Review Furiosa: A Mad Max Saga, Masih Memikat tapi Tak Spektakuler
Rabu, 22 Mei 2024 - 16:04 WIB
JAKARTA - Film Furiosa: A Mad Max Saga adalah prekuel dari Mad Max: Fury Road yang dirilis pada 2015. Ceritanya mundur saat Furiosa masih anak-anak dan remaja.
Ini adalah film kelima dari franchise Mad Max. Sama dengan film keempatnya, Fury Road, ceritanya masih menonjolkan karakter Furiosa, tapi tanpa karakter Max yang pada versi 2015 dibintangi Tom Hardy (versi lebih lamanya dibintangi Mel Gibson).
Sama pula seperti film sebelumnya, Furiosa: A Mad Max Saga langsung dibuka dengan scene yang menggeber adegan aksi menakjubkan, dari kejar-kejaran dengan motor besar di gurun kejam, hingga aksi tembak-tembakan dari jarak jauh yang mendebarkan.
Saat itu, Furiosa masih kecil (diperankan oleh Alyla Browne dengan sangat memikat dan memuaskan). Dalam adegan ini, ia adalah korban penculikan dari gerombolan geng Biker Horde pimpinan Dementus (Chris Hemsworth).
Menyadari anaknya diculik, ibunya, yaitu Mary Jo Bassa (Charlee Fraser), dengan gagah berani mengejar para penculik Furiosa dengan menaiki kuda, lalu berganti dengan motor. Penonton akan kagum dengan beragam aksi keren yang dilakukan Mary untuk menyelamatkan Furiosa kecil.
Foto: Warner Bros. Pictures
Namun apa daya, pada akhirnya Furiosa tetap berada dalam genggaman Dementus. Dari sini, ia mengalami banyak peristiwa besar, yang menempanya untuk jadi remaja tangguh yang berkeinginan untuk membalas dendam, sekaligus pulang ke rumahnya.
Meski kisah Furiosa menjadi pembuka ceritanya, tapi pada paruh kedua cerita, layar justru lebih banyak diisi dengan perseteruan dan aksi berebut kekuasaan antara Dementus dengan penguasa The Citadel, yaitu Immortan Joe (Lachy Hulme).
Akibatnya, sosok Furiosa malah tersingkir, digantikan dengan berbagai scene pertarungan dan pertempuran antara anak buah kedua kelompok itu. Memang, adegan-adegan laga di bagian ini masih seru, tapi seolah ada yang hilang seiring dengan jarang munculnya Furiosa.
Bagian ini akan makin membingungkan penonton jika mereka tidak familier dengan film seri Mad Max sebelumnya. Bisa saja, penonton awam akan mulai kehilangan minat di bagian ini. Apalagi, Anya Taylor-Joy pun baru muncul jelang pertengahan cerita, menggantikan Alyla Browne sebagai Furiosa.
Foto: Warner Bros. Pictures
Untungnya, pada paruh ketiga film, sosok Furiosa kembali mendominasi layar. Penonton pun makin dihibur dengan adegan-adegan aksi spektakuler khas Mad Max, berbumbu adegan kekerasan yang bisa membuat penonton memalingkan muka saking mengerikannya.
Secara keseluruhan, Fury Road terasa lebih unggul dibanding Furiosa dari segi cerita dan adegan laganya. Walau begitu, penggemar memang bisa mendapatkan perspektif yang lebih luas tentang semesta Mad Max dan Wasteland, gurun yang menjadi latar besar dari seri pasca-kiamat kecil ini.
Penonton juga diperkenalkan lebih jauh dengan Immortan Joe dan fans fanatiknya, War Boys. Juga mendapat keistimewaan melihat akting brilian Chris Hemsworth yang bagaikan sosok Thor versi jahat dalam sosok Dementus.
Selain itu, penonton setia seri ini juga akan diajak bernostalgia di bagian mid-credit scene, dengan footage dari Mad Max: Fury Road, yang secara kronologi adalah kelanjutan dari Furiosa.
Furiosa: A Mad Max Saga tayang di jaringan bioskop di Indonesia mulai 22 Mei 2024.
Ini adalah film kelima dari franchise Mad Max. Sama dengan film keempatnya, Fury Road, ceritanya masih menonjolkan karakter Furiosa, tapi tanpa karakter Max yang pada versi 2015 dibintangi Tom Hardy (versi lebih lamanya dibintangi Mel Gibson).
Sama pula seperti film sebelumnya, Furiosa: A Mad Max Saga langsung dibuka dengan scene yang menggeber adegan aksi menakjubkan, dari kejar-kejaran dengan motor besar di gurun kejam, hingga aksi tembak-tembakan dari jarak jauh yang mendebarkan.
Saat itu, Furiosa masih kecil (diperankan oleh Alyla Browne dengan sangat memikat dan memuaskan). Dalam adegan ini, ia adalah korban penculikan dari gerombolan geng Biker Horde pimpinan Dementus (Chris Hemsworth).
Menyadari anaknya diculik, ibunya, yaitu Mary Jo Bassa (Charlee Fraser), dengan gagah berani mengejar para penculik Furiosa dengan menaiki kuda, lalu berganti dengan motor. Penonton akan kagum dengan beragam aksi keren yang dilakukan Mary untuk menyelamatkan Furiosa kecil.
Foto: Warner Bros. Pictures
Namun apa daya, pada akhirnya Furiosa tetap berada dalam genggaman Dementus. Dari sini, ia mengalami banyak peristiwa besar, yang menempanya untuk jadi remaja tangguh yang berkeinginan untuk membalas dendam, sekaligus pulang ke rumahnya.
Meski kisah Furiosa menjadi pembuka ceritanya, tapi pada paruh kedua cerita, layar justru lebih banyak diisi dengan perseteruan dan aksi berebut kekuasaan antara Dementus dengan penguasa The Citadel, yaitu Immortan Joe (Lachy Hulme).
Akibatnya, sosok Furiosa malah tersingkir, digantikan dengan berbagai scene pertarungan dan pertempuran antara anak buah kedua kelompok itu. Memang, adegan-adegan laga di bagian ini masih seru, tapi seolah ada yang hilang seiring dengan jarang munculnya Furiosa.
Bagian ini akan makin membingungkan penonton jika mereka tidak familier dengan film seri Mad Max sebelumnya. Bisa saja, penonton awam akan mulai kehilangan minat di bagian ini. Apalagi, Anya Taylor-Joy pun baru muncul jelang pertengahan cerita, menggantikan Alyla Browne sebagai Furiosa.
Foto: Warner Bros. Pictures
Untungnya, pada paruh ketiga film, sosok Furiosa kembali mendominasi layar. Penonton pun makin dihibur dengan adegan-adegan aksi spektakuler khas Mad Max, berbumbu adegan kekerasan yang bisa membuat penonton memalingkan muka saking mengerikannya.
Baca Juga
Secara keseluruhan, Fury Road terasa lebih unggul dibanding Furiosa dari segi cerita dan adegan laganya. Walau begitu, penggemar memang bisa mendapatkan perspektif yang lebih luas tentang semesta Mad Max dan Wasteland, gurun yang menjadi latar besar dari seri pasca-kiamat kecil ini.
Penonton juga diperkenalkan lebih jauh dengan Immortan Joe dan fans fanatiknya, War Boys. Juga mendapat keistimewaan melihat akting brilian Chris Hemsworth yang bagaikan sosok Thor versi jahat dalam sosok Dementus.
Selain itu, penonton setia seri ini juga akan diajak bernostalgia di bagian mid-credit scene, dengan footage dari Mad Max: Fury Road, yang secara kronologi adalah kelanjutan dari Furiosa.
Furiosa: A Mad Max Saga tayang di jaringan bioskop di Indonesia mulai 22 Mei 2024.
(ita)
Lihat Juga :
tulis komentar anda