Kontroversi Bibimbap 'Vincenzo', Profesor Sejarah Ikut Turun Tangan Menjelaskan
Rabu, 17 Maret 2021 - 10:36 WIB
SEOUL - Serial " Vincenzo " yang diperankan Song Joong-ki baru-baru ini mendapat kritik dari penonton di Korea Selatan terkait product placementbibimbap dalam adegannya.
Dalam salah satu adegan dari episode terbarunya, Vincenzo ( Song Joong-ki ) terlihat memakan bibimbap - makanan populer asal Korea - tapi mereknya ternyata dari China.
Ini jadi hal yang serius buat penonton di Korea Selatan, mengingat beberapa tahun terakhir, hubungan negara tersebut dan China sedang tidak harmonis.
Baca Juga: Dilarang Diputar Selama 4 Tahun, Lagu BTS Akhirnya Muncul Lagi di Radio China
Mengutip Koreaboo , sebelum kejadian ini, China juga beberapa kali dilaporkan berusaha mengklaim kimchi, taekwondo, dan hanbok sebagai bagian dari China. Padahal selama ini tiga hal tersebut erat kaitannya dengan budaya Korea.
Drama "True Beauty" yang tayang di tvN juga pernah menempatkan product placement dari China dalam adegannya.
Foto: tvN
Di tengah kontroversi inilah seorang profesor sejarah bernama Seo Kyung-duk mengunggah pendapatnya di akun Instagram @seokyoungduk, dan memberikan alasan mengapa iklan produk China dalam drama Korea jadi sesuatu yang tidak menyenangkan untuk publik Korea.
"Saya tahu bahwa iklan dalam sebuah drama adalah hal yang biasa. Namun pada masa seperti sekarang ini, hal tersebut bukan hal yang bijak untuk dilakukan mengingat China sempat ingin mengklaim kimchi, hanbook, pansori, dan lainnya sebagai milik mereka," kata Kyung-duk menjelaskan.
Foto: tvN
Sang profesor lebih lanjut menulis, bahwa kondisi ini makin diperparah dengan adanya tulisan China di kemasan produk bibimbap yang dimakan Vincenzo.
"Hal ini bisa menimbulkan persepsi masyarakat global bahwa bibimbap adalah kuliner dari China," ujarnya. Seperti diketahui, selain tayang di tvN, "Vincenzo" juga ditayangkan di Netflix untuk penonton internasional.
Baca Juga: Sinopsis dan Komentar Para Pemain Drama Korea Terbaru 'Navillera'
Karena kontroversi ini, tvN pun memutuskan untuk mengevaluasi kontrak kerja sama mereka dengan perusahaan produk bibimbap dari China tersebut. Ada kemungkinan, kerja sama keduanya akan ditunda.
Dalam salah satu adegan dari episode terbarunya, Vincenzo ( Song Joong-ki ) terlihat memakan bibimbap - makanan populer asal Korea - tapi mereknya ternyata dari China.
Ini jadi hal yang serius buat penonton di Korea Selatan, mengingat beberapa tahun terakhir, hubungan negara tersebut dan China sedang tidak harmonis.
Baca Juga: Dilarang Diputar Selama 4 Tahun, Lagu BTS Akhirnya Muncul Lagi di Radio China
Mengutip Koreaboo , sebelum kejadian ini, China juga beberapa kali dilaporkan berusaha mengklaim kimchi, taekwondo, dan hanbok sebagai bagian dari China. Padahal selama ini tiga hal tersebut erat kaitannya dengan budaya Korea.
Drama "True Beauty" yang tayang di tvN juga pernah menempatkan product placement dari China dalam adegannya.
Foto: tvN
Di tengah kontroversi inilah seorang profesor sejarah bernama Seo Kyung-duk mengunggah pendapatnya di akun Instagram @seokyoungduk, dan memberikan alasan mengapa iklan produk China dalam drama Korea jadi sesuatu yang tidak menyenangkan untuk publik Korea.
"Saya tahu bahwa iklan dalam sebuah drama adalah hal yang biasa. Namun pada masa seperti sekarang ini, hal tersebut bukan hal yang bijak untuk dilakukan mengingat China sempat ingin mengklaim kimchi, hanbook, pansori, dan lainnya sebagai milik mereka," kata Kyung-duk menjelaskan.
Foto: tvN
Sang profesor lebih lanjut menulis, bahwa kondisi ini makin diperparah dengan adanya tulisan China di kemasan produk bibimbap yang dimakan Vincenzo.
"Hal ini bisa menimbulkan persepsi masyarakat global bahwa bibimbap adalah kuliner dari China," ujarnya. Seperti diketahui, selain tayang di tvN, "Vincenzo" juga ditayangkan di Netflix untuk penonton internasional.
Baca Juga: Sinopsis dan Komentar Para Pemain Drama Korea Terbaru 'Navillera'
Karena kontroversi ini, tvN pun memutuskan untuk mengevaluasi kontrak kerja sama mereka dengan perusahaan produk bibimbap dari China tersebut. Ada kemungkinan, kerja sama keduanya akan ditunda.
(ita)
tulis komentar anda