Review Film Weekend in Taipei: Aksi, Komedi, dan Romansa yang Memikat!
Rabu, 16 Oktober 2024 - 14:14 WIB
JAKARTA - Weekend in Taipei merupakan film laga yang dibalut dengan komedi dan romansa. Film ini mampu memikat penonton dengan adegan aksi intens yang disuguhkan, sekaligus tertawa karena humor cerdas yang terselip selama film berlangsung.
Weekend in Taipei menampilkan dua aktor terkenal yang sebelumnya bermain dalam Fast & Furious, yaitu Luke Evans dan Sung Kang. Selain mereka, beberapa aktor dan aktris Taiwan juga turut membintangi film ini, antara lain Gwei Lun-Mei, Tui Tsung-Hua, Patrick Lee, dan Wyatt Yang. Disutradarai oleh George Huang, film dari rumah produksi EuropaCorp ini berdurasi selama 1 jam 40 menit dengan rating untuk penonton dewasa 17 tahun ke atas.
Dalam misinya, John bertemu dengan Joey (Gwei Lun-Mei), seorang transporter yang bekerja di bawah Kwang. Tanpa terduga, cinta bersemi di antara mereka, meskipun pada akhirnya keduanya harus berpisah karena John harus tetap menuntaskan misinya.
Lalu, 15 tahun berlalu, John kembali ke Taipei dan kali ini dengan alasan untuk berlibur. Namun, di balik liburan ini, ia merencanakan aksi untuk menjatuhkan sindikat Kwang yang masih beroperasi.
Foto: Huayu International Entertainment
Tanpa diduga, takdir mempertemukannya kembali dengan Joey yang kini telah menjadi istri Kwang beserta anak dari Joey dan John, yakni Raymond (Wyatt Yang). Joey memperingatkan John bahwa nyawanya sedang terancam. John pun terkejut karena Joey ternyata masih terjebak dalam kekuasaan Kwang.
Dalam posisi terkepung oleh banyaknya anak buah Kwang, mereka bertiga berusaha untuk melarikan diri dengan pergi ke kampung halaman Joey yang letaknya di pinggir pantai. Namun, tidak ada yang bisa lepas dari genggaman Kwang apabila mereka masih berada di Taipei.
Situasi menjadi semakin genting ketika Raymond dijadikan sandera dan John harus menyerahkan dirinya sebagai gantinya. Dihadapkan dengan pilihan yang penuh dilema, John dan Joey bekerja sama untuk menyelamatkan anak mereka dan menghentikan kejahatan Kwang sekali untuk selamanya.
Weekend in Taipei adalah film yang jago memadukan ketegangan aksi dengan sentuhan komedi dan romansa di tengah-tengahnya. Film ini menjadi angin segar bagi mereka yang bosan dengan genre aksi yang monoton.
Luke Evans juga berhasil membuat penonton terpukau dengan kemampuan berakting serta adegan perkelahian yang ia tunjukkan dalam perannya sebagai John Lawlor.
Foto: Huayu International Entertainment
Tidak kalah menarik akting yang dilakukan oleh Gwei Lun-Mei sebagai Joey. Ia berhasil membawa nuansa emosional yang kuat, membuat penonton dapat merasakan pergulatan batinnya.
Sementara itu, Sung Kang dalam perannya sebagai Kwang, si antagonis kejam, mampu menghidupkan sosok penjahat tanpa belas kasih. Interaksi dan chemistry antara para pemain terasa sangat kuat sehingga penonton betah mengikuti jalannya cerita hingga akhir.
Alur yang disajikan dalam film ini cukup mudah untuk dipahami dan konfliknya tidak terlalu berat sehingga tergolong sebagai film yang memilikitempo cepat dalam penyelesaian masalahnya. Ditambah dengan humor-humor sarkas yang ada di beberapa dialog, membuat penonton jadi makin terbahak-bahak ketika menontonnya. Penonton pun dibawa pada perasaan iba ketika melihat kilas balik hubungan percintaan antara John dan Joey pada masa lalu.
Weekend in Taipei menampilkan dua aktor terkenal yang sebelumnya bermain dalam Fast & Furious, yaitu Luke Evans dan Sung Kang. Selain mereka, beberapa aktor dan aktris Taiwan juga turut membintangi film ini, antara lain Gwei Lun-Mei, Tui Tsung-Hua, Patrick Lee, dan Wyatt Yang. Disutradarai oleh George Huang, film dari rumah produksi EuropaCorp ini berdurasi selama 1 jam 40 menit dengan rating untuk penonton dewasa 17 tahun ke atas.
Sinopsis Film Weekend in Taipei
John Lawlor (Luke Evans) adalah seorang agen rahasia asal Amerika Serikat. Ia ditugaskan untuk menyelidiki jaringan narkoba internasional yang dipimpin oleh Kwang (Sung Kang), bos kriminal yang berbasis di Taipei.Dalam misinya, John bertemu dengan Joey (Gwei Lun-Mei), seorang transporter yang bekerja di bawah Kwang. Tanpa terduga, cinta bersemi di antara mereka, meskipun pada akhirnya keduanya harus berpisah karena John harus tetap menuntaskan misinya.
Lalu, 15 tahun berlalu, John kembali ke Taipei dan kali ini dengan alasan untuk berlibur. Namun, di balik liburan ini, ia merencanakan aksi untuk menjatuhkan sindikat Kwang yang masih beroperasi.
Foto: Huayu International Entertainment
Tanpa diduga, takdir mempertemukannya kembali dengan Joey yang kini telah menjadi istri Kwang beserta anak dari Joey dan John, yakni Raymond (Wyatt Yang). Joey memperingatkan John bahwa nyawanya sedang terancam. John pun terkejut karena Joey ternyata masih terjebak dalam kekuasaan Kwang.
Dalam posisi terkepung oleh banyaknya anak buah Kwang, mereka bertiga berusaha untuk melarikan diri dengan pergi ke kampung halaman Joey yang letaknya di pinggir pantai. Namun, tidak ada yang bisa lepas dari genggaman Kwang apabila mereka masih berada di Taipei.
Situasi menjadi semakin genting ketika Raymond dijadikan sandera dan John harus menyerahkan dirinya sebagai gantinya. Dihadapkan dengan pilihan yang penuh dilema, John dan Joey bekerja sama untuk menyelamatkan anak mereka dan menghentikan kejahatan Kwang sekali untuk selamanya.
Review Film Weekend in Taipei
Weekend in Taipei adalah film yang jago memadukan ketegangan aksi dengan sentuhan komedi dan romansa di tengah-tengahnya. Film ini menjadi angin segar bagi mereka yang bosan dengan genre aksi yang monoton.
Luke Evans juga berhasil membuat penonton terpukau dengan kemampuan berakting serta adegan perkelahian yang ia tunjukkan dalam perannya sebagai John Lawlor.
Foto: Huayu International Entertainment
Tidak kalah menarik akting yang dilakukan oleh Gwei Lun-Mei sebagai Joey. Ia berhasil membawa nuansa emosional yang kuat, membuat penonton dapat merasakan pergulatan batinnya.
Sementara itu, Sung Kang dalam perannya sebagai Kwang, si antagonis kejam, mampu menghidupkan sosok penjahat tanpa belas kasih. Interaksi dan chemistry antara para pemain terasa sangat kuat sehingga penonton betah mengikuti jalannya cerita hingga akhir.
Alur yang disajikan dalam film ini cukup mudah untuk dipahami dan konfliknya tidak terlalu berat sehingga tergolong sebagai film yang memilikitempo cepat dalam penyelesaian masalahnya. Ditambah dengan humor-humor sarkas yang ada di beberapa dialog, membuat penonton jadi makin terbahak-bahak ketika menontonnya. Penonton pun dibawa pada perasaan iba ketika melihat kilas balik hubungan percintaan antara John dan Joey pada masa lalu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda