Inilah Soft Skill yang Bikin Pekerja Disenangi di Kantor
loading...
A
A
A
JAKARTA - Keterampilan teknis (hard skill) dan keterampilan nonteknis (soft skill) sama-sama penting dalam dunia kerja, tapi punya definisi berbeda.
Keterampilan teknis mengacu pada keterampilan hidup yang bisa didapat dari belajar dan berlatih. Contohnya kemampuan dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu atau kemampuan mahir dalam berbahasa asing.
Sedangkan keterampilan nonteknis adalah keterampilan personal dan interpersonal, fokus pada cara berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.
Keterampilan ini sifatnya subyektif, jadi susah untuk diukur, tapi tetap bisa dilatih. Contohnya seperti kepercayaan diri, kepemimpinan, kreativitas, dan cara berkomunikasi.
Banyak orang yang masih menyepelekan pentingnya mengasah keterampilan soft skill ini. Padahal keterampilan tersebut memudahkan kita menjalani kehidupan di dunia kerja maupun dalam hubungan sosial.
Menurut Mala, seorang manajer di sebuah yayasan bidang pendidikan, saat mulai memasuki dunia kerja, seseorang harus sudah siap untuk cepat beradaptasi dan mempelajari budaya perusahaan yang tidak tertulis.
Karena itulah, ada beberapa aspek penting yang harus diperhatikan seorang pekerja supaya lebih disukai di lingkungan kerja.
Pertama, yaitu disiplin waktu. Orang yang pandai melakukan manajemen waktu, seperti datang tepat waktu saat bekerja dan terutama pada saat janji pertemuan dengan pihak ketiga, sangat disukai atasan.
“Kemampuan disiplin waktu bisa menandakan bahwa kita bisa menghargai orang lain,” ujar Mala.
Foto: Freepik
Kedua,gakgampang menyerah, ulet, tekun, dan bisa menyelesaikan suatu masalah dengan baik.
“Kalau kita bisa mendapatkan penilaian tinggi dari atasan, akan memungkinkan kita diberi tanggung jawab lebih yang menjadi tanda bahwa kita adalah salah satu individu yang berkualitas,” terangnya.
Ketiga, menjadi pendengar yang baik. Soalnya, kita jadi bisa memahami orang lain hingga bisa menumbuhkan rasa empati kita terhadap lingkungan sekeliling, baik klien atau rekan bisnis.
Foto: Shutterstock
Keempat, punya kemampuan bekerja sama dengan siapa pun, terutama dengan rekan satu tim.
Dalam kerja tim, diperlukan kualitas seorang pemimpin, juga kemampuan untuk saling mendukung dan memperkuat satu sama lain agar bisa saling bersinergi.
Terakhir tapi gak kalah penting, yaitu bisa tampil dengan busana rapi, karena pakaian mencerminkan kepribadian.
“Bidang pekerjaan yang kita geluti biasanya punya definisi masing-masing dalam mengartikan ‘berpakaian yang rapi’, jadi berlatihlah untuk selalu tampil rapi sesuai ketentuan sehingga bisa menjadi nilai tambah di lingkungan kantor,” tegasnya.
GenSINDO
Adita Roro Lastamimi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Keterampilan teknis mengacu pada keterampilan hidup yang bisa didapat dari belajar dan berlatih. Contohnya kemampuan dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu atau kemampuan mahir dalam berbahasa asing.
Sedangkan keterampilan nonteknis adalah keterampilan personal dan interpersonal, fokus pada cara berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.
Keterampilan ini sifatnya subyektif, jadi susah untuk diukur, tapi tetap bisa dilatih. Contohnya seperti kepercayaan diri, kepemimpinan, kreativitas, dan cara berkomunikasi.
Banyak orang yang masih menyepelekan pentingnya mengasah keterampilan soft skill ini. Padahal keterampilan tersebut memudahkan kita menjalani kehidupan di dunia kerja maupun dalam hubungan sosial.
Menurut Mala, seorang manajer di sebuah yayasan bidang pendidikan, saat mulai memasuki dunia kerja, seseorang harus sudah siap untuk cepat beradaptasi dan mempelajari budaya perusahaan yang tidak tertulis.
Karena itulah, ada beberapa aspek penting yang harus diperhatikan seorang pekerja supaya lebih disukai di lingkungan kerja.
Pertama, yaitu disiplin waktu. Orang yang pandai melakukan manajemen waktu, seperti datang tepat waktu saat bekerja dan terutama pada saat janji pertemuan dengan pihak ketiga, sangat disukai atasan.
“Kemampuan disiplin waktu bisa menandakan bahwa kita bisa menghargai orang lain,” ujar Mala.
Foto: Freepik
Kedua,gakgampang menyerah, ulet, tekun, dan bisa menyelesaikan suatu masalah dengan baik.
“Kalau kita bisa mendapatkan penilaian tinggi dari atasan, akan memungkinkan kita diberi tanggung jawab lebih yang menjadi tanda bahwa kita adalah salah satu individu yang berkualitas,” terangnya.
Ketiga, menjadi pendengar yang baik. Soalnya, kita jadi bisa memahami orang lain hingga bisa menumbuhkan rasa empati kita terhadap lingkungan sekeliling, baik klien atau rekan bisnis.
Foto: Shutterstock
Keempat, punya kemampuan bekerja sama dengan siapa pun, terutama dengan rekan satu tim.
Dalam kerja tim, diperlukan kualitas seorang pemimpin, juga kemampuan untuk saling mendukung dan memperkuat satu sama lain agar bisa saling bersinergi.
Terakhir tapi gak kalah penting, yaitu bisa tampil dengan busana rapi, karena pakaian mencerminkan kepribadian.
“Bidang pekerjaan yang kita geluti biasanya punya definisi masing-masing dalam mengartikan ‘berpakaian yang rapi’, jadi berlatihlah untuk selalu tampil rapi sesuai ketentuan sehingga bisa menjadi nilai tambah di lingkungan kantor,” tegasnya.
GenSINDO
Adita Roro Lastamimi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(it)