4 Manfaat Keterampilan Berpikir Kritis, Wajib Kita Kuasai!
Sabtu, 29 Juni 2024 - 15:03 WIB
JAKARTA - Berpikir kritis merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki anak muda, karena kemampuan ini menjadi kunci untuk menghadapi setiap permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut penelitian yang dilakukan Williya Novianti pada 2020 yang dimuat di Journal of Education and Counseling, ada empat aspek dalam keterampilan berpikir kritis. Keempatnya yakni aspek analisis, penalaran, inferensi, dan evaluasi.
Keempat aspek tersebut digunakan untuk mengidentifikasi, melakukan hipotesis, dan mempertimbangkan informasi agar dapat menjadi analogi yang objektif, logis, dan rasional.
Namunsangat disayangkan, anak-anak di Indonesia belum sepenuhnya menguasai keterampilan ini. Dilansir dari studi The Trens in International Mathematics and Science Study (TIMSS) pada 2011 dan Programme for International Student Assessment (PISA) pada 2012, menunjukan lemahnya keterampilan bernalar anak di Indonesia. Hal tersebut menjadi indikasi bahwa kemampuan berpikir kritis anak di Indonesia juga masih lemah.
Padahal kemampuan berpikir kritis menjadi modal penting yang harus dimiliki oleh setiap individu, khususnya anak muda agar dapat menghadapi fenomena perkembangan teknologi yang makin dinamis. Karena dengan fenomena tersebut kita akan mengakses banyak informasi yang terkadang sulit untuk membedakan antara fakta, opini, misinformasi (informasi salah yang tak disengaja), dan disinformasi (informasi salah yang dengan sengaja disampaikan dan disebarkan).
Berdasarkan alasan dan keterangan di atas, tidak dapat dimungkiri bahwa keteranpilan berpikir kritis sangat penting dimiliki oleh setiap individu sebagai bentuk pengembangan diri. Berikut ini manfaat yang kita dapatkan jika menguasai keterampilan berpikir kritis.
1. Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi
Foto:Shutterstock
Menurut penelitian dari University of the People pada 2024, orang yang memiliki kemampuan berpikir kritis merupakan pemikir yang sangat kreatif. Mereka memandang dirinya sebagai orang yang tidak terbatas dalam menghadapi berbagai kemungkinan.
Pernyataan tersebut berkaitan dengan fakta bahwa kemampuan berpikir kritis akan selalu berdampingan dengan kreativitas dan inovasi. Karena keterampilan berpikir kritis akan melewati proses analisis dan evaluasi yang menuntut kita untuk bersikap secara logis, rasional, dan objektif.
Di sisi lain, berpikir kritis juga dilakukan untuk dapat menghasilkan ide-ide dan pandangan lain ketika memecahkan masalah. Hal tersebut sangat membutuhkan pemikiran yang terbuka, imajinatif, dan inovatif. Individu yang memiliki kemampuan berpikir kritis akan terbiasa mengusulkan solusi yang inventif dan menyederhanakan proses.
2. Membentuk Opini yang Terinformasi dengan Baik
Foto:Shutterstock
Menurut penelitian yang dilakukan Williya Novianti pada 2020 yang dimuat di Journal of Education and Counseling, ada empat aspek dalam keterampilan berpikir kritis. Keempatnya yakni aspek analisis, penalaran, inferensi, dan evaluasi.
Keempat aspek tersebut digunakan untuk mengidentifikasi, melakukan hipotesis, dan mempertimbangkan informasi agar dapat menjadi analogi yang objektif, logis, dan rasional.
Namunsangat disayangkan, anak-anak di Indonesia belum sepenuhnya menguasai keterampilan ini. Dilansir dari studi The Trens in International Mathematics and Science Study (TIMSS) pada 2011 dan Programme for International Student Assessment (PISA) pada 2012, menunjukan lemahnya keterampilan bernalar anak di Indonesia. Hal tersebut menjadi indikasi bahwa kemampuan berpikir kritis anak di Indonesia juga masih lemah.
Padahal kemampuan berpikir kritis menjadi modal penting yang harus dimiliki oleh setiap individu, khususnya anak muda agar dapat menghadapi fenomena perkembangan teknologi yang makin dinamis. Karena dengan fenomena tersebut kita akan mengakses banyak informasi yang terkadang sulit untuk membedakan antara fakta, opini, misinformasi (informasi salah yang tak disengaja), dan disinformasi (informasi salah yang dengan sengaja disampaikan dan disebarkan).
Berdasarkan alasan dan keterangan di atas, tidak dapat dimungkiri bahwa keteranpilan berpikir kritis sangat penting dimiliki oleh setiap individu sebagai bentuk pengembangan diri. Berikut ini manfaat yang kita dapatkan jika menguasai keterampilan berpikir kritis.
4 Manfaat Berpikir Kritis
1. Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi
Foto:Shutterstock
Menurut penelitian dari University of the People pada 2024, orang yang memiliki kemampuan berpikir kritis merupakan pemikir yang sangat kreatif. Mereka memandang dirinya sebagai orang yang tidak terbatas dalam menghadapi berbagai kemungkinan.
Pernyataan tersebut berkaitan dengan fakta bahwa kemampuan berpikir kritis akan selalu berdampingan dengan kreativitas dan inovasi. Karena keterampilan berpikir kritis akan melewati proses analisis dan evaluasi yang menuntut kita untuk bersikap secara logis, rasional, dan objektif.
Di sisi lain, berpikir kritis juga dilakukan untuk dapat menghasilkan ide-ide dan pandangan lain ketika memecahkan masalah. Hal tersebut sangat membutuhkan pemikiran yang terbuka, imajinatif, dan inovatif. Individu yang memiliki kemampuan berpikir kritis akan terbiasa mengusulkan solusi yang inventif dan menyederhanakan proses.
2. Membentuk Opini yang Terinformasi dengan Baik
Foto:Shutterstock
Lihat Juga :
tulis komentar anda