Review Film The Ministry of Ungentlemanly Warfare: Film Fiksi dari Kisah Nyata

Senin, 13 Mei 2024 - 13:11 WIB
Film The Ministry of Ungentlemanly Warfare diangkat dari kisah nyata, tapi difiksikan agar ceritanya menarik dan menghibur. Foto/Lionsgate
JAKARTA - Kisah The Ministry of Ungentlemanly Warfare diadaptasi dari peristiwa nyata Operation Postmaster pada awal 1942, sebuah operasi rahasia dari Inggris untuk menumbangkan Jerman.

Peristiwa ini lantas dibukukan dengan judul Churchill's Secret Warriors: The Explosive True Story of the Special Forces Desperadoes of WWII pada 2014. Bukunya ditulis oleh Damien Lewis, penulis yang juga seorang sineas Inggris.



Dalam Operation Postmaster, sebuah tim berisi orang-orang pilihan ditugaskan untuk mengganggu operasi kapal selam Jerman U-boat. Ini adalah kapal yang merupakan teror bagi sekutu Inggris saat Perang Dunia I dan II di Samudra Atlantik. Bahkan pasukan Amerika Serikat pun susah melintas untuk membantu Inggris gara-gara kehadiran U-boat.



Nah, untuk membuat U-boat lumpuh, tim ini diberi tugas menenggelamkan Duchessa d'Aosta, kapal pemasok untuk U-boat yang dimiliki oleh Italia. Kala itu, kapal tersebut tengah bersandar di Pelabuhan di Pulau Fernando Po di wilayah Afrika.



Foto: Lionsgate

Kisah sejarah ini lantas dikemas sedemikian rupa oleh sutradara Guy Ritchie dengan banyak bumbu fiksi dramatis di dalamnya. Hasilnya, sebuah hidangan film aksi penuh gaya dan menghibur, dengan bumbu komedi di sana-sini.

Dalam dunia rekaan Guy Ritchie, tim lapangan Operation Postmaster diisi oleh orang-orang 'gila' nan eksentrik, mirip seperti karakter ciptaannya dalam film Lock, Stock and Two Smoking Barrels (1998) dan Snatch (2000). Pemimpinnya adalah napi tentara bernama Gus March-Phillipps (Henry Cavill).

Meski ini adalah operasi rahasia yang tidak diakui negara dan berisiko membuatnya dipenjara lagi atau terbunuh, Gus bersedia menjalani misi tersebut. Syaratnya, ia boleh memilih anggota timnya.



Foto: Lionsgate

Dari sini, muncul mesin pembunuh bertubuh raksasa Anders Lassen (Alan Ritchson), pelayar andal Henry Hayes (Hero Fiennes Tiffin), serta ahli tarung Freddy Alvarez (Henry Golding) bersama Gus. Sedangkan di daratan, ada aktris Marjorie Stewart (Eiza González) dan pengusaha Mr. Heron (Babs Olusanmokun), serta tentara Geoffrey Appleyard (Alex Pettyfer).

Mereka yang menyukai film-film Guy Ritchie yang terakhir seperti The Man from U.N.C.L.E., The Gentlemen, serta Sherlock Holmes dan sekuelnya, hampir pasti akan menyukai The Ministry of Ungentlemanly Warfare.

Kekhasan Guy Ritchie, mulai dari karakter eksentrik, adegan aksi yang stylish, hingga pertukaran dialog yang kocak semuanya ada dalam film ini. Tiga elemen ini bahkan sudah langsung terlihat dalam scene pembuka filmnya.



Foto: Lionsgate

Bedanya mungkin adalah dalam The Ministry of Ungentlemanly Warfare, para protagonisnya digambarkan bak karakter superhero yang terlalu superior bagi tim lawan. Segala tantangan dan rintangan bisa diatasi dengan sangat mudah, membuat tak ada momen yang membuat penonton deg-degan karena protagonisnya terancam mati atau sejenisnya.



Meski begitu, bukan berarti filmnya jadi tak menarik atau membosankan. Justru Guy Ritchie ingin membuat film ini jadi murni film hiburan saja, membuat penonton tak harus memiliki kekhawatiran apa pun saat menyimaknya. Cukup kagum dan tertawa saja.
(ita)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More