7 Perbedaan Besar Parasyte: The Grey dengan Animenya
Senin, 15 April 2024 - 13:11 WIB
Sejak awal, Heidi selalu mendukung Su-in dalam setiap langkahnya, termasuk menolak bergabung dengan organisasi parasit di gereja. Heidi tak pernah melakukan hal di luar keinginan Su-in.
Ini berbeda dengan Migi yang awalnya sering bentrok dengan Shinichi karena mereka berbeda keinginan. Bahkan Migi pernah berniat menyakiti Shinichi gara-gara inangnya itu mau mengungkapkan jati diri mereka.
6. Versi Drama Korea Lebih Banyak Adegan Laganya
Foto: Netflix
Dibanding versi animenya, versi serial live action-nya lebih banyak memiliki adegan laga mendebarkan. Ini karena ada beberapa karakter utama dan pendukung yang diceritakan, ditambah plot cerita yang juga menyorot Team Grey.
Sedangkan animenya bercerita dari sudut pandang Shinichi, yang membuatnya terbatas dalam merekam aksi dari karakter lainnya.
7. Tema Cerita Parayste: The Grey Berbeda dengan Anime
Foto:Madhouse
Parasyte: The Grey mengambil cerita tentang parasit yang ingin mengambil alih tubuh dan pikiran manusia, untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Ini sejalan dengan kisah manganya.
Dalam versi drakornya, komunitas digambarkan sebagai alat yang penting untuk membantu bertahan hidup. Komunitas juga dijadikan pemimpin zalim untuk mencapai tujuan mereka sendiri. Namun di sisi lain, bergabung dalam komunitas juga bisa mencegah bahaya itu.
Sedangkan dalam versi animenya, temanya lebih menyorot pada makna setiap bentuk kehidupan yang ada di alam semesta, dan fokusnya pada Shinichi.
Ini misalnya bisa dilihat saat Reiko, guru Shinichi yang menjadi parasit, bertanya pada muridnya itu apakah nyawanya lebih berharga dibanding yang lainnya, ketika mereka melakukan hal yang sama, yaitu mencari makanan untuk bertahan hidup.
Drama Korea Parasyte: The Grey dan anime Parasyte: The Maxim bisa ditonton di Netflix.
Ini berbeda dengan Migi yang awalnya sering bentrok dengan Shinichi karena mereka berbeda keinginan. Bahkan Migi pernah berniat menyakiti Shinichi gara-gara inangnya itu mau mengungkapkan jati diri mereka.
6. Versi Drama Korea Lebih Banyak Adegan Laganya
Foto: Netflix
Dibanding versi animenya, versi serial live action-nya lebih banyak memiliki adegan laga mendebarkan. Ini karena ada beberapa karakter utama dan pendukung yang diceritakan, ditambah plot cerita yang juga menyorot Team Grey.
Sedangkan animenya bercerita dari sudut pandang Shinichi, yang membuatnya terbatas dalam merekam aksi dari karakter lainnya.
7. Tema Cerita Parayste: The Grey Berbeda dengan Anime
Foto:Madhouse
Parasyte: The Grey mengambil cerita tentang parasit yang ingin mengambil alih tubuh dan pikiran manusia, untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Ini sejalan dengan kisah manganya.
Dalam versi drakornya, komunitas digambarkan sebagai alat yang penting untuk membantu bertahan hidup. Komunitas juga dijadikan pemimpin zalim untuk mencapai tujuan mereka sendiri. Namun di sisi lain, bergabung dalam komunitas juga bisa mencegah bahaya itu.
Sedangkan dalam versi animenya, temanya lebih menyorot pada makna setiap bentuk kehidupan yang ada di alam semesta, dan fokusnya pada Shinichi.
Ini misalnya bisa dilihat saat Reiko, guru Shinichi yang menjadi parasit, bertanya pada muridnya itu apakah nyawanya lebih berharga dibanding yang lainnya, ketika mereka melakukan hal yang sama, yaitu mencari makanan untuk bertahan hidup.
Drama Korea Parasyte: The Grey dan anime Parasyte: The Maxim bisa ditonton di Netflix.
(ita)
Lihat Juga :
tulis komentar anda