Cerita Wibu Kolektor Barang, Masih Suka Dapat Cibiran
Sabtu, 18 September 2021 - 11:11 WIB
JAKARTA - Wibu atau wapanese adalah seseorang yang menggilai semua hal yang bersangkutan dengan Jepang, baik dari segi budaya popnya hingga adat istiadat.
Saking sukanya, tidak jarang para wibu bertingkah laku mirip atau bahkan melebihi penduduk Jepang pada umumnya, meskipun mereka sama sekali belum pernah menginjakkan kaki di Negeri Matahari Terbit tersebut.
Para wibu sering sekali menyelipkan bahasa Jepang dalam perbincangannya sehari-hari, menonton virtual youtuber, sampai membawa dakimakura atau bantal panjang bergambar karakter waifu(karakter fiksi perempuan dalam manga/anime/gim) atau husbu (karakter fiksi laki-laki dalam manga/anime/gim) favorit untuk dipeluk.
Tak hanya itu, wibu juga senang sekali mengoleksi barang-barang yang berkaitan dengan karakter anime favoritnya. Barang barang yang mereka koleksi ada berbagai macam, antara lain manga atau komik bergambar khas Jepang, action figure atau nendoroid, poster anime, dakimakura, gantungan kunci anime sampai baju berlogo atau bergambar karakter favorit mereka.
Foto:Jump Comics
Rafif Hilmy Makarim,18, adalah wibu dan otaku(orang yang menekuni hobi dalam bidang subkultur Jepang) yang mengoleksi merchandise anime, antara lain manga, hoodie, baju, dan stiker "One Piece", action figure"Gundam", manga "Tokyo Ghoul", manga "Attack on Titan", dan manga "Naruto".
Mahasiswa itu bercerita, dia awalnya mengenal anime sejak kelas 5 SD dari kakaknya. “Dari "One Piece", terus ke "Naruto", "Fairy Tail", "Tokyo Ghoul", "Hunter x Hunter", sampai "Attack on Titan",” ujar Rafif.
Baca Juga: 15 Istilah yang Sering Dipakai Pencinta Anime dan Manga
Berbeda dengan Rafif, Adinda Balqis Yuswadi, 17 menyukai dunia anime dari teman-teman dekatnya saat masuk kelas 1 SMP. Dari sini, Adinda juga belajar bahasa Jepang sampai ke budayanya.
Soal koleksi, Adinda punya gantungan kunci karakter anime, poster karakter, pin karakter, nendoroid, dan beberapa manga dari judul berbeda.
Bujet dan Anggapan Negatif
Dengan koleksi yang cukup banyak, Rafif mengaku bisa merogoh kocek hingga ratusan ribu rupiah setiap bulannya. Koleksi yang ia miliki, yang cukup membuat kantong pelajar menangis yaitu hoodie"One Piece" seharga setengah juta rupiah. Juga koleksi action figure"Gundam" seharga Rp800.000.
Dengan bujet yang besar untuk ukuran kantong mahasiswa, biasanya Rafif harus menahan diri untuk tidak jajan selama sebulan agar uang tabungannya bisa cepat terkumpul kembali.
Sedangkan Adinda mengaku tak banyak mengeluarkan uang untuk koleksinya, yaitu hanya Rp20.000-30.000 per bulan.
Foto: Netflix
Karena kegemaran keduanya mengoleksi hal terkait anime dan manga, tak jarang mereka mendapat cibiran dari lingkungan sekitar.
“Pernah dibilang, ngapain, sih, beli begituan mending duitnya dipake buat beli barang yang lebih berguna aja,” kata Rafif menirukan perkataan orang.
Saking sukanya, tidak jarang para wibu bertingkah laku mirip atau bahkan melebihi penduduk Jepang pada umumnya, meskipun mereka sama sekali belum pernah menginjakkan kaki di Negeri Matahari Terbit tersebut.
Para wibu sering sekali menyelipkan bahasa Jepang dalam perbincangannya sehari-hari, menonton virtual youtuber, sampai membawa dakimakura atau bantal panjang bergambar karakter waifu(karakter fiksi perempuan dalam manga/anime/gim) atau husbu (karakter fiksi laki-laki dalam manga/anime/gim) favorit untuk dipeluk.
Tak hanya itu, wibu juga senang sekali mengoleksi barang-barang yang berkaitan dengan karakter anime favoritnya. Barang barang yang mereka koleksi ada berbagai macam, antara lain manga atau komik bergambar khas Jepang, action figure atau nendoroid, poster anime, dakimakura, gantungan kunci anime sampai baju berlogo atau bergambar karakter favorit mereka.
Foto:Jump Comics
Rafif Hilmy Makarim,18, adalah wibu dan otaku(orang yang menekuni hobi dalam bidang subkultur Jepang) yang mengoleksi merchandise anime, antara lain manga, hoodie, baju, dan stiker "One Piece", action figure"Gundam", manga "Tokyo Ghoul", manga "Attack on Titan", dan manga "Naruto".
Mahasiswa itu bercerita, dia awalnya mengenal anime sejak kelas 5 SD dari kakaknya. “Dari "One Piece", terus ke "Naruto", "Fairy Tail", "Tokyo Ghoul", "Hunter x Hunter", sampai "Attack on Titan",” ujar Rafif.
Baca Juga: 15 Istilah yang Sering Dipakai Pencinta Anime dan Manga
Berbeda dengan Rafif, Adinda Balqis Yuswadi, 17 menyukai dunia anime dari teman-teman dekatnya saat masuk kelas 1 SMP. Dari sini, Adinda juga belajar bahasa Jepang sampai ke budayanya.
Soal koleksi, Adinda punya gantungan kunci karakter anime, poster karakter, pin karakter, nendoroid, dan beberapa manga dari judul berbeda.
Bujet dan Anggapan Negatif
Dengan koleksi yang cukup banyak, Rafif mengaku bisa merogoh kocek hingga ratusan ribu rupiah setiap bulannya. Koleksi yang ia miliki, yang cukup membuat kantong pelajar menangis yaitu hoodie"One Piece" seharga setengah juta rupiah. Juga koleksi action figure"Gundam" seharga Rp800.000.
Dengan bujet yang besar untuk ukuran kantong mahasiswa, biasanya Rafif harus menahan diri untuk tidak jajan selama sebulan agar uang tabungannya bisa cepat terkumpul kembali.
Sedangkan Adinda mengaku tak banyak mengeluarkan uang untuk koleksinya, yaitu hanya Rp20.000-30.000 per bulan.
Foto: Netflix
Karena kegemaran keduanya mengoleksi hal terkait anime dan manga, tak jarang mereka mendapat cibiran dari lingkungan sekitar.
“Pernah dibilang, ngapain, sih, beli begituan mending duitnya dipake buat beli barang yang lebih berguna aja,” kata Rafif menirukan perkataan orang.
tulis komentar anda