8 Perbedaan antara Industri K-Pop dan Musik Amerika

Selasa, 29 Desember 2020 - 17:13 WIB
Kondisi ini sangat berbeda dengan industri musik di Korea. Beberapa idol memulai kariernya dengan kemampuan bernyanyi yang di bawah standar. Para member SHINee pernah mengatakan bahwa dulu mereka tak bisa bernyanyi dengan baik dan harus latihan keras untuk menjadi grup vokal seperti sekarang ini.

Selain itu, tiap member dalam satu grup belum tentu punya kemampuan bernyanyi yang sama. Karena itulah ada pembagian seperti vokalis utama, rapper utama, penari utama, bahkan status main visual, istilah untuk member yang wajahnya paling ganteng atau cantik dalam grup tersebut.

Selain itu, idol juga diharuskan punya banyak bakat, mulai dari menari, berakting, bahkan menjadi pembawa acara radio, program televisi, termasuk variety show. Bagi beberapa idol, menyanyi bahkan cuma sekadar batu loncatan untuk profesi lain dalam dunia hiburan.

4. USIA KARIER DALAM DUNIA HIBURAN



Foto: Getty Images

Ragam bakat yang mesti dikuasai idol salah satunya adalah karena karier mereka dalam industri musik lebih pendek dibanding rekan-rekan mereka di Amerika atau Inggris.

Di Korea, karier dalam industri musik biasanya cuma bertahan saat usia mereka masih muda dan berpenampilan menarik. Setelah melewati umur 30 tahun, karier mereka biasanya akan meredup.

Ini berbeda dengan para penyanyi di Amerika dan Inggris yang bisa bertahan dalam industri musik, bahkan hingga melewati usia 70-an tahun. Mick Jagger dari band Inggris The Rolling Stones kini sudah berusia 76 tahun, Paul McCartney dari The Beatles berusia 78 tahun, sementara Madonna nyaris berusia 60 tahun.

5. PENULISAN LAGU



Foto: Getty Images

Penyanyi solo di Amerika dan Inggris minimal bisa menulis lirik untuk lagu yang akan mereka nyanyikan. Lagu-lagu mereka juga biasanya berdasarkan pengalaman hidup mereka. ( )

Sementara mayoritas grup idol di Korea bergantung pada produser untuk menulis lagu-lagu yang mereka nyanyikan. Ini karena fokus mereka bukan pada membuat komposisi musik, tapi pada bernyanyi dan menari. Mereka biasanya baru bisa menulis setelah cukup lama berkarier sebagai idol, tentunya dengan izin dari agensi mereka.

Kebiasaan dalam industri K-pop ini pelan-pelan mulai berubah sejak BTS membuat lagu-lagu mereka sendiri, terutama trio rapline RM, Suga, dan J-Hope. Boy group dari generasi ke-4 K-pop, yaitu Stray Kids dari JYP Entertainment juga dikenal sanggup menulis lirik, membuat komposisi musik, sekaligus menjadi produser lagu-lagu mereka.

6. LOYALITAS KEPADA LABEL REKAMAN



Foto: Naver x Dispatch

Penggemar K-pop pasti tahu dari mana asal agensi atau label rekaman artis idolanya, karena agensi tersebut berusaha menciptakan sebuah 'keluarga' antara para artisnya.

Konser kolaborasi akhir tahun 2020 yang masing-masing akan digelar Big Hit Entertainment dan SM Entertainment bisa jadi contohnya. Sementara di Amerika dan Inggris, kedekatan seperti disebut di atas tak terjadi.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More