Kontroversi Jake ENHYPEN Pakai Kalung Bertuliskan Allah, Ini 5 Kasus K-Pop yang Singgung Umat Muslim

Senin, 31 Januari 2022 - 13:01 WIB
Jake ENHYPEN memakai kalung dengan liontin bertuliskan Allah dalam bahasa Arab. Foto/SBS
SEOUL - Jake ENHYPEN mengenakan kalung bertuliskan Allah dalam bahasa Arab saat tampil dalam program musik Inkigayo di SBS pada 23 Januari lalu.

Hal ini membuat netizen, terutama yang muslim, yang baru menyadari hal tersebut mengungkapkan kekecewaannya. Mereka beramai-ramai menaikkan tagar BELIFTAPOLOGIZE di Twitter. Belift adalah agensi yang membawahi ENHYPEN.

Mereka tak mengkritisi Jake karena outfit dari grup generasi keempat yang debut pada 30 November 2020 itu hampir pasti sudah ditentukan oleh penata gaya (stylist) dari agensi. Ini artinya, pihak yang paling bertanggung jawab adalah para stylist, dan terutama agensi mereka yaitu Belift.





Foto: SBS

Hingga berita ini ditulis, Belift belum merespons tuntutan penggemar dan netizen. Selain penggunaan kalung tersebut, mereka juga menyoroti dugaan penghinaan terhadap Jake karena wajahnya dijadikan hiasan tong sampah.

Ini adalah peristiwa kesekian kalinya dari para pelaku industri K-pop yang dianggap menyinggung umat muslim. Berbagai kasus penggunaan simbol-simbol agama dalam pertunjukan atau video musik K-pop dianggap sebagai tindakan tidak sensitif dan menunjukkan minimnya pengetahuan mereka akan budaya dan agama di luar Korea.

Selain umat muslim, BLACKPINK juga pernah menyinggung umat Hindu karena memajang patung Dewa Ganesha dalam video musik How You Like That. Setelah dikritik keras, agensi BLACKPINK YG Entertainment langsung menghapus gambar patung tersebut dari video.

Berikut ini lima kasus dalam industri K-pop yang menyinggung umat muslim.

1. Suara Orang Mengaji dalam lagu CL



Foto: YouTube 2NE1

Pada 2014, CL merilis lagu solo berjudul MTBD yang masuk dalam album 2NE1 bertajuk Crush. Lagu tersebut ternyata menyertakan latar suara orang mengaji, yang bisa didengar pada menit 2:55.

Gara-gara ini, CL dan YG Entertainment pun menerima kritik pedas, dan mereka langsung meminta maaf. Versi digital dan penampilan CL saat membawakan lagu ini juga langsung diganti.

Meski begitu, pada 2016 atau beberapa hari sebelum 2NE1 dibubarkan, CL tampil dalam konser di Amerika Serikat dan Kanada membawakan MTBD. Sayangnya, lagi-lagi, ia menggunakan versi asli lagu tersebut sebagai backtrack (lagu latar) saat ia bernyanyi.

Tentu saja, pendengar yang telinganya tajam bisa mendengar suara mengaji dalam lagu tersebut, dan kritikan pun kembali meluas. Lagi-lagi, CL meminta maaf dan mengatakan bahwa engineer-nya yang mengirimkan lagu versi lama dan ia (CL) tidak menyadari hal tersebut.

Atas kejadian yang kedua kalinya ini, CL yang menulis permintaan maaf di akun Twitter-nya pada 8 November 2016 juga menulis bahwa ia sudah meminta timnya untuk "menghapus dan membuang selamanya" versi lama dari MTBD.

2. Dekorasi Masjid Nabawi dalam Penampilan Wassup

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!