George Clooney Ungkap Pengalamannya Syuting Adegan Badai Salju untuk Film 'The Midnight Sky'

Kamis, 24 Desember 2020 - 14:45 WIB
George Clooney menjadi aktor, sutradara, dan produser dalam film drama fiksi ilmiah The Midnight Sky. Foto/Netflix
JAKARTA - Aktor kawakan George Clooney hadir lagi lewat film terbarunya yang sudah tayang di Netflix, "Midnight Sky".

Dalam film drama fiksi ilmiah ini, George menduduki posisi pemeran utama sekaligus sutradara. Dia juga menjadi produser.

Sebagai aktor, pria berusia 59 tahun ini memerankan karakter Augustine, sosok peneliti yang ambisius sejak muda.

Pada usia senjanya dan dalam kondisi sakit kanker pasca-apokalips, dia rela tinggal sendirian di Kutub Utara. Tujuannya adalah demi memantau pergerakan beberapa misi luar angkasa, sambil memberitahu mereka untuk menghindari pulang ke Bumi yang kini sudah tak layak ditinggali.

Dalam kesendiriannya itu, tiba-tiba ada seorang bocah perempuan misterius yang muncul di sana. Dia tak mau bicara, tapi belakangan diketahui bernama Iris (Caoilinn Springall).





Foto:Philippe Antonell/Netflix

Untuk menggambarkan kondisi di Kutub Utara, tim film "Midnight Sky" melakukan syuting di Vatnajökull di Islandia dan Kepulauan Canary di Spanyol.

Vatnajokull adalah area penuh salju terbesar di Islandia dan terbesar kedua di Eropa. Lokasinya sangat terpencil, mesti berkendara 5,5 jam dari Reykjavik, ibu kota Islandia.

Nah, di tempat inilah adegan badai salju dahsyat yang dialami Augustine dan Iris dilakukan. Meski sangat indah dan pas untuk adegan badai salju, tapi ini adalah tempat yang berbahaya.

"Kami membawa ahli yang mengatakan bahwa kami tidak boleh melangkah terlalu jauh karena bisa saja kami jatuh layaknya masuk ke jurang sedalam 457 meter," kata George. ( )



Foto: Netflix

Saat pengambilan gambar jelas bukan hal yang gampang. Apalagi, tim produksi memakai kamera besar Arri Alexa 65 millimeter yang pastinya berat.

"Aku cuma bisa melek sekitar 45 detik, dan aku syuting sambil memegang tali (supaya aman). Kami juga berteriak kencang," katanya saat sesi wawancara roundtable virtual via Zoom bersama sejumlah wartawan dari Asia, pada awal Desember lalu.

Meski suasana syuting sangat berat, bintang film "Gravity" ini mengaku justru hal tersebut membantu menciptakan atmosfer nyata dalam filmnya. "Kami tidak perlu memalsukan ekspresi wajah kami saat terkan badai salju," jelasnya.



Foto: Netflix

"Es yang kalian lihat di jenggotku itu beneran. Kalau aku masuk ke dalam, dia akan meleleh setelah 10 menit. Kalau aku keluar lagi dan menyemprotkan air di jenggotku, airnya akan beku cuma dalam beberapa detik," ucapnya sambil menambahkan bahwa dia hanya bisa melakukan adegan di tengah salju itu selama satu menit atau kurang dari itu.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More