5 Dialog dalam Drama Korea yang Bisa Jadi Pegangan Hidupmu
Rabu, 07 April 2021 - 14:36 WIB
Foto: tvN
Drama "Start-Up" memotret dengan baik persoalan dalam dunia kerja dan ambisi anak muda dalam kariernya .
“I want to be on the 32nd floor. The elevator we take won't take me there. I should get on one that will. That's why I'm quitting,” ujar Se-Dal-mi. (Aku ingin ada di lantai 32. Lift ini tidak akan membawa kita ke sana. Aku harus naik yang membawaku ke sana. Itulah mengapa aku berhenti").
Kalimat yang diucapkan Dal-mi ini ada dalam konteks ambisi, kapan kita tahu waktu yang tepat untuk berhenti, lalu mengejar mimpi yang lebih besar lagi.
Selain kalimat ini, kalimat lainnya dalam "Start-Up" yang juga patut kita pegang adalah, "From time to time, it'd be wonderful to sail off without a map" (Dari waktu ke waktu, akan sangat menyenangkan kalau bisa berlayar tanpa peta").
Kalimat tersebut ingin mengatakan bahwa tidak apa-apa kalau kita kadang merasa tersesat, atau tidak tahu apa yang akan kita hadapi besok, atau lusa, dan seterusnya. Bagaimana pun semua itu adalah bagian dari perjalanan hidup.
Syaula Aida Rizqiyah
Kontributor GenSINDO
Sekolah Tinggi Multimedia
Instagram: @syaulaaida
Drama "Start-Up" memotret dengan baik persoalan dalam dunia kerja dan ambisi anak muda dalam kariernya .
“I want to be on the 32nd floor. The elevator we take won't take me there. I should get on one that will. That's why I'm quitting,” ujar Se-Dal-mi. (Aku ingin ada di lantai 32. Lift ini tidak akan membawa kita ke sana. Aku harus naik yang membawaku ke sana. Itulah mengapa aku berhenti").
Kalimat yang diucapkan Dal-mi ini ada dalam konteks ambisi, kapan kita tahu waktu yang tepat untuk berhenti, lalu mengejar mimpi yang lebih besar lagi.
Selain kalimat ini, kalimat lainnya dalam "Start-Up" yang juga patut kita pegang adalah, "From time to time, it'd be wonderful to sail off without a map" (Dari waktu ke waktu, akan sangat menyenangkan kalau bisa berlayar tanpa peta").
Kalimat tersebut ingin mengatakan bahwa tidak apa-apa kalau kita kadang merasa tersesat, atau tidak tahu apa yang akan kita hadapi besok, atau lusa, dan seterusnya. Bagaimana pun semua itu adalah bagian dari perjalanan hidup.
Syaula Aida Rizqiyah
Kontributor GenSINDO
Sekolah Tinggi Multimedia
Instagram: @syaulaaida
(ita)
tulis komentar anda