Tambah Wawasan, Poltekip dan Poltekim Berikan Sosialisasi ke SMA Pradita Dirgantara
Senin, 08 Februari 2021 - 20:17 WIB
BOYOLALI - Sekolah Kedinasan Politeknik Ilmu Permasyarakatan (Poltekip) dan Politeknik Imigrasi (Poltekim) mengadakan sosialisasi di SMA Pradita Dirgantara lewat zoom meeting, Selasa 2 Februari 2021 lalu. Sosialisasi untuk memberikan tambahan wawasan bagi siswa siswi SMA Pradita Dirgantara tentang keberadaan universitas-universitas ternama di Indonesia.
Acara ini diikuti 450 siswa kelas X, XI dan XII, guru serta orang tua siswa SMA Pradita Dirgantara . Wakil Ketua Yasarini, Inong Fadjar Prasetyo mengatakan, dalam menyongsong fenomena bonus demografi dan persaingan global yang semakin ketat, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah mengubah strategi pembangunan. Dari pembangunan infrastruktur menjadi pembangunan sumber daya manusia.
“Untuk itu Kemendikbud telah berupaya untuk membangun pendidikan vokasi sehingga dunia pendidikan Indonesia fokus untuk memberikan keterampilan kerja bagi generasi muda. Tujuannya agar memiliki kualifikasi dan keahlian yang dapat diterapkan dan dapat berkontribusi langsung di bidang industri kemasyarakatan ataupun berwirausaha,” kata Inong dalam sambutannya.
Menurut Inong, ada banyak sekali keuntungan jika memilih untuk melanjutkan pendidikan vokasi. Salah satunya kemudahan mendapatkan pekerjaan. Ini karena banyak institusi maupun perusahaan yang membutuhkan lulusan yang sudah memiliki keterampilan khusus di bidang tertentu.
“Dalam kesempatan ini izinkan saya sedikit mengulas mengenai SMA Pradita Dirgantara khususnya kepada jajaran Poltekip dan Poltekim bahwa. SMA Pradita Dirgantara merupakan sekolah dengan konsep Boarding School yang sudah menerapkan kurikulum merdeka belajar dengan standarisasi nasional maupun internasional,” jelasnya.
Siswa SMA Pradita Dirgantara disiapkan untuk menjadi pemimpin bangsa yang tangguh, cerdas, kreatif, aktif serta memiliki keterampilan di berbagai bidang. “Hal tersebut tentunya senada dengan Poltekip dan Poltekim yang menginginkan calon taruna-taruni yang memiliki kelebihan dalam potensi akademik dan fisik yang baik. Besar harapan kami tentunya akan banyak taruna-taruni Poltekip dan Poltekim berasal dari lulusan SMA Pradita Dirgantara,” lanjutnya.
Kepala Bagian Administrasi Akademik Ketarunaan Poltekip, Marsudi merasa tersanjung karena SMA Pradita Dirgantara memberikan kesempatan kepada Poltekip dan Poltekim untuk menyampaikan sosialisasi. Ia berharap sosialisasi ini bisa memberi semangat para siswa SMA Pradita Dirgantara agar nanti bisa masuk ke Poltekip ataupun Poltekim.
“Institusi ini menerapkan 70% praktek 30% teori, dan memang nanti dipersiapkan sebagai ASN yang siap melaksanakan tugas di Kementerian Hukum dan HAM khususnya di Kemasyarakatan dan Direktorat Jenderal Imigrasi,” katanya.
Marsudi mengatakan, program yang ada di Poltekip dan Poltekim hampir sama yaitu terdapat sistem pendidikan pengajaran pelatihan dan pengasuhan. Para taruna dan taruni ada dalam pengawasan para pembina walaupun melalui pembelajaran jarak jauh karena pandemi Covid-19 .
Sementara Kepala Sub Bagian Administrasi dan Akademik Poltekip Indri Astuti menjelaskan, sejarah berdirinya Poltekip, pengetahuan umum tentang Poltekim dan 3 program studi di Poltekim. Yakni program studi Manajemen Permasyarakatan, Teknik Permasyarakatan, dan Bimbingan Kemasyarakatan. Selain itu, Indri juga menyampaikan informasi mengenai proses pendaftaran untuk melanjutkan pendidikan di Poltekip dan prospek pekerjaan ataupun benefit yang didapat setelah taruna-taruni menyelesaikan pendidikannya di Poltekip.
Plt.Wakil Direktur 1 Poltekim Kusmoyo Ponco Adi Aji dalam pemaparannya menjelaskan mengenai program akademik dan non akademik poltekim. Termasuk juga kegiatan taruna, prospek pekerjaan, serta proses pendaftaran untuk melanjutkan pendidikan di Poltekim.
Acara ini diikuti 450 siswa kelas X, XI dan XII, guru serta orang tua siswa SMA Pradita Dirgantara . Wakil Ketua Yasarini, Inong Fadjar Prasetyo mengatakan, dalam menyongsong fenomena bonus demografi dan persaingan global yang semakin ketat, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah mengubah strategi pembangunan. Dari pembangunan infrastruktur menjadi pembangunan sumber daya manusia.
“Untuk itu Kemendikbud telah berupaya untuk membangun pendidikan vokasi sehingga dunia pendidikan Indonesia fokus untuk memberikan keterampilan kerja bagi generasi muda. Tujuannya agar memiliki kualifikasi dan keahlian yang dapat diterapkan dan dapat berkontribusi langsung di bidang industri kemasyarakatan ataupun berwirausaha,” kata Inong dalam sambutannya.
Menurut Inong, ada banyak sekali keuntungan jika memilih untuk melanjutkan pendidikan vokasi. Salah satunya kemudahan mendapatkan pekerjaan. Ini karena banyak institusi maupun perusahaan yang membutuhkan lulusan yang sudah memiliki keterampilan khusus di bidang tertentu.
“Dalam kesempatan ini izinkan saya sedikit mengulas mengenai SMA Pradita Dirgantara khususnya kepada jajaran Poltekip dan Poltekim bahwa. SMA Pradita Dirgantara merupakan sekolah dengan konsep Boarding School yang sudah menerapkan kurikulum merdeka belajar dengan standarisasi nasional maupun internasional,” jelasnya.
Siswa SMA Pradita Dirgantara disiapkan untuk menjadi pemimpin bangsa yang tangguh, cerdas, kreatif, aktif serta memiliki keterampilan di berbagai bidang. “Hal tersebut tentunya senada dengan Poltekip dan Poltekim yang menginginkan calon taruna-taruni yang memiliki kelebihan dalam potensi akademik dan fisik yang baik. Besar harapan kami tentunya akan banyak taruna-taruni Poltekip dan Poltekim berasal dari lulusan SMA Pradita Dirgantara,” lanjutnya.
Kepala Bagian Administrasi Akademik Ketarunaan Poltekip, Marsudi merasa tersanjung karena SMA Pradita Dirgantara memberikan kesempatan kepada Poltekip dan Poltekim untuk menyampaikan sosialisasi. Ia berharap sosialisasi ini bisa memberi semangat para siswa SMA Pradita Dirgantara agar nanti bisa masuk ke Poltekip ataupun Poltekim.
“Institusi ini menerapkan 70% praktek 30% teori, dan memang nanti dipersiapkan sebagai ASN yang siap melaksanakan tugas di Kementerian Hukum dan HAM khususnya di Kemasyarakatan dan Direktorat Jenderal Imigrasi,” katanya.
Marsudi mengatakan, program yang ada di Poltekip dan Poltekim hampir sama yaitu terdapat sistem pendidikan pengajaran pelatihan dan pengasuhan. Para taruna dan taruni ada dalam pengawasan para pembina walaupun melalui pembelajaran jarak jauh karena pandemi Covid-19 .
Sementara Kepala Sub Bagian Administrasi dan Akademik Poltekip Indri Astuti menjelaskan, sejarah berdirinya Poltekip, pengetahuan umum tentang Poltekim dan 3 program studi di Poltekim. Yakni program studi Manajemen Permasyarakatan, Teknik Permasyarakatan, dan Bimbingan Kemasyarakatan. Selain itu, Indri juga menyampaikan informasi mengenai proses pendaftaran untuk melanjutkan pendidikan di Poltekip dan prospek pekerjaan ataupun benefit yang didapat setelah taruna-taruni menyelesaikan pendidikannya di Poltekip.
Plt.Wakil Direktur 1 Poltekim Kusmoyo Ponco Adi Aji dalam pemaparannya menjelaskan mengenai program akademik dan non akademik poltekim. Termasuk juga kegiatan taruna, prospek pekerjaan, serta proses pendaftaran untuk melanjutkan pendidikan di Poltekim.
(poe)
Lihat Juga :
tulis komentar anda