Idol Bukan Berasal dari Korea Selatan, Pantaskah Disebut K-pop?

Rabu, 02 Desember 2020 - 19:44 WIB
“Seperti genre musik lainnya J-pop, Britpop, Canto-pop, dan lainnya. K-pop tidak bisa sepenuhnya lepas dari identitas daerahnya. Tetapi sekarang ini adalah genre musik global yang populer,” kata Lee.

Penjelasan Kaachi tentang K-Pop

Dalam sebuah email ke Post, Kaachi menjelaskan hubungan mereka dengan K-pop dan bagaimana mereka mendefinisikan K-pop.

Dalam email itu tertulis, K-pop cukup sulit untuk didefinisikan dalam satu kata atau kalimat karena ada banyak alasan orang menyukai K-pop—bisa berupa musik, tarian, visualisasi bahasa Korea, dan artis.

“Dari segi suara, K-pop terinspirasi oleh pop Barat, jazz, hip-hop, elektronik bahkan kotoran Inggris (British-grime), dan sekarang K-pop jadi lebih mengglobal dan hampir menjadi genre musiknya sendiri. Kami pikir K-pop adalah genre yang disukai orang-orang dari mana pun mereka berasal,” tulis mereka.

Kaachi banyak mendapat hinaan oleh penggemar K-pop karena dianggap memasuki ruang budaya yang bukan mereka.



Foto: Instagram @expedition.official

Sementara, EXP Edition dan Kaachi mengidentifikasi sebagai K-pop karena mereka bernyanyi dalam bahasa Korea dan menggunakan banyak elemen K-pop.

Masalahnya, penggemar global masih meragukan apakah mereka grup K-pop sungguhan atau hanya sekadar mengikuti tren (bandwagon effect) atau bahkan pengambil budaya.

Kaachi menggunakan istilah K-pop dan UK-pop untuk mempromosikan grup mereka.

"Awalnya, orang mengatakan kami bukan K-pop karena kami bukan orang Korea. Kami memiliki kebangsaan yang berbeda, tapi kami membuat musik yang kami sukai. Kami adalah grup dengan beberapa elemen K-pop yang diproduksi oleh orang-orang di industri K-pop. Tetapi, kami juga memperluas batasan K-pop” kata Coco, member Kaachi.

Sejauh ini, Kaachi telah merilis single terbaru mereka yang berjudul Photo Magic pada 4 November 2020 silam. Musik videonya telah ditonton lebih dari 2 juta kali.

Lee mengerti alasan Kaachi mengkategorikan dirinya sebagai grup musik K-pop. Tapi ia juga menekankan warisan budaya dan asal mula grup K-pop itu penting.

Banyak penggemar melihat K-pop sebagai alternatif dari hiburan Hollywood.

“Jadi, ketika K-pop berisi anggota non-Asia Timur atau dilakukan oleh orang non-Korea dan non-Asia Timur, itu bukan K-pop lagi bagi mereka.” Kata Lee.

Anggita Hutami Ratnaningsih

Kontributor GenSINDO

Politeknik Negeri Jakarta

Instagram: @Gitahut
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More