Makna 20 Lagu dalam Album The Tortured Poets Department dari Taylor Swift
Senin, 22 April 2024 - 19:57 WIB
4. But Daddy I Love Him
Dalam lagu keenamnya ini, Taylor tidak hanya membahas soal sebuah hubungan, tetapi juga pernyataan tentang orang-orang yang ingin menjatuhkannya ketika dia mencoba mengekspresikan diri dan memilih siapa pasangannya.
Dalam liriknya Swift menyinggung, “Aku baru mengetahui bahwa orang-orang mencoba menyelamatkanmu, karena mereka membencimu”. Dalam lirik lainnya, Taylor menyinggung tentang isu kehamilan, “Tidak, aku tidak, tapi kamu harus melihat wajahmu”.
Lagu ini seolah menyinggung perasaan orang-orang tertentu terhadap selebritas, terutama saat mereka bertumbuh dari remaja menuju dewasa. Lagu ini juga mencerminkan emansipasi dan hidup sesuai keinginannya dan tidak peduli terhadap pikiran publik.
5. Fresh Out The Slammer
Lagu ini dapat menjadi jawaban bagi para Swiftie yang penasaran dengan hubungannya dan Matty setelah putus dengan Joe Alwyn. Terlihat pada liriknya, “Sekarang sayang, aku pulang ke rumah untukmu/Baru saja keluar penjara, aku tahu siapa yang pertama akan meneleponku”.
Lirik ini menjelaskan perasaan emosional Taylor pada akhir masa hubungannya dengan Joe dan keinginannya untuk move on dari kekasih lamanya ini. Lagu ini merujuk kepada pasangan yang tidak pernah benar-benar bisa memahami.
6. Who’s Afraid of Little Old Me?
Who’s Afraid of Little Old Me? adalah lagu yang menjadi meditasi atas reputasi, kritik, dan sikap Tayloryang semakin keras di mata publik. Terlihat dalam lirik, “Jika kau ingin mati, kamu seharusnya bilang saja/Tidak ada yang membuatku merasa lebih hidup”.
Lirik lainnya berbunyi, “Jadi aku melompat dari tiang gantungan dan melayang di jalanmu/ Hancurkan pesta seperti rekaman saat aku berteriak/Siapa yang takut pada diriku yang dulu?/Seharusnya begitu”.
Banyak penggemar yang sadar bahwa lirik tersebut mirip dengan skenario film Who’s Afraid of Virginia Woolf?, yang mengisahkan tentang balas dendam antara pasangan yang pernikahannya hancur.
7. I Can Fix Him (No Really I Can)
Lagu ini mengisahkan tentang kenaifan seseorang yang merasa dapat mengubah sifat buruk pasangannya. Swifties kembali menghubungkan lagu ini dengan hubungan Taylor dan Matty, karena saat itu banyak penggemar yang tidak setuju Taylor berpacaran dengan Matty karena reputasinya yang buruk.
Hal ini semakin diperkuat pada bagian akhir yang berbunyi, “Aku bisa memperbaikinya, tidak, sungguh, aku bisa", dan diakhiri dengan, “Woah, mungkin aku tidak bisa”.
Ini Seolah Taylor sudah belajar dari pengalaman pahitnya bahwa dirinya tidak dapat mengubah sifat seseorang termasuk pasangannya.
8. I Can Do It With A Broken Heart
I Can Do It With A Broken Heart secara langsung membahas tentang Taylor yang harus tampil secara baik selama tur konser Eras Tour saat dirinya berjuang dengan kesehatan mentalnya dan patah hati. Seolah lagu ini sebagai pujian untuk dirinya yang tetap bisa bangkit dan sukses meskipun sedang tidak baik-baik saja.
Hal ini dapat dilihat dalam lirik, “Aku sangat depresi, aku bersikap seolah ini hari ulang tahunku setiap hari,” dan “Aku banyak menangis tetapi aku sangat produktif, ini adalah sebuah seni”.
9. The Smallest Man Who Ever Lived
Lagu ini seolah menjadi kritik pedas Taylor terhadap kemarahan mantannya dan bagaimana dia akhirnya merasa dimanfaatkan. Tentu parapenggemar kembali menebak siapa mantan yang dimaksud oleh sang penyanyi dalam lagu ini.
Lihat Juga :
tulis komentar anda