Kekhawatiran Para Ahli tentang Grup K-Pop Aespa, dari Soal Stereotip hingga Pornografi
Kamis, 05 November 2020 - 17:05 WIB
"Kekuatan K-pop ada pada gambaran hubungan yang kuat antara para anggotanya, dan menciptakan potret sebuah keluarga di antara mereka. Lalu apakah Aespa akan membuat ikatan yang kuat antara seleb dan avatarnya?" kata Hye-jin saat melihat video interaksi antara Karina dan ae-Karina.
Sementara Thomas Baudinette, pengajar studi internasional di Macquarie University, Sydney, Australia, khawatir dengan potensi eksploitasi para ae-.
"Dalam konteks Nth-Rooms, saat idol 'virtual' perempuan ditempatkan dalam pornografi deep fake .... ini yang saya khawatirkan," ungkapnya.
Nth-Room adalah chat room di Telegram yang mengeksploitasi 100 orang perempuan secara seksual, di antaranya adalah anak di bawah umur.
Para perempuan ini dipaksa untuk memproduksi konten seksual untuk dijual secara daring. Kasus ini jadi skandal besar di Korea Selatan yang mencuat pada Maret lalu.
Karina dan ae-Karina. Foto: SM Entertainment
Menurut Thomas yang melakukan investigasi soal fandom di Jepang dan Korea Selatan, ada tradisi bahwa para idol K-pop perempuan dijadikan objek dalam pornografi deep fake.
Dalam studi yang dilakukan pada 2019 oleh perusahaan keamanan internet Deeptrace Labs, setidaknya ada 25% pornografi deep fake yang terinsipirasi dari bintang perempuan Korea. ( )
Selain itu, budaya patriarki dalam perusahaan manajemen K-pop, yaitu kala CEO laki-laki mengontrol citra idol perempuan demi profit, juga jadi poin yang menambah kekhawatiran tersebut.
Sementara Thomas Baudinette, pengajar studi internasional di Macquarie University, Sydney, Australia, khawatir dengan potensi eksploitasi para ae-.
"Dalam konteks Nth-Rooms, saat idol 'virtual' perempuan ditempatkan dalam pornografi deep fake .... ini yang saya khawatirkan," ungkapnya.
Nth-Room adalah chat room di Telegram yang mengeksploitasi 100 orang perempuan secara seksual, di antaranya adalah anak di bawah umur.
Para perempuan ini dipaksa untuk memproduksi konten seksual untuk dijual secara daring. Kasus ini jadi skandal besar di Korea Selatan yang mencuat pada Maret lalu.
Karina dan ae-Karina. Foto: SM Entertainment
Menurut Thomas yang melakukan investigasi soal fandom di Jepang dan Korea Selatan, ada tradisi bahwa para idol K-pop perempuan dijadikan objek dalam pornografi deep fake.
Dalam studi yang dilakukan pada 2019 oleh perusahaan keamanan internet Deeptrace Labs, setidaknya ada 25% pornografi deep fake yang terinsipirasi dari bintang perempuan Korea. ( )
Selain itu, budaya patriarki dalam perusahaan manajemen K-pop, yaitu kala CEO laki-laki mengontrol citra idol perempuan demi profit, juga jadi poin yang menambah kekhawatiran tersebut.
(it)
Lihat Juga :
tulis komentar anda