Ini Kelebihan dan Kekurangan Grup K-Pop di Bawah SM Entertainment
Rabu, 24 Februari 2021 - 17:26 WIB
SM Entertainment punya banyak artis dalam naungan mereka, tapi tidak berarti ada senioritas yang kental di sana. Seperti Super Junior yang debut sejak lama, tapi mereka tetap membimbing juniornya seperti NCT, Red Velvet, dan Aespa. Walaupun punya perbedaan usia yang sangat jauh, persahabatan para artis dalam agensi ini sudak seperti layaknya keluarga dengan saling memberikan dukungan.
4. PUNYA DIDIKAN ETIKA YANG BAIK
Foto: SM Entertainment
Saat menjalani masa pelatihan, para traineetidak hanya harus menjalani kelas vokal dan dancesaja, mereka juga harus mengikuti kelas etika untuk mempelajari cara bersikap dan bertingkah laku dengan baik.
Baca Juga: Film Dokumenter 'Persona' Ungkap Bahayanya Tes Kepribadian MBTI
KEKURANGAN
1. AGENSI MEMBATASI IDOL MEMPRODUKSI MUSIK SENDIRI
Foto: SM Entertainment
SM Entertainment punya standar tersendiri untuk merilis sebuah lagu, dengan kurasi dari komposer agensi tersebut. Karena itulah, para idoldi sini tak banyak menyanyikan lagu mereka sendiri karena tak lolos kurasi. Bisa dibilang, kreativitas mereka dibatasi jika berada dalam SM Entertainment.
Padahal banyak sekali artis SM Entertainment yang punya bakat menulis lagu, seperti Chanyeol EXO. Agensi ini memutuskan untuk artisnya lebih fokus sebagai penyanyi dibanding sebagai penulis lagu, komposer, atau produser.
2. PENGHASILAN YANG TIDAK ADIL KEPADA ARTISNYA
Foto: Soompi
Ketidakadilan ini mengacu pada aturan keuntungan penjualan album fisik 95% untuk perusahaan, sedangkan 5% untuk idol. Untuk album fisik yang diperbarui, 90% untuk perusahaan, sedangkan 10% untuk idol. Saat diundang ke acara atau event seperti konser, maka 60% keuntungan untuk perusahaan sedangkan 40% untuk idol.
Jika promosi di luar negeri, 30% untuk perusahaan dan 70% untuk idol. Hal ini selalu menjadi perbincangan para penggemar artis-artis agensi ini karena mereka menilai para idol sudah bekerja dengan sangat keras setiap hari.
4. PUNYA DIDIKAN ETIKA YANG BAIK
Foto: SM Entertainment
Saat menjalani masa pelatihan, para traineetidak hanya harus menjalani kelas vokal dan dancesaja, mereka juga harus mengikuti kelas etika untuk mempelajari cara bersikap dan bertingkah laku dengan baik.
Baca Juga: Film Dokumenter 'Persona' Ungkap Bahayanya Tes Kepribadian MBTI
KEKURANGAN
1. AGENSI MEMBATASI IDOL MEMPRODUKSI MUSIK SENDIRI
Foto: SM Entertainment
SM Entertainment punya standar tersendiri untuk merilis sebuah lagu, dengan kurasi dari komposer agensi tersebut. Karena itulah, para idoldi sini tak banyak menyanyikan lagu mereka sendiri karena tak lolos kurasi. Bisa dibilang, kreativitas mereka dibatasi jika berada dalam SM Entertainment.
Padahal banyak sekali artis SM Entertainment yang punya bakat menulis lagu, seperti Chanyeol EXO. Agensi ini memutuskan untuk artisnya lebih fokus sebagai penyanyi dibanding sebagai penulis lagu, komposer, atau produser.
2. PENGHASILAN YANG TIDAK ADIL KEPADA ARTISNYA
Foto: Soompi
Ketidakadilan ini mengacu pada aturan keuntungan penjualan album fisik 95% untuk perusahaan, sedangkan 5% untuk idol. Untuk album fisik yang diperbarui, 90% untuk perusahaan, sedangkan 10% untuk idol. Saat diundang ke acara atau event seperti konser, maka 60% keuntungan untuk perusahaan sedangkan 40% untuk idol.
Jika promosi di luar negeri, 30% untuk perusahaan dan 70% untuk idol. Hal ini selalu menjadi perbincangan para penggemar artis-artis agensi ini karena mereka menilai para idol sudah bekerja dengan sangat keras setiap hari.
Lihat Juga :
tulis komentar anda