Penjelasan Ending Film Kabut Berduri, Daftar Korban dan Pembunuhnya
Kamis, 01 Agustus 2024 - 18:52 WIB
JAKARTA - Ending film Bukit Berduri menyisakan pertanyaan, terutama terkait dua scene di ujung ceritanya.
Bukit Berduri yang tayang di Netflix adalah film dengan plot whodunnit atau teka-teki tentang identitas pelaku dari serangkaian kasus pembunuhan. Cerita ini dipadukan dengan isu sosial, politik, dan trauma masa lalu dengan latar di Pulau Borneo, tepatnya di perbatasan Indonesia dan Malaysia.
Buat kamu yang sudah menonton tapi masih bingung dengan jalan cerita maupun ending film ini, berikut ulasannya.
1. Daftar Korban dan Pembunuh dalam Film Bukit Berduri
Foto: Netflix
Korban pertama yang ditunjukkan dalam cerita adalah Thoriq Herdian, anggota TNI yang bertugas patroli di perbatasan. Hanya kepalanya saja yang ditemukan, dengan kondisi tertebas.
Namun secara kronologi, Thoriq bukanlah korban pertama, melainkan Asraf atau korban ke-3 dalam cerita. Ia adalah pria dengan tato kepala garuda di tangannya.
Asraf dibunuh oleh Thoriq, atas perintah Agam (Kiki Narendra) yang membayarnya. Motif Agam adalah karena Asraf mencuri duitnya.
Setelah membunuh Asraf, Thoriq mengirimkan kepala Asraf ke Agam. Agam lantas membakar kepala Asraf.
Korban berikutnya adalah Juwing, aktivis Dayak yang secara keras menentang perdagangan manusia. Ia juga dibunuh oleh Thoriq.
Namun tak jelas identitas pihak yang menyuruh Thoriq membunuh Juwing. Meski begitu, hampir pasti Juwing dibunuh karena aktivitasnya yang ingin menghilangkan praktik perdagangan manusia di Borneo.
Kematian Juwing membuat Pak Bujang (Yudi Ahmad Tajuddin) berang. Ia lalu membunuh Thoriq dengan menebas kepalanya. Pak Bujang pula yang menaruh kepala Thoriq berdekatan dengan tubuh Juwing hingga jatuh dari atap warung.
Motif Pak Bujang melakukan ini diduga untuk menunjukkan pada polisi bahwa kematian keduanya saling berkaitan.
Korban berikutnya atau korban ke-4 adalah Umi, perempuan Indonesia yang bertugas mengumpulkan anak-anak Dayak untuk diperdagangkan. Ia mati dibunuh Pak Bujang.
Korban ke-5, yaitu ayah Arum juga dibunuh Pak Bujang. Motifnya adalah karena ia tak suka anak-anak Dayak diperdagangkan.
Bukit Berduri yang tayang di Netflix adalah film dengan plot whodunnit atau teka-teki tentang identitas pelaku dari serangkaian kasus pembunuhan. Cerita ini dipadukan dengan isu sosial, politik, dan trauma masa lalu dengan latar di Pulau Borneo, tepatnya di perbatasan Indonesia dan Malaysia.
Buat kamu yang sudah menonton tapi masih bingung dengan jalan cerita maupun ending film ini, berikut ulasannya.
Penjelasan Ending Film Bukit Berduri
1. Daftar Korban dan Pembunuh dalam Film Bukit Berduri
Foto: Netflix
Korban pertama yang ditunjukkan dalam cerita adalah Thoriq Herdian, anggota TNI yang bertugas patroli di perbatasan. Hanya kepalanya saja yang ditemukan, dengan kondisi tertebas.
Namun secara kronologi, Thoriq bukanlah korban pertama, melainkan Asraf atau korban ke-3 dalam cerita. Ia adalah pria dengan tato kepala garuda di tangannya.
Asraf dibunuh oleh Thoriq, atas perintah Agam (Kiki Narendra) yang membayarnya. Motif Agam adalah karena Asraf mencuri duitnya.
Setelah membunuh Asraf, Thoriq mengirimkan kepala Asraf ke Agam. Agam lantas membakar kepala Asraf.
Korban berikutnya adalah Juwing, aktivis Dayak yang secara keras menentang perdagangan manusia. Ia juga dibunuh oleh Thoriq.
Namun tak jelas identitas pihak yang menyuruh Thoriq membunuh Juwing. Meski begitu, hampir pasti Juwing dibunuh karena aktivitasnya yang ingin menghilangkan praktik perdagangan manusia di Borneo.
Kematian Juwing membuat Pak Bujang (Yudi Ahmad Tajuddin) berang. Ia lalu membunuh Thoriq dengan menebas kepalanya. Pak Bujang pula yang menaruh kepala Thoriq berdekatan dengan tubuh Juwing hingga jatuh dari atap warung.
Motif Pak Bujang melakukan ini diduga untuk menunjukkan pada polisi bahwa kematian keduanya saling berkaitan.
Korban berikutnya atau korban ke-4 adalah Umi, perempuan Indonesia yang bertugas mengumpulkan anak-anak Dayak untuk diperdagangkan. Ia mati dibunuh Pak Bujang.
Korban ke-5, yaitu ayah Arum juga dibunuh Pak Bujang. Motifnya adalah karena ia tak suka anak-anak Dayak diperdagangkan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda