Ini Beda Serial Snowpiercer dengan versi Film Garapan Bong Joon Ho

Sabtu, 23 Mei 2020 - 08:58 WIB
Dalam film, alur bergerak linier, dari gerbong paling belakang hingga gerbong terdepan. Tempo ceritanya juga cepet banget, dibumbui adegan laga brutal.

Sementara dalam serialnya, cerita bergerak dari gerbang terbelakang, lalu maju mundur mengikuti gerak Layton yang berusaha menemukan pelaku pembunuhan sambil merencanakan pemberontakan kelas Ekor.

"Ada 1.001 gerbong, jadi kami terbuka pada banyak cerita dan banyak kejutan. Kami tetap menjaga ritmenya (seperti dalam film)," kata Graeme Manson saat sesi wawancara video call dengan para jurnalis dari Asia, termasuk SINDO Media.

4. EKSPLORASI TIAP KELAS



Foto: Netflix

Karena konsepnya serial, "Snowpiercer" lebih bebas mengeksplorasi tiap kelas dalam kereta. Kita bakal melihat gimana suasana dan karakter orang-orang di kelas Ekor (penumpang gelap yang gak punya tiket), kelas III (kelas buruh menengah ke bawah), kelas II (kelas menengah ke atas), dan kelas I alias kelas eksekutif (kelas para borjuis yang jumlahnya cuma sedikit).

Kita juga bakal dikasih lihat gimana cara kerja dan berjalannya kehidupan di tiap-tiap kelas. Tiap kelas punya desain ruang dan atmosfer yang berbeda-beda, dan bakal terasa banget perbedaan gambaran tiap kelas.

Season pertama terdiri dari 10 episode, jadi lumayan banget untuk melihat gimana pergulatan dan konflik di tiap kelas tersebut. Pastinya, pertentangan antarkelas dan unsur politis juga muncul dalam serial ini.

5. MISTERI MR WILFORD



Foto: Netflix

Ini jadi salah satu bagian paling asyik dalam serial "Snowpiercer". Versi filmnya menempatkan Mr Wilford sebagai sosok misterius yang baru muncul pada akhir film. Dalam serialnya, sosok pemilik kereta ini juga misterius. Seberapa misteriusnya, kamu bisa melihatnya pada akhir episode pertama, season pertama. Pokoknya, siap-siap terima kejutan, deh!

"Akhir season pertama juga ada cliffhanger (cerita yang menggantung) yang sangat menarik. Jadi sangat layak ditunggu," kata Graeme.

Nah, makin penasaran, kan?
(it)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More