CEO Big Hit Jadi Dosen Tamu di Harvard, Para Mahasiswa Ungkap Opini soal BTS
loading...
A
A
A
BOSTON - Global CEO Big Hit Entertainment Yoon Seok-jun jadi dosen tamu di Harvard Business School dan bicara soal kesuksesan agensinya dan BTS.
Yoon Seok-jun mengisi materi kuliah daring di kampus bergengsi tersebut dengan tema “Entertainment, Media, and Sports Business”.
Mengutip Koreaboo, materi ini adalah bagian dari perkuliahan yang dipandu profesor Anita Elberse, sosok ahli dalam bidang penelitian industri.
Sang profesor juga pernah menulis laporan berjudul "Big Hit Entertainment and Blockbuster Band BTS: K-Pop Goes Global".
Dalam perkuliahan ini, Seok-jun mengisi dua kelas, masing-masing diikuti oleh 160 mahasiswa. ( )
Foto:Big Hit Entertainment
Dalam materinya, sang global CEO ini menjelaskan tentang strategi bisnis dan faktor-faktor kesuksesan yang membuat Big Hit Entertainment menjadi besar dan mampu menyaingi Big 3, tiga agensi terbesar di Korea Selatan (SM Entertainment, JYP Entertainment, YG Entertainment).
Meski berhasil jadi agensi besar berkat kesuksesan BTS , Seok-jun menegaskan bahwa gak bakal mungkin ada BTS kedua, karena keautentikan dan identitas BTS gak bisa diduplikasi ke grup K-pop lainnya.
Atas alasan inilah, kata Seok-jun, Big Hit sekarang fokus pada bidang penelitian untuk menemukan metode komunikasi yang tepat, yang bisa nyambung dengan kebutuhan generasi sekarang atau mendatang.
"Sepuluh tahun dari sekarang, kami akan meneruskan membuat konten dan layanan yang hanya bisa didapat di Big Hit," tegasnya.
Foto: Big Hit Entertainment
Selain Seok-jun yang bicara, kelas kuliah daring ini juga diisi dengan sesi penyampaian opini dari profesor Anita Elberse dan para mahasiswa tentang faktor kesuksesan BTS dan sistem pengembangan artis yang dibangun Big Hit.
Para mahasiswa pun menganggap bahwa kelebihan dari sistem yang dibangun Big Hit adalah pada kontrak yang lebih ramah untuk artis, otonomi atau kekuasaan lebih yang diberikan pada artis untuk mengekspresikan pendapat dan karyanya, serta konten-konten utama mereka.
Tiga hal inilah yang menurut para mahasiswa membuat BTS dan Big Hit berbeda dengan yang lain. ( )
BTS memang diberi kebebasan menulis lirik dan memproduseri lagu-lagu mereka. Bahkan, album terbaru BTS, "Be", yang akan dirilis pada 20 November mendatang diproduseri sepenuhnya oleh para member.
Foto: Big Hit Entertainment
Tiga anggota-nya, yaitu RM, Suga, dan J-Hope juga membuat mixtape atau proyek solo mereka di luar BTS. Lirik-liriknya banyak menceritakan kehidupan pribadi mereka, mulai dari efek negatif ketenaran hingga perjuangan melawan depresi hingga anxiety.
Topik-topik tentang kesehatan mental tersebut adalah sesuatu yang dulu sangat tabu dibicarakan di Korea Selatan. Semua mixtape tersebut tetap dirilis di bawah Big Hit. ( )
Selama pandemi COVID-19, Big Hit juga membuat konten "StayConnected" dan "CarryOn" supaya penggemar tetap bisa terhubung dengan BTS. Selain itu, masih ada juga siaran langsung para member di VLive dan "Run BTS".
Semua konten-konten ini seringkali diduplikasi oleh para ARMY hingga melahirkan banyak sekali konten terkait BTS. Konten-konten tersebut banyak ditemukan di YouTube.
"Mereka (ARMY) mengambil cerita BTS dan membuat konten untuk menyebarkan kisah BTS ke orang-orang yang tak mengenal grup ini. Yang seperti ini tidak ditemukan di artis atau atlet lainnya," tutur Seok-jun.
Yoon Seok-jun mengisi materi kuliah daring di kampus bergengsi tersebut dengan tema “Entertainment, Media, and Sports Business”.
Mengutip Koreaboo, materi ini adalah bagian dari perkuliahan yang dipandu profesor Anita Elberse, sosok ahli dalam bidang penelitian industri.
Sang profesor juga pernah menulis laporan berjudul "Big Hit Entertainment and Blockbuster Band BTS: K-Pop Goes Global".
Dalam perkuliahan ini, Seok-jun mengisi dua kelas, masing-masing diikuti oleh 160 mahasiswa. ( )
Foto:Big Hit Entertainment
Dalam materinya, sang global CEO ini menjelaskan tentang strategi bisnis dan faktor-faktor kesuksesan yang membuat Big Hit Entertainment menjadi besar dan mampu menyaingi Big 3, tiga agensi terbesar di Korea Selatan (SM Entertainment, JYP Entertainment, YG Entertainment).
Meski berhasil jadi agensi besar berkat kesuksesan BTS , Seok-jun menegaskan bahwa gak bakal mungkin ada BTS kedua, karena keautentikan dan identitas BTS gak bisa diduplikasi ke grup K-pop lainnya.
Atas alasan inilah, kata Seok-jun, Big Hit sekarang fokus pada bidang penelitian untuk menemukan metode komunikasi yang tepat, yang bisa nyambung dengan kebutuhan generasi sekarang atau mendatang.
"Sepuluh tahun dari sekarang, kami akan meneruskan membuat konten dan layanan yang hanya bisa didapat di Big Hit," tegasnya.
Foto: Big Hit Entertainment
Selain Seok-jun yang bicara, kelas kuliah daring ini juga diisi dengan sesi penyampaian opini dari profesor Anita Elberse dan para mahasiswa tentang faktor kesuksesan BTS dan sistem pengembangan artis yang dibangun Big Hit.
Para mahasiswa pun menganggap bahwa kelebihan dari sistem yang dibangun Big Hit adalah pada kontrak yang lebih ramah untuk artis, otonomi atau kekuasaan lebih yang diberikan pada artis untuk mengekspresikan pendapat dan karyanya, serta konten-konten utama mereka.
Tiga hal inilah yang menurut para mahasiswa membuat BTS dan Big Hit berbeda dengan yang lain. ( )
BTS memang diberi kebebasan menulis lirik dan memproduseri lagu-lagu mereka. Bahkan, album terbaru BTS, "Be", yang akan dirilis pada 20 November mendatang diproduseri sepenuhnya oleh para member.
Foto: Big Hit Entertainment
Tiga anggota-nya, yaitu RM, Suga, dan J-Hope juga membuat mixtape atau proyek solo mereka di luar BTS. Lirik-liriknya banyak menceritakan kehidupan pribadi mereka, mulai dari efek negatif ketenaran hingga perjuangan melawan depresi hingga anxiety.
Topik-topik tentang kesehatan mental tersebut adalah sesuatu yang dulu sangat tabu dibicarakan di Korea Selatan. Semua mixtape tersebut tetap dirilis di bawah Big Hit. ( )
Selama pandemi COVID-19, Big Hit juga membuat konten "StayConnected" dan "CarryOn" supaya penggemar tetap bisa terhubung dengan BTS. Selain itu, masih ada juga siaran langsung para member di VLive dan "Run BTS".
Semua konten-konten ini seringkali diduplikasi oleh para ARMY hingga melahirkan banyak sekali konten terkait BTS. Konten-konten tersebut banyak ditemukan di YouTube.
"Mereka (ARMY) mengambil cerita BTS dan membuat konten untuk menyebarkan kisah BTS ke orang-orang yang tak mengenal grup ini. Yang seperti ini tidak ditemukan di artis atau atlet lainnya," tutur Seok-jun.
(it)