Cara Membuat Prioritas, Gunakan Time Management Matrix!
Jum'at, 13 Agustus 2021 - 21:05 WIB
JAKARTA - Dunia serba cepat mendorong setiap orang untuk selalu bergerak. Sampai permasalahan muncul saat waktu 24 jam terasa belum cukup untuk melakukan semua yang kita inginkan.
Membandingkan yang penting dan mendesak dapat menjadi langkah yang tepat untuk menyusun prioritas . Di sinilah Time Management Matrix bisa menjadi solusi.
Time Management Matrix merupakan diagram berbentuk empat kuadran yang dibuat sebagai strategi untuk menyusun prioritas. Dua tokoh penting berperan dalam pembuatan Time Management Matrix. Mereka yaitu Dwight Eisenhower selaku presiden ke-34 Amerika Serikat yang pertama mengenalkan konsep ini, lalu disempurnakan oleh Stephen Covey lewat bukunya "The 7 Habits of Highly Effective People".
Time Management Matrix tidak hanya tentang cara membagi waktu, tapi juga membantu individu membedakan tugas yang penting dan mendesak. Perbedaan antara tugas penting dan mendesak ialah penting berarti berperan dalam tujuan jangka panjang. Sementara mendesak belum tentu berperan dalam tujuan jangka panjang, tapi akan berdampak buruk jika tidak dikerjakan.
Dalam Time Management Matrix, setiap tugas atau tanggung jawab dibagi ke dalam empat kuadran berdasarkan tingkat penting dan mendesaknya.
Baca Juga: Inilah Soft Skill yang Bikin Pekerja Disenangi di Kantor
Foto: weekplan
KUADRAN 1: Penting dan Mendesak
berada pada atas kiri dalam kuadran, kuadran 1 akan berdampak buruk jika tidak dikerjakan. Contoh dari tugas yang dapat ditaruh pada kuadran 1 ialah mengerjakan tugas tenggat waktu besok atau membayar tagihan.
KUADRAN 2: Penting tapi Tidak Mendesak
Berada di samping kuadran 1, kuadran 2 tidak terlalu berdampak buruk jika tidak dikerjakan. Contoh dari kuadran 2 ialah belajar untuk ujian minggu depan atau berolahraga.
KUADRAN 3: Tidak Penting tapi Mendesak
Tidak terlalu penting, tapi mendesak untuk dikerjakan. Individu cenderung memilih untuk mengerjakan tugas pada kuadran 3 terlebih dahulu dibanding kuadran 1. Ini dapat menjadi bentuk penundaan (procrastination) kalau tidak membatasi diri. Contoh dari kuadran 3 ialah membalas surel. Membalas surel memang mendesak, tapi tidak berdampak pada tujuan jangka panjang.
KUADRAN 4: Tidak Penting dan Tidak Mendesak
Membuang-buang waktu, kegiatan di kuadran 4 dapat menjadi sumber masalah dan penundaan terbesar. Salah satu contoh dari kuadran 4 ialah bermain-main di media sosial.
Baca Juga: 10 Skills Ini Paling Dibutuhkan Di Tahun 2025, Kamu Punya Enggak?
Menggunakan Time Management Matrix memiliki berbagai keuntungan, seperti meningkatkan produktivitas, disiplin, dan bisa lebih dekat dengan tujuan yang ingin dicapai. Jadi untuk kamu yang sering menunda-nunda, sebaiknya segera berbenah, ya!
Nikita Rosa Damayanti Waluyo
Membandingkan yang penting dan mendesak dapat menjadi langkah yang tepat untuk menyusun prioritas . Di sinilah Time Management Matrix bisa menjadi solusi.
Time Management Matrix merupakan diagram berbentuk empat kuadran yang dibuat sebagai strategi untuk menyusun prioritas. Dua tokoh penting berperan dalam pembuatan Time Management Matrix. Mereka yaitu Dwight Eisenhower selaku presiden ke-34 Amerika Serikat yang pertama mengenalkan konsep ini, lalu disempurnakan oleh Stephen Covey lewat bukunya "The 7 Habits of Highly Effective People".
Time Management Matrix tidak hanya tentang cara membagi waktu, tapi juga membantu individu membedakan tugas yang penting dan mendesak. Perbedaan antara tugas penting dan mendesak ialah penting berarti berperan dalam tujuan jangka panjang. Sementara mendesak belum tentu berperan dalam tujuan jangka panjang, tapi akan berdampak buruk jika tidak dikerjakan.
Dalam Time Management Matrix, setiap tugas atau tanggung jawab dibagi ke dalam empat kuadran berdasarkan tingkat penting dan mendesaknya.
Baca Juga: Inilah Soft Skill yang Bikin Pekerja Disenangi di Kantor
Foto: weekplan
KUADRAN 1: Penting dan Mendesak
berada pada atas kiri dalam kuadran, kuadran 1 akan berdampak buruk jika tidak dikerjakan. Contoh dari tugas yang dapat ditaruh pada kuadran 1 ialah mengerjakan tugas tenggat waktu besok atau membayar tagihan.
KUADRAN 2: Penting tapi Tidak Mendesak
Berada di samping kuadran 1, kuadran 2 tidak terlalu berdampak buruk jika tidak dikerjakan. Contoh dari kuadran 2 ialah belajar untuk ujian minggu depan atau berolahraga.
KUADRAN 3: Tidak Penting tapi Mendesak
Tidak terlalu penting, tapi mendesak untuk dikerjakan. Individu cenderung memilih untuk mengerjakan tugas pada kuadran 3 terlebih dahulu dibanding kuadran 1. Ini dapat menjadi bentuk penundaan (procrastination) kalau tidak membatasi diri. Contoh dari kuadran 3 ialah membalas surel. Membalas surel memang mendesak, tapi tidak berdampak pada tujuan jangka panjang.
KUADRAN 4: Tidak Penting dan Tidak Mendesak
Membuang-buang waktu, kegiatan di kuadran 4 dapat menjadi sumber masalah dan penundaan terbesar. Salah satu contoh dari kuadran 4 ialah bermain-main di media sosial.
Baca Juga: 10 Skills Ini Paling Dibutuhkan Di Tahun 2025, Kamu Punya Enggak?
Menggunakan Time Management Matrix memiliki berbagai keuntungan, seperti meningkatkan produktivitas, disiplin, dan bisa lebih dekat dengan tujuan yang ingin dicapai. Jadi untuk kamu yang sering menunda-nunda, sebaiknya segera berbenah, ya!
Nikita Rosa Damayanti Waluyo
tulis komentar anda