Kontroversi Jake ENHYPEN Pakai Kalung Bertuliskan Allah, Ini 5 Kasus K-Pop yang Singgung Umat Muslim
loading...
A
A
A
SEOUL - Jake ENHYPEN mengenakan kalung bertuliskan Allah dalam bahasa Arab saat tampil dalam program musik Inkigayo di SBS pada 23 Januari lalu.
Hal ini membuat netizen, terutama yang muslim, yang baru menyadari hal tersebut mengungkapkan kekecewaannya. Mereka beramai-ramai menaikkan tagar BELIFTAPOLOGIZE di Twitter. Belift adalah agensi yang membawahi ENHYPEN.
Mereka tak mengkritisi Jake karena outfit dari grup generasi keempat yang debut pada 30 November 2020 itu hampir pasti sudah ditentukan oleh penata gaya (stylist) dari agensi. Ini artinya, pihak yang paling bertanggung jawab adalah para stylist, dan terutama agensi mereka yaitu Belift.
Foto: SBS
Hingga berita ini ditulis, Belift belum merespons tuntutan penggemar dan netizen. Selain penggunaan kalung tersebut, mereka juga menyoroti dugaan penghinaan terhadap Jake karena wajahnya dijadikan hiasan tong sampah.
Ini adalah peristiwa kesekian kalinya dari para pelaku industri K-pop yang dianggap menyinggung umat muslim. Berbagai kasus penggunaan simbol-simbol agama dalam pertunjukan atau video musik K-pop dianggap sebagai tindakan tidak sensitif dan menunjukkan minimnya pengetahuan mereka akan budaya dan agama di luar Korea.
Selain umat muslim, BLACKPINK juga pernah menyinggung umat Hindu karena memajang patung Dewa Ganesha dalam video musik How You Like That. Setelah dikritik keras, agensi BLACKPINK YG Entertainment langsung menghapus gambar patung tersebut dari video.
Berikut ini lima kasus dalam industri K-pop yang menyinggung umat muslim.
1. Suara Orang Mengaji dalam lagu CL
Foto: YouTube 2NE1
Pada 2014, CL merilis lagu solo berjudul MTBD yang masuk dalam album 2NE1 bertajuk Crush. Lagu tersebut ternyata menyertakan latar suara orang mengaji, yang bisa didengar pada menit 2:55.
Gara-gara ini, CL dan YG Entertainment pun menerima kritik pedas, dan mereka langsung meminta maaf. Versi digital dan penampilan CL saat membawakan lagu ini juga langsung diganti.
Meski begitu, pada 2016 atau beberapa hari sebelum 2NE1 dibubarkan, CL tampil dalam konser di Amerika Serikat dan Kanada membawakan MTBD. Sayangnya, lagi-lagi, ia menggunakan versi asli lagu tersebut sebagai backtrack (lagu latar) saat ia bernyanyi.
Tentu saja, pendengar yang telinganya tajam bisa mendengar suara mengaji dalam lagu tersebut, dan kritikan pun kembali meluas. Lagi-lagi, CL meminta maaf dan mengatakan bahwa engineer-nya yang mengirimkan lagu versi lama dan ia (CL) tidak menyadari hal tersebut.
Atas kejadian yang kedua kalinya ini, CL yang menulis permintaan maaf di akun Twitter-nya pada 8 November 2016 juga menulis bahwa ia sudah meminta timnya untuk "menghapus dan membuang selamanya" versi lama dari MTBD.
2. Dekorasi Masjid Nabawi dalam Penampilan Wassup
Foto: YouTube MBCkpop
Masih pada 2014, girl group Wassup yang debut pada 7 Agustus 2013 hadir dalam program musik Show Champion di MBC. Saat tampil membawakan lagu Showtime yang musiknya mengambil inspirasi dari Timur Tengah, latar panggung memperlihatkan Masjid Nabawi.
Tentu saja hal ini langsung membuat masyarakat mengkritik aksi tersebut. Wassup lantas menulis permintaan maafnya di akun Facebook mereka pada November, dan mengatakan bahwa properti panggung disiapkan oleh pihak stasiun televisi MBC.
Namun mereka tetap meminta maaf karena tidak mengecek lebih jauh dekorasi panggungnya saat tampil.
3. Penampilan (G)I-DLE dengan Latar Masjid Agung
Foto: JTBC
Mirip seperti Wassup, saat tampil dalam acara penghargaan musik Golden Disk Awards 2019, (G)I-DLE tersandung kasus pelecehan terhadap simbol Islam. Ini karena saat tampil membawakan lagu LATATA, terlihat latar panggung bergambar Masjid Agung Sheikh Zayed yang berlokasi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Atas kasus ini, umat muslim lantas membuat petisi menuntut Cube Entertainment selaku agensi (G)I-DLE untuk meminta maaf.
Baca Juga: Dua Aktris yang Layak Gantikan Song Hye-Kyo sebagai Ratu Melodrama Korea
4. Mnet Gunakan Azan untuk Remix Musik
Pada September 2021, beredar video cuplikan program acara kompetisi menari Street Woman Fighter yang menggunakan suara azan yang di-remix sebagai latar musik untuk membuka acara tersebut. Lagi-lagi, ini membuat netizen muslim tersinggung.
Pada 8 September, akhirnya Mnet menuliskan permintaan maafnya di akun Instagram Mnet Dance. Mereka mengatakan bahwa lagu yang dipakai merupakan soundtrack elektronik yang terdaftar resmi di layanan streaming resmi, dan mereka menggunakannya karena dianggap cocok.
5. Rapper LOCO
Foto: Loco Official
Sebelum Mnet, LOCO juga pernah memasukkan suara azan dalam lagunya yang berjudul Act Serious. Kasus ini juga muncul pada 2014, nyaris bersamaan dengan kasus yang menimpa CL dan Wassup.
Baca Juga: 5 Jenis Zombi yang Sering Muncul dalam All of Us Are Dead
Lagu tersebut dirilis pada 28 November 2014 sebagai bagian dari album terbarunya saat itu, Locomotive. Karena kasus penghinaan ini, LOCO akhirnya menuliskan permintaan maafnya di akun Twitter resminya pada 29 November. Namun kini akun tersebut sudah menghilang.
Lihat Juga: Harga Tiket Konser Kyuhyun Suju di Jakarta, Mulai Rp1 Jutaan hingga Dapat Tanda Tangan Eksklusif
Hal ini membuat netizen, terutama yang muslim, yang baru menyadari hal tersebut mengungkapkan kekecewaannya. Mereka beramai-ramai menaikkan tagar BELIFTAPOLOGIZE di Twitter. Belift adalah agensi yang membawahi ENHYPEN.
Mereka tak mengkritisi Jake karena outfit dari grup generasi keempat yang debut pada 30 November 2020 itu hampir pasti sudah ditentukan oleh penata gaya (stylist) dari agensi. Ini artinya, pihak yang paling bertanggung jawab adalah para stylist, dan terutama agensi mereka yaitu Belift.
Foto: SBS
Hingga berita ini ditulis, Belift belum merespons tuntutan penggemar dan netizen. Selain penggunaan kalung tersebut, mereka juga menyoroti dugaan penghinaan terhadap Jake karena wajahnya dijadikan hiasan tong sampah.
Ini adalah peristiwa kesekian kalinya dari para pelaku industri K-pop yang dianggap menyinggung umat muslim. Berbagai kasus penggunaan simbol-simbol agama dalam pertunjukan atau video musik K-pop dianggap sebagai tindakan tidak sensitif dan menunjukkan minimnya pengetahuan mereka akan budaya dan agama di luar Korea.
Selain umat muslim, BLACKPINK juga pernah menyinggung umat Hindu karena memajang patung Dewa Ganesha dalam video musik How You Like That. Setelah dikritik keras, agensi BLACKPINK YG Entertainment langsung menghapus gambar patung tersebut dari video.
Berikut ini lima kasus dalam industri K-pop yang menyinggung umat muslim.
1. Suara Orang Mengaji dalam lagu CL
Foto: YouTube 2NE1
Pada 2014, CL merilis lagu solo berjudul MTBD yang masuk dalam album 2NE1 bertajuk Crush. Lagu tersebut ternyata menyertakan latar suara orang mengaji, yang bisa didengar pada menit 2:55.
Gara-gara ini, CL dan YG Entertainment pun menerima kritik pedas, dan mereka langsung meminta maaf. Versi digital dan penampilan CL saat membawakan lagu ini juga langsung diganti.
Meski begitu, pada 2016 atau beberapa hari sebelum 2NE1 dibubarkan, CL tampil dalam konser di Amerika Serikat dan Kanada membawakan MTBD. Sayangnya, lagi-lagi, ia menggunakan versi asli lagu tersebut sebagai backtrack (lagu latar) saat ia bernyanyi.
Tentu saja, pendengar yang telinganya tajam bisa mendengar suara mengaji dalam lagu tersebut, dan kritikan pun kembali meluas. Lagi-lagi, CL meminta maaf dan mengatakan bahwa engineer-nya yang mengirimkan lagu versi lama dan ia (CL) tidak menyadari hal tersebut.
Atas kejadian yang kedua kalinya ini, CL yang menulis permintaan maaf di akun Twitter-nya pada 8 November 2016 juga menulis bahwa ia sudah meminta timnya untuk "menghapus dan membuang selamanya" versi lama dari MTBD.
2. Dekorasi Masjid Nabawi dalam Penampilan Wassup
Foto: YouTube MBCkpop
Masih pada 2014, girl group Wassup yang debut pada 7 Agustus 2013 hadir dalam program musik Show Champion di MBC. Saat tampil membawakan lagu Showtime yang musiknya mengambil inspirasi dari Timur Tengah, latar panggung memperlihatkan Masjid Nabawi.
Tentu saja hal ini langsung membuat masyarakat mengkritik aksi tersebut. Wassup lantas menulis permintaan maafnya di akun Facebook mereka pada November, dan mengatakan bahwa properti panggung disiapkan oleh pihak stasiun televisi MBC.
Namun mereka tetap meminta maaf karena tidak mengecek lebih jauh dekorasi panggungnya saat tampil.
3. Penampilan (G)I-DLE dengan Latar Masjid Agung
Foto: JTBC
Mirip seperti Wassup, saat tampil dalam acara penghargaan musik Golden Disk Awards 2019, (G)I-DLE tersandung kasus pelecehan terhadap simbol Islam. Ini karena saat tampil membawakan lagu LATATA, terlihat latar panggung bergambar Masjid Agung Sheikh Zayed yang berlokasi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Atas kasus ini, umat muslim lantas membuat petisi menuntut Cube Entertainment selaku agensi (G)I-DLE untuk meminta maaf.
Baca Juga: Dua Aktris yang Layak Gantikan Song Hye-Kyo sebagai Ratu Melodrama Korea
4. Mnet Gunakan Azan untuk Remix Musik
Pada September 2021, beredar video cuplikan program acara kompetisi menari Street Woman Fighter yang menggunakan suara azan yang di-remix sebagai latar musik untuk membuka acara tersebut. Lagi-lagi, ini membuat netizen muslim tersinggung.
Pada 8 September, akhirnya Mnet menuliskan permintaan maafnya di akun Instagram Mnet Dance. Mereka mengatakan bahwa lagu yang dipakai merupakan soundtrack elektronik yang terdaftar resmi di layanan streaming resmi, dan mereka menggunakannya karena dianggap cocok.
5. Rapper LOCO
Foto: Loco Official
Sebelum Mnet, LOCO juga pernah memasukkan suara azan dalam lagunya yang berjudul Act Serious. Kasus ini juga muncul pada 2014, nyaris bersamaan dengan kasus yang menimpa CL dan Wassup.
Baca Juga: 5 Jenis Zombi yang Sering Muncul dalam All of Us Are Dead
Lagu tersebut dirilis pada 28 November 2014 sebagai bagian dari album terbarunya saat itu, Locomotive. Karena kasus penghinaan ini, LOCO akhirnya menuliskan permintaan maafnya di akun Twitter resminya pada 29 November. Namun kini akun tersebut sudah menghilang.
Lihat Juga: Harga Tiket Konser Kyuhyun Suju di Jakarta, Mulai Rp1 Jutaan hingga Dapat Tanda Tangan Eksklusif
(ita)