5 Tipe Pendengar K-Pop atau K-Popers, Nomor 4 Harus Dijauhi!
Jum'at, 12 April 2024 - 19:15 WIB
Penggemar kasual atau multi adalah mereka yang menyukai beberapa grup K-pop sekaligus. Mereka menyukai musiknya, dan atau menyukai beberapa member dari grup tersebut.
Meski begitu, umumnya mereka tidak terlalu berdedikasi tinggi seperti layaknya seorang stan. Bisa saja mereka hanya menyukai musiknya dan mendengarkan di kala waktu luang saja.
Bisa jadi, mereka juga hanya menyukai konten non-musik grup-grup tersebut karena hanya menyukai sosok idol-nya saja.
Karena itulah, umumnya mereka hanya mengetahui beberapa informasi umum saja tentang grup atau member grupnya. Mereka juga bisa dibilang tidak terlalu memaksakan diri untuk membeli album atau merchandise dari grup-grup yang disukainya.
Tidak menutup kemungkinan, seorang multi memiliki satu grup yang ia stan alias level dedikasi yang ia berikan ada di atas grup-grup lainnya yang ia sukai.
3. Casual Listener
Foto: Shutterstock
Jenis pendengar K-pop berikutnya adalah casual listener atau pendengar umum. Mereka umumnya mengetahui lagu K-pop karena lagunya sedang populer atau viral di media sosial.
Pendengar seperti ini bisa saja menyukai lagu K-pop tertentu, tapi tidak tahu nama grupnya. Mereka mengetahuinya bisa saja karena terpapar algoritma di media sosial.
Mereka juga tidak tahu banyak tentang grup K-pop, juga tidak hafal nama-nama member grup dari lagu yang disukainya. Ini karena mereka memang hanya benar-benar menyukai satu atau beberapa lagunya saja yang didengar sambil lalu.
4. Sasaeng
Foto: Newsen
Nah, ini jenis pendengar K-pop yang paling berbahaya dan harus dihindari. Mereka sebenarnya tidak bisa dibilang sebagai penggemar, karena tindakannya justru kerap kali merugikan bahkan membahayakan idolanya.
Sasaeng adalah istilah di Korea untuk menyebut seseorang yang terobsesi dengan idol tertentu. Ia kerap mengkhayal menjadi pasangan sang idol, dan tak rela jika idol-nya itu memiliki pacar atau menikah.
Hobi mereka adalah melanggar privasi idol. Mereka rela mengeluarkan uang untuk membeli informasi secara ilegal agar mengetahui kegiatan dan keberadaan idolanya itu.
Mereka tak ragu untuk mengejar idolanya di bandara hingga membahayakan sang idol, menguntit, membobol rumah sang idol, bahkan yang parahnya bisa saja mereka mencuri barang-barang pribadi idola mereka.
Meski begitu, umumnya mereka tidak terlalu berdedikasi tinggi seperti layaknya seorang stan. Bisa saja mereka hanya menyukai musiknya dan mendengarkan di kala waktu luang saja.
Bisa jadi, mereka juga hanya menyukai konten non-musik grup-grup tersebut karena hanya menyukai sosok idol-nya saja.
Karena itulah, umumnya mereka hanya mengetahui beberapa informasi umum saja tentang grup atau member grupnya. Mereka juga bisa dibilang tidak terlalu memaksakan diri untuk membeli album atau merchandise dari grup-grup yang disukainya.
Tidak menutup kemungkinan, seorang multi memiliki satu grup yang ia stan alias level dedikasi yang ia berikan ada di atas grup-grup lainnya yang ia sukai.
3. Casual Listener
Foto: Shutterstock
Jenis pendengar K-pop berikutnya adalah casual listener atau pendengar umum. Mereka umumnya mengetahui lagu K-pop karena lagunya sedang populer atau viral di media sosial.
Pendengar seperti ini bisa saja menyukai lagu K-pop tertentu, tapi tidak tahu nama grupnya. Mereka mengetahuinya bisa saja karena terpapar algoritma di media sosial.
Mereka juga tidak tahu banyak tentang grup K-pop, juga tidak hafal nama-nama member grup dari lagu yang disukainya. Ini karena mereka memang hanya benar-benar menyukai satu atau beberapa lagunya saja yang didengar sambil lalu.
4. Sasaeng
Foto: Newsen
Nah, ini jenis pendengar K-pop yang paling berbahaya dan harus dihindari. Mereka sebenarnya tidak bisa dibilang sebagai penggemar, karena tindakannya justru kerap kali merugikan bahkan membahayakan idolanya.
Sasaeng adalah istilah di Korea untuk menyebut seseorang yang terobsesi dengan idol tertentu. Ia kerap mengkhayal menjadi pasangan sang idol, dan tak rela jika idol-nya itu memiliki pacar atau menikah.
Hobi mereka adalah melanggar privasi idol. Mereka rela mengeluarkan uang untuk membeli informasi secara ilegal agar mengetahui kegiatan dan keberadaan idolanya itu.
Mereka tak ragu untuk mengejar idolanya di bandara hingga membahayakan sang idol, menguntit, membobol rumah sang idol, bahkan yang parahnya bisa saja mereka mencuri barang-barang pribadi idola mereka.
tulis komentar anda