Penjelasan Kronologi Queens Group Jatuh ke Tangan Eun-sung dalam Queen of Tears
Sabtu, 06 April 2024 - 21:10 WIB
Hak konversi ini membuat saham milik Man-dae bisa berpindah tangan ke Eun-sung.Hyun-woo memperingatkan risiko terkait pelaksanaan hak konversi. Namun Seul-hee meyakinkan Man-dae bahwa jika terjadi apa-apa pada Man-dae dan perusahaan, termasuk penyelidikan investasi tersembunyi, ia akan bertanggung jawab dan masuk penjara.
Man-dae terharu dengan pengorbanan palsu Seul-hee, dan ia pun setuju menandatanganinya. .
Foto: tvN
Pengacara Man-dae yang telah bersekongkol dengan Eun-sung menyarankan kliennya itu untuk menandatangani Otorisasi Pengambilan Keputusan Proksi. Surat ini berisi pendelegasian wewenang pengambilan keputusan dari Man-dae ke Seulhee saat Mandae tidak ada.
Pengacara berargumen, surat ini dibutuhkan sebagai bukti untuk jaksa bahwa jika ada investasi tersembunyi, maka itu adalah keputusan yang diambil Seul-hee, bukan Man-dae. Man-dae pun setuju menandatanganinya.
Setelah mendapatkan dokumen itu, Seul-hee meracuni Man-dae hingga membuatnya koma. Alasannya tidak membunuh Man-dae adalah karena dokumen itu hanya berlaku jika Man-dae tidak dapat mengambil keputusan, bukan meninggal.
Jadilah Seul-hee, sebagai wali dan kuasa sah Man-dae, mengambil semua hak atas namanya. Ia hadir di rapat pemegang saham dan menggunakan hak suara atas 21% saham yang dimiliki Man-dae, dan mendukung Eun-sung yang memiliki hak konversi.
Jadilah, dengan total 68,8% suara setuju pada rapat pemegang saham, Eun-sung berhasil menguasai 52% saham Queens Group, sekaligus menyingkirkan keluarga Hong dari perusahaan itu.
Total 52% saham itu didapatkan Eun-sung dengan perincian:
- 14,7% dari saham yang dibeli lewat tiga orang berbeda, masing-masing 4,9%
- 9,6% dari saham para direktur eksternal yang gagal membayar utang
- 6,7% dari hak konversi
- 21% dari saham Man-dae yang dikuasai Seul-hee
Lihat Juga: 7 Drama Korea Lee Jong Won dengan Rating Tertinggi, Lawan Main Kim Se Jeong di Brewing Love
Man-dae terharu dengan pengorbanan palsu Seul-hee, dan ia pun setuju menandatanganinya. .
7. Serangan Final: Man-dae Menandatangani Proksi Otorisasi Pengambilan Keputusan
Foto: tvN
Pengacara Man-dae yang telah bersekongkol dengan Eun-sung menyarankan kliennya itu untuk menandatangani Otorisasi Pengambilan Keputusan Proksi. Surat ini berisi pendelegasian wewenang pengambilan keputusan dari Man-dae ke Seulhee saat Mandae tidak ada.
Pengacara berargumen, surat ini dibutuhkan sebagai bukti untuk jaksa bahwa jika ada investasi tersembunyi, maka itu adalah keputusan yang diambil Seul-hee, bukan Man-dae. Man-dae pun setuju menandatanganinya.
Setelah mendapatkan dokumen itu, Seul-hee meracuni Man-dae hingga membuatnya koma. Alasannya tidak membunuh Man-dae adalah karena dokumen itu hanya berlaku jika Man-dae tidak dapat mengambil keputusan, bukan meninggal.
Jadilah Seul-hee, sebagai wali dan kuasa sah Man-dae, mengambil semua hak atas namanya. Ia hadir di rapat pemegang saham dan menggunakan hak suara atas 21% saham yang dimiliki Man-dae, dan mendukung Eun-sung yang memiliki hak konversi.
Jadilah, dengan total 68,8% suara setuju pada rapat pemegang saham, Eun-sung berhasil menguasai 52% saham Queens Group, sekaligus menyingkirkan keluarga Hong dari perusahaan itu.
Total 52% saham itu didapatkan Eun-sung dengan perincian:
- 14,7% dari saham yang dibeli lewat tiga orang berbeda, masing-masing 4,9%
- 9,6% dari saham para direktur eksternal yang gagal membayar utang
- 6,7% dari hak konversi
- 21% dari saham Man-dae yang dikuasai Seul-hee
Lihat Juga: 7 Drama Korea Lee Jong Won dengan Rating Tertinggi, Lawan Main Kim Se Jeong di Brewing Love
(ita)
tulis komentar anda