lagu SUN untuk menambahkan nama EDEN-ary dalam kredit lagu SUN. Namun satu jam sebelum perubahan kredit lagu dirilis, agensi EDEN-ary menolak pencantuman namanya. Namun karena permintaan perubahan kredit sudah dilakukan Cube, maka akhirnya kredit lagu SUN pun berubah.
Pernyataan Cube ini pun menimbulkan rumor, bahwa penolakan EDEN-ary untuk dicantumkan namanya dalam kredit lagu adalah karena ia menolak melodi lagunya dipakai dalam SUN.
Sebelum kasus ATEEZ dan Soyeon atas lagu Wave dan SUN, kasus perubahan kredit lagu juga pernah terjadi pada beberapa artis ternama, baik K-pop maupun Barat. Berikut ini di antaranya.
1. NCT Dream - TXT
Foto: SM Entertainment/via Kbizoom
Lagu NCT Dream berjudul Countdown (3, 2, 1) punya kemiripan dengan lagu TXT berjudul Angel or Devil. Tuduhan plagiarisme muncul karena lagu milik NCT Dream itu dirilis pada 10 Mei 2021, sementara Angel or Devil pada 21 Oktober 2019.
Meski ada kemiripan, tapi saat Countdown (3, 2, 1)dirilis SM Entertainment, tak ada nama komposer dan produser Angel or Devil dalam kredit lagu Countdown (3, 2, 1), dalam hal ini Slow Rabbit dan Supreme Boi.
Foto: Spotify
Kemiripan ini disebutkan sudah diketahui MOA (sebutan fandom TXT) dan BigHit Music selaku label grup tersebut sejak September 2021. Setelah tudingan plagiarisme beredar di internet, tak lama kemudian nama Slow Rabbit dan Supreme Boi dimasukkan ke dalam kredit lagu Countdown (3, 2, 1).
Baca Juga: Adu Kuat Comeback NCT Dream, Stray Kids, (G)I-DLE, Red Velvet Maret 2022, Siapa Juaranya?
2. Olivia Rodrigo - Taylor Swift dan Paramore
Foto: Spotify
Olivia Rodrigo juga disebut mengambil melodi bagian bridge dari lagu Taylor Swift berjudul Cruel Summer (2020) dan memasukkan dalam lagu populernya, deja vu (2021). Saat lagunya dirilis, kreditnya hanya menyantumkan nama Olivia dan penulis serta produser Daniel Nigro.
tulis komentar anda