8 Potret Kehidupan Nyata dalam Drakor The 8 Show, dari Dunia Kerja hingga Medsos
Senin, 20 Mei 2024 - 13:46 WIB
Yang membuat perbedaan gaji ini menjadi sangat ironis adalah, dalam The 8 Show diperlihatkan bahwa mereka yang tinggal di lantai terbawah (1-3) menjadi yang harus paling keras bekerja. Ini berbanding terbalik dengan peserta lantai 8F.
Peserta lantai 8F mendapatkan kemewahan tersebut karena beruntung mengambil angka 8 alias lantai teratas. Karena punya banyak keuntungan itu, ia juga bisa berlaku semena-mena, misalnya menolak ikut berlari naik-turun tangga demi menambah waktu atau menahan akomodasi bagi peserta lain.
Ini berbanding terbalik dengan 1F yang harus melakukan kegiatan fisik meski fisiknya terbatas. Tak cuma itu, ia juga harus rela menerima kotoran hasil buang hajat dari seluruh peserta lainnya untuk ditaruh di kamarnya. Padahal, kamarnya juga sudah sangat sempit.
Hal yang sama juga berlaku untuk 3F yang mendapat giliran menampung kotoran manusia. Sedangkan peserta yang lain terbebas dari hal tersebut.
Foto: Netflix
Peserta lantai 1F adalah penyandang disabilitas dengan keterbatasan di kakinya. Ini membuatnya sulit naik-turun tangga.
Kondisi ini pula yang membuatnya otomatis memilih lantai terbawah, agar tidak perlu naik-turun tangga. Ini jadi gambaran kehidupan nyata, bahwa sejak awal penyandang disabilitas selalu memiliki keterbatasan pilihan dalam hidupnya, dalam bidang apa pun, karena sistem yang tidak mendukung.
Foto:Netflix
Selayaknya sistem hierarki, para penghuni lantai atas punya banyak keistimewaan. Namun itu saja ternyata tak cukup, mereka pun masih memanipulasi permainan agar peserta level bawah selalu menjadi pihak yang kalah dan dihinakan dalam tiap permainan.
Bukan hanya dihinakan secara lisan, mereka juga dilecehkan secara fisik, dipukuli hingga babak belur, dengan sistem curang yang dibuat seakan-akan adil dan berjalan dengan semestinya.
Foto:Netflix
Meski sudah babak belur, bahkan tak makan seharian, para peserta level bawah juga tidak boleh sakit atau absen dalam kegiatan berkontribusi menghasilkan waktu bagi grup.
Ini berbanding terbalik dengan para peserta level atas yang malah bisa bersantai dan bersenang-senang karena merekalah yang membuat sistem atau aturannya.
Foto:Netflix
Ini adalah potret yang pas untuk menggambarkan kehidupan di dunia hiburan dan media sosial. Dalam The 8 Show, para peserta harus melakukan hal-hal yang bisa menghibur penonton.
Mereka yang paling bisa membuat penonton senang, akan mendapatkan tambahan waktu paling besar yang terakumulasi ke jumlah uang. Nyanyian yang bagus bisa menambah beberapa jam, tapi konten seksual menjadi yang paling laku dan bisa menambah hingga puluhan jam.
Peserta lantai 8F mendapatkan kemewahan tersebut karena beruntung mengambil angka 8 alias lantai teratas. Karena punya banyak keuntungan itu, ia juga bisa berlaku semena-mena, misalnya menolak ikut berlari naik-turun tangga demi menambah waktu atau menahan akomodasi bagi peserta lain.
Ini berbanding terbalik dengan 1F yang harus melakukan kegiatan fisik meski fisiknya terbatas. Tak cuma itu, ia juga harus rela menerima kotoran hasil buang hajat dari seluruh peserta lainnya untuk ditaruh di kamarnya. Padahal, kamarnya juga sudah sangat sempit.
Hal yang sama juga berlaku untuk 3F yang mendapat giliran menampung kotoran manusia. Sedangkan peserta yang lain terbebas dari hal tersebut.
3. Penyandang Disabilitas Mendapat Banyak Kesulitan
Foto: Netflix
Peserta lantai 1F adalah penyandang disabilitas dengan keterbatasan di kakinya. Ini membuatnya sulit naik-turun tangga.
Kondisi ini pula yang membuatnya otomatis memilih lantai terbawah, agar tidak perlu naik-turun tangga. Ini jadi gambaran kehidupan nyata, bahwa sejak awal penyandang disabilitas selalu memiliki keterbatasan pilihan dalam hidupnya, dalam bidang apa pun, karena sistem yang tidak mendukung.
4. Level Atas Selalu Menindas Level di Bawahnya
Foto:Netflix
Selayaknya sistem hierarki, para penghuni lantai atas punya banyak keistimewaan. Namun itu saja ternyata tak cukup, mereka pun masih memanipulasi permainan agar peserta level bawah selalu menjadi pihak yang kalah dan dihinakan dalam tiap permainan.
Bukan hanya dihinakan secara lisan, mereka juga dilecehkan secara fisik, dipukuli hingga babak belur, dengan sistem curang yang dibuat seakan-akan adil dan berjalan dengan semestinya.
5. Tidak Boleh Mati
Foto:Netflix
Meski sudah babak belur, bahkan tak makan seharian, para peserta level bawah juga tidak boleh sakit atau absen dalam kegiatan berkontribusi menghasilkan waktu bagi grup.
Ini berbanding terbalik dengan para peserta level atas yang malah bisa bersantai dan bersenang-senang karena merekalah yang membuat sistem atau aturannya.
6. Konten Seksual dan Kekerasan Paling Disukai Penonton
Foto:Netflix
Ini adalah potret yang pas untuk menggambarkan kehidupan di dunia hiburan dan media sosial. Dalam The 8 Show, para peserta harus melakukan hal-hal yang bisa menghibur penonton.
Mereka yang paling bisa membuat penonton senang, akan mendapatkan tambahan waktu paling besar yang terakumulasi ke jumlah uang. Nyanyian yang bagus bisa menambah beberapa jam, tapi konten seksual menjadi yang paling laku dan bisa menambah hingga puluhan jam.
Lihat Juga :
tulis komentar anda