Sering Muncul dalam Drama Korea dan Lagu, Ini 3 Fakta Kelam Sungai Han

Rabu, 07 April 2021 - 12:35 WIB


Foto:koreajoongangdaily,com

Karena citranya yang buruk, kini Jembatan Mapo diberi nama “Jembatan Harapan” dan ditulisi berbagai kalimat pencegahan bunuh diri. Diharapkan dengan begitu tidak ada lagi yang akan mengakhiri hidupnya, setidaknya di jembatan tersebut.

Untuk tujuan yang sama, ditaruh juga tulisan pencegahan bunuh diri di railing jembatan dan Han River SOS Hotline melalui telepon yang dipasang di berbagai jembatan.

Melansir dari Korea Times , setidaknya ada 75 booth telepon di 20 jembatan di sepanjang Sungai Han sejak Maret 2020. Penambahan fasilitas ini berkaitan dengan pandemi COVID-19 yang dikhawatirkan meningkatkan potensi bunuh diri terutama di kalangan anak muda.

2. PENULIS PESAN ANTIBUNUH DIRI MALAH MENGHABISI NYAWANYA SENDIRI



Foto: koreabizwire.com

Penulisan beragam pesan terkait pencegahan bunuh diri di Sungai Han mulai digalakkan sejak 2012 setelah kasus bunuh diri dengan melompat dari jembatan meningkat pesat.

Selain pesan penguatan dari warga, ada juga beberapa pesan yang ditulis oleh para selebritas, seperti Jo Su-mi, Ha Jung-wo, dan Lee Hyo-ri.

Sayangnya, mengutip dari Korea Times , adasatu pesan yang dipasang di Jembatang Hangang dihapus oleh Pemerintah Kota Seoul pada Juli 2020.

Ini karena penulisnya adalah mantan Wali Kota Seoul, Park Won-soon. Won-soon memutuskan untuk bunuh diri setelah tersandung skandal pelecehan seksual yang dilakukannya terhadap sekretarisnya. Penghapusan dilakukan karena ada keluhan dan saran dari warga.

Selain itu, pemerintah kota pun kini sedang meninjau ulang kefektifan pencantuman pesan-pesan antibunuh diri di sekitar Sungai Han.

3. KASUS BUNUH DIRI DI SUNGAI HAN SELAMA PANDEMI COVID-19



Foto: koreandramaland.com

Pandemi saat ini terbukti menjadi penyebab meningkatnya tingkat depresi dan kecemasan sebagian besar orang di seluruh penjuru dunia, termasuk Korea Selatan.

Mengutip dari South China Morning Post , kasus bunuh diri perempuan muda di Korea Selatan pada Januari-Juni 2020 meningkat sebanyak lebih dari 40% dibanding saat sebelum pandemi terjadi. Adanya diskriminasi gender dalam berbagai bentuk menjadi salah satu pemantik meroketnya persentase bunuh diri mereka.

Yang lebih mengenaskan, pada Februari 2020, merangkum dari mothership.sg , pegawai kantor berusia 30 tahun ditemukan bunuh diri di Sungai Han. Setelah diselidiki, ternyata pegawai tersebut bekerja di Kantor Perencanaan Keselamatan Darurat yang turut mengurus masalah wabah COVID-19 di Korea Selatan.

Berdasarkan rekaman CCTV, mobil pegawai tersebut menabrak railing Jembatan Dongjak sebelum melompat ke Sungai Han. Mayat pegawai tersebut kemudian ditemukan oleh tim penyelamat sekitar pukul 09.00 KST. Pihak kepolisian berusaha menyelidiki keterkaitan antara beban kerja dan alasan pegawai tersebut bunuh diri.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More