Kasus Irene Red Velvet Ungkap Perisakan dan Standar Ganda Perempuan dalam K-Pop
Kamis, 29 Oktober 2020 - 16:03 WIB
Jung juga menghubungkan reaksi terhadap skandal yang menimpa Irene dengan kurangnya jumlah perempuan di dunia kerja.
Menurut penelitiannya, 70% perusahaan yang terdaftar di Korea Selatan gak punya satu pun perempuan di deretan direksi mereka.
Tekanan sosial membuat para perempuan gak mendapatkan pekerjaan, harus menerima pelecehan seksual, dan gak bisa mengembangkan karier kalau mau berkeluarga.
Hal-hal ini pula yang membuat tekanan terhadap Irene yang seorang perempuan jadi lebih berat dibanding jika hal ini terjadi pada idol pria. (
)
"Seluruh kehebohan media tentang gapjil menunjukkan bahwa media menerapkan standar moral yang jauh lebih tidak termaafkan kepada bintang perempuan dibanding bintang pria - seperti yang selalu mereka lakukan," tuturnya.
Vica Nurul Aini
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @vicaaan
Menurut penelitiannya, 70% perusahaan yang terdaftar di Korea Selatan gak punya satu pun perempuan di deretan direksi mereka.
Tekanan sosial membuat para perempuan gak mendapatkan pekerjaan, harus menerima pelecehan seksual, dan gak bisa mengembangkan karier kalau mau berkeluarga.
Hal-hal ini pula yang membuat tekanan terhadap Irene yang seorang perempuan jadi lebih berat dibanding jika hal ini terjadi pada idol pria. (
Baca Juga
"Seluruh kehebohan media tentang gapjil menunjukkan bahwa media menerapkan standar moral yang jauh lebih tidak termaafkan kepada bintang perempuan dibanding bintang pria - seperti yang selalu mereka lakukan," tuturnya.
Vica Nurul Aini
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @vicaaan
(it)
Lihat Juga :
tulis komentar anda