Serial Netflix Trinkets Ulas Kepribadian Pelaku Kleptomania
Senin, 15 Agustus 2022 - 15:59 WIB
JAKARTA - Trinkets adalah serial Netflix bertema kehidupan remaja yang dirilis pada 2019. Serial ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya penulis popular Amerika Kirsten “Kiwi” Smith.
Serial yang sudah berjalan dua season ini menjadi menarik karena mengangkat banyak isu penting yang jarang dibahas dan dikemas dalam suatu tayangan yang ringan dan menarik. Salah satu dan yang menjadi highlight-nya adalah kleptomania.
Trinkets bercerita tentang persahabatan antara ketiga tokoh utamanya, yaitu Elodie (Brianna Hildebrand), Moe (Kiana Madeira), dan Tabitha (Quintessa Swindell). Mereka secara tidak sengaja bertemu di sebuah komunitas konseling khusus para pengidap kleptomania.
Meski awalnya saling mengabaikan, mereka akhirnya menjadi dekat karena merasa memiliki teman untuk berbagi tanpa harus menyembunyikan apa pun.
Foto: Netflix
Secara teknis, kleptomania didefinisikan dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) sebagai gangguan kontrol impuls, bukan kecanduan. Cirinya adalah kegagalan berulang untuk menahan impuls untuk mencuri objek yang tidak segera digunakan atau nilai intrinsik pada individu. Ini disertai perasaan ketegangan yang meningkat sebelum melakukan pencurian dan kesenangan atau kelegaan selama tindakan tersebut.
Baca Juga: 5 Drama Korea tentang Kisah Adik Kakak, dari yang Kocak sampai Haru
Dalam serial ini, kita dapat melihat bahwa para pengidap kleptomania tetap dapat menjalani kehidupan seperti orang lain dan tidak ada ciri khusus yang membedakan mereka dengan orang pada umumnya.
Walaupun masih menjadi perdebatan mengenai penyebab seseorang mengidap kleptomania, tetapi dalam Trinkets, ada sebuah pola saat karakternya masing-masing memiliki masalah yang mungkin memicu mereka.
Seperti Elodie yang memiliki trauma setelah kematian ibunya dan ayahnya memiliki keluarga baru, sehingga ia merasa terasing. Tabitha memiliki pacar yang kasar dan suka melecehkannya. Mencuri menjadi semacam pelarian yang melegakan ketika semua masalah bergumul dalam hidup mereka.
Foto: Netflix
Menurut Terry Shulman, LMSW, seorang pengutil yang sembuh sekaligus pendiri Kleptomaniacs and Shoplifters Anonymous, beberapa kasus dimulai setelah kehilangan, trauma, pengkhianatan, atau transisi yang sulit dalam hidup mereka.
Meskipun ada mekanisme coping maladaptif yang mungkin disukai selama masa-masa sulit (seperti penyalahgunaan zat atau perjudian), mengutil memberikan jenis sensasi tertentu.
Motivasi untuk mengutil seringkali bukan tentang memiliki barang yang sebenarnya, tetapi mendapatkan kembali rasa kendali. Misalnya, beberapa orang akan mencuri barang-barang tidak masuk akal yang tidak akan pernah mereka gunakan.
Contoh lainnya adalah pakaian yang tidak muat, atau ratusan pulpen, karena tindakan tersebut membantu mereka mengurangi perasaan cemas. Shulman ingat, ia merasakan "sedikit muatan atau kepuasan sesaat" ketika dulu biasa mengutil.
Kristen "Kiwi" Smith mengatakan dalam wawancaranya dengan Teen Vogue bahwa menurutnya ide mengutil sangat menarik bagi penonton yang mungkin bergulat dengan masalah serupa.
Serial yang sudah berjalan dua season ini menjadi menarik karena mengangkat banyak isu penting yang jarang dibahas dan dikemas dalam suatu tayangan yang ringan dan menarik. Salah satu dan yang menjadi highlight-nya adalah kleptomania.
Trinkets bercerita tentang persahabatan antara ketiga tokoh utamanya, yaitu Elodie (Brianna Hildebrand), Moe (Kiana Madeira), dan Tabitha (Quintessa Swindell). Mereka secara tidak sengaja bertemu di sebuah komunitas konseling khusus para pengidap kleptomania.
Meski awalnya saling mengabaikan, mereka akhirnya menjadi dekat karena merasa memiliki teman untuk berbagi tanpa harus menyembunyikan apa pun.
Foto: Netflix
Secara teknis, kleptomania didefinisikan dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) sebagai gangguan kontrol impuls, bukan kecanduan. Cirinya adalah kegagalan berulang untuk menahan impuls untuk mencuri objek yang tidak segera digunakan atau nilai intrinsik pada individu. Ini disertai perasaan ketegangan yang meningkat sebelum melakukan pencurian dan kesenangan atau kelegaan selama tindakan tersebut.
Baca Juga: 5 Drama Korea tentang Kisah Adik Kakak, dari yang Kocak sampai Haru
Dalam serial ini, kita dapat melihat bahwa para pengidap kleptomania tetap dapat menjalani kehidupan seperti orang lain dan tidak ada ciri khusus yang membedakan mereka dengan orang pada umumnya.
Walaupun masih menjadi perdebatan mengenai penyebab seseorang mengidap kleptomania, tetapi dalam Trinkets, ada sebuah pola saat karakternya masing-masing memiliki masalah yang mungkin memicu mereka.
Seperti Elodie yang memiliki trauma setelah kematian ibunya dan ayahnya memiliki keluarga baru, sehingga ia merasa terasing. Tabitha memiliki pacar yang kasar dan suka melecehkannya. Mencuri menjadi semacam pelarian yang melegakan ketika semua masalah bergumul dalam hidup mereka.
Foto: Netflix
Menurut Terry Shulman, LMSW, seorang pengutil yang sembuh sekaligus pendiri Kleptomaniacs and Shoplifters Anonymous, beberapa kasus dimulai setelah kehilangan, trauma, pengkhianatan, atau transisi yang sulit dalam hidup mereka.
Meskipun ada mekanisme coping maladaptif yang mungkin disukai selama masa-masa sulit (seperti penyalahgunaan zat atau perjudian), mengutil memberikan jenis sensasi tertentu.
Motivasi untuk mengutil seringkali bukan tentang memiliki barang yang sebenarnya, tetapi mendapatkan kembali rasa kendali. Misalnya, beberapa orang akan mencuri barang-barang tidak masuk akal yang tidak akan pernah mereka gunakan.
Contoh lainnya adalah pakaian yang tidak muat, atau ratusan pulpen, karena tindakan tersebut membantu mereka mengurangi perasaan cemas. Shulman ingat, ia merasakan "sedikit muatan atau kepuasan sesaat" ketika dulu biasa mengutil.
Kristen "Kiwi" Smith mengatakan dalam wawancaranya dengan Teen Vogue bahwa menurutnya ide mengutil sangat menarik bagi penonton yang mungkin bergulat dengan masalah serupa.
Lihat Juga :
tulis komentar anda