Manga dan Manhwa, Apa sih Perbedaannya?
Jum'at, 08 Oktober 2021 - 23:58 WIB
Manga adalah komik gaya Jepang yang populer di berbagai belahan dunia. Popularitas ini juga terlihat di komik lain Asia, tapi tak semuanya berasal dari Jepang. Salah satunya adalah manhwa, manga ala Korea Selatan (Korsel).
Manhwa terlihat dan bahkan dibaca sedikit berbeda dari manga. Tapi, banyak cerita terbesar mereka yang punya tema sama seperti petualangan dan laga intens. Perbedaan terbesarnya adalah bagaimana dan di mana mereka dibaca.
Kini, dengan mengglobalnya Korean Wave alias halyu, dinding untuk menjadi penggemar manhwa pun runtuh. Lantas apa sih bedanya antara manga dan manhwa? Yuk, simak ulasan dari CBR berikut ini!
1. Perbedaan antara manga dan manhwa
Perbedaan paling jelas antara kedua komik itu adalah asal negaranya. Manga berasal dari Jepang dan manhwa berasal dari Korsel. Tentara Jepang membawa manga, yang sudah lumayan populer, ke Korsel saat pendudukan. Korea kemudian mengadaptasi bentuk seni ini ke budaya mereka sendiri. Awalnya, komik cetak dan bergambar ini dipakai untuk propaganda. Meskipun, kemudian dikembangkan untuk lebih bervariasi begitu tidak lagi dipakai untuk politik.
Tak seperti manga yang dibaca dari kanan ke kiri dan dari atas ke bawah, manhwa dibaca dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. Jika manga nyaris selalu dibuat hitam putih, manhwa punya warna yang lebih bervariasi dan juga ada di platform digital. Ini artinya, banyak manhwa juga merupakan webtoon, komik online Korea.
Karena ini, manhwa biasanya dioptimalisasi untuk dibaca di layar komputer atau telepon seluler (ponsel), bukannya dalam bentuk cetak. Manhwa pun punya halaman dan panel yang lebih panjang dan vertikal. Yang menjadi kesebalikan penggunaan warna adalah kurangnya detil dalam seni dan latar belakang seperti terlihat di banyak manhwa dan webtoon.
2. Manhua
Baik manga dan manhwa secara etimologi berasal dari kata dalam bahasa China,manhua. Di China, manhua juga merupakan persamaan komik. Tapi, ada perbedaannya dalam bentuk formatnya karena tergantung dari mana manhua itu diproduksi, di China, Hong Kong atau Taiwan.
Sebagian besar dari contoh manhua kondang termasuk cerita petualangan seni bela diri Pahlawan China. Sayang, karena medianya masih eksoterik di luar wilayah China, maka ini dan manhua lainnya masih sulit datang ke Barat. Terutama, jika dibandingkan dengan manga dan bahkan manhwa.
3. Judul dan tema populer manhwa
Sejumlah manhwa terbesar saat ini termasuk Solo Leveling, Tower of God, The God of High School dan Noblesse. Sebagian besar dari itu dan manhwa populer lainnya akan diklasifikasikan sebagai shonen kalau mereka adalah manga.
Sebagianmanhwa ini berfokus pada petualangan dan juga protagonis yang didominasi cowok muda. Konsep menembus dunia lain dan memerangi iblis serta monster juga tema umum. Di manhwa, ada juga pahlawan yang berlatih dan menjadi lebih kuat untuk menghadapi ancaman tidak manusiawi itu.
Tak banyak klasifikasi genre di manhwa. Banyak ceritanya yang akan dianggap sebagai shonen, seinen atau sojo terlepas dari julukan itu. Ini bisa membuat komik-komik ini kadang-kadang terlihat lebih eksperimental ketimbang manga.
Gaya seni di banyak judul petualangan manhwa tidak pas dengan stereotipe seni shonen. Sebagai perbandingannya, banyak judul romantis yang lebih berkilau. Judul-judul ini punya gaya seni yang pas dengan mobile game romantis yang menarget wanita dewasa ketimbag cewek muda.
Petulangan berbasis sekitar MMORPG juga umum, tidak berbeda dengan isekai di manga dan anime Jepang. Mereka yang suka manga supernatural seperti Demon Slayer, Jujutsu Kaisen dan judul lain jelas akan menikmati Solo Leveling dan Tower of God. Dengan manhwa dan media Korea terus naik popularitasnya, banyak judul manhwajelas akan masuk toko buku.
Manhwa terlihat dan bahkan dibaca sedikit berbeda dari manga. Tapi, banyak cerita terbesar mereka yang punya tema sama seperti petualangan dan laga intens. Perbedaan terbesarnya adalah bagaimana dan di mana mereka dibaca.
Kini, dengan mengglobalnya Korean Wave alias halyu, dinding untuk menjadi penggemar manhwa pun runtuh. Lantas apa sih bedanya antara manga dan manhwa? Yuk, simak ulasan dari CBR berikut ini!
1. Perbedaan antara manga dan manhwa
Perbedaan paling jelas antara kedua komik itu adalah asal negaranya. Manga berasal dari Jepang dan manhwa berasal dari Korsel. Tentara Jepang membawa manga, yang sudah lumayan populer, ke Korsel saat pendudukan. Korea kemudian mengadaptasi bentuk seni ini ke budaya mereka sendiri. Awalnya, komik cetak dan bergambar ini dipakai untuk propaganda. Meskipun, kemudian dikembangkan untuk lebih bervariasi begitu tidak lagi dipakai untuk politik.
Tak seperti manga yang dibaca dari kanan ke kiri dan dari atas ke bawah, manhwa dibaca dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. Jika manga nyaris selalu dibuat hitam putih, manhwa punya warna yang lebih bervariasi dan juga ada di platform digital. Ini artinya, banyak manhwa juga merupakan webtoon, komik online Korea.
Karena ini, manhwa biasanya dioptimalisasi untuk dibaca di layar komputer atau telepon seluler (ponsel), bukannya dalam bentuk cetak. Manhwa pun punya halaman dan panel yang lebih panjang dan vertikal. Yang menjadi kesebalikan penggunaan warna adalah kurangnya detil dalam seni dan latar belakang seperti terlihat di banyak manhwa dan webtoon.
2. Manhua
Baik manga dan manhwa secara etimologi berasal dari kata dalam bahasa China,manhua. Di China, manhua juga merupakan persamaan komik. Tapi, ada perbedaannya dalam bentuk formatnya karena tergantung dari mana manhua itu diproduksi, di China, Hong Kong atau Taiwan.
Sebagian besar dari contoh manhua kondang termasuk cerita petualangan seni bela diri Pahlawan China. Sayang, karena medianya masih eksoterik di luar wilayah China, maka ini dan manhua lainnya masih sulit datang ke Barat. Terutama, jika dibandingkan dengan manga dan bahkan manhwa.
3. Judul dan tema populer manhwa
Sejumlah manhwa terbesar saat ini termasuk Solo Leveling, Tower of God, The God of High School dan Noblesse. Sebagian besar dari itu dan manhwa populer lainnya akan diklasifikasikan sebagai shonen kalau mereka adalah manga.
Sebagianmanhwa ini berfokus pada petualangan dan juga protagonis yang didominasi cowok muda. Konsep menembus dunia lain dan memerangi iblis serta monster juga tema umum. Di manhwa, ada juga pahlawan yang berlatih dan menjadi lebih kuat untuk menghadapi ancaman tidak manusiawi itu.
Tak banyak klasifikasi genre di manhwa. Banyak ceritanya yang akan dianggap sebagai shonen, seinen atau sojo terlepas dari julukan itu. Ini bisa membuat komik-komik ini kadang-kadang terlihat lebih eksperimental ketimbang manga.
Gaya seni di banyak judul petualangan manhwa tidak pas dengan stereotipe seni shonen. Sebagai perbandingannya, banyak judul romantis yang lebih berkilau. Judul-judul ini punya gaya seni yang pas dengan mobile game romantis yang menarget wanita dewasa ketimbag cewek muda.
Petulangan berbasis sekitar MMORPG juga umum, tidak berbeda dengan isekai di manga dan anime Jepang. Mereka yang suka manga supernatural seperti Demon Slayer, Jujutsu Kaisen dan judul lain jelas akan menikmati Solo Leveling dan Tower of God. Dengan manhwa dan media Korea terus naik popularitasnya, banyak judul manhwajelas akan masuk toko buku.
(alv)
Lihat Juga :
tulis komentar anda